Osmoregulasi adalah menjaga keseimbangan antara jumlah air dan zat terlarut yang ada di dalam tubuh. Proses ini dilakukan untuk mempertahankan keseimbangan antara jumlah air dan zat terlarut pada tingkatan yang tepat karena adanya perbedaan konsentrasi. Jika sebuah sel menerima terlalu banyak air maka ia akan meletus, sedangkan jika menerima terlalu sedikit air maka sel akan mengerut serta mati. Proses inti dalam osmoregulasi yaitu osmosis atau pergerakan air dari cairan yang mempunyai kandungan air lebih tinggi menuju ke yang lebih rendah. Berdasarkan konsentrasi osmotik, suatu cairan dapat dibedakan menjadi hipoosmotik, isoosmotik dan hiperosmotik. Hipoosmotik adalah cairan yang konsentrasi osmotiknya lebih rendah dibandingkan lingkungannya. Isoosmotik adalah cairan yang konsentrasi osmotiknya sama dengan lingkungannya. Hiperosmotik adalah cairan yangk onsentrasi osmotiknya lebih tinggi dibandingkan lingkungannya (Susilo. 2010 dalam Nilna et al. 2018). Ikan memerlukan osmoregulasi karena harus terjadi keseimbangan antara subtansi tubuh dan lingkungan, membran selnya yang permeabel merupakan tempat lewatnya beberapa substansi yang bergerak cepat dan adanya perbedaan tekanan osmotik yang berbeda. Osmoregulasi bagi ikan merupakan upaya ikan untuk mengontrol keseimbangan air dan ion antara di dalam tubuh dan lingkungan melalui mekanisme pengaturan tekanan osmotik (Kesuma. 2013). Salinitas di perairan menimbulkan tekanan-tekanan osmotik yang dapat berbeda dengan tekanan osmotik di dalam tubuh organisme perairan. Hal tersebut menyebabkan organisme harus melakukan mekanisme osmoregulasi di dalam tubuhnya sebagai upaya untuk menyeimbangkan tekanan osmotik di dalam dan di luar tubuh. Proses osmoregulasi merupakan salah satu proses fisiologi yang terjadi dalam tubuh ikan untuk mengontrol konsentrasi larutan dalam tubuh agar seimbang dengan lingkungannya. Ketidakmampuan ikan dalam mengontrol 1