Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
8 pages
1 file
Maslah Haid Saya adalah seorang ibu muda, 22 tahun. Sudah mempunyai anak dan ikut KB suntik. Sebelum ber-KB, masa haid saya berjalan normal seperti biasanya berkisar antara 12-15 hari. Namun setelah ikut KB menjadi lain, kadang 17 hari bahkan lebih dan kadang pula kurang 15 hari masa suci, sudah keluar darah lagi. Darah yang keluar itu hanya sedikit dalam waktu yang relatif singkat. Misalnya keluar darah pada waktu subuh, menjelang asar atau maghrib sudah selesai. Warna darah yang keluar berbeda beda. Kadang merah, kadang kuning jambon, kadang kecoklat-coklatan. Saya betul-betul gelisah terutama yang berkaitan dengan kewajiban saya sebagai seorang muslimah. Yang perlu saya tanyakan adalah:
Al-Qalam, 2016
Puang Malea adalah salah satu kelompok sempalan yang dianggap menyimpang dari ajaran resmi Islamdan sesat. Puang Malea adalah nama leluhur bagi suku Pattae yang dilekatkan oleh beberapa oknummelalui media dan menjadi sebuah stigma negatif kejadiannya terjadi pada bulan Januari 2010. Bagipenganut ajaran ini sendiri menyebutnya sebagai Paham Muhammad. Berdasarkan fenomena tersebut,maka penelitian mendeskripsikan ajaran, fenomena kejadian dan perilaku keagamaan penganut pahamMuhammad. Sebuah penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkanpaham keagamaan yang diajarkan oleh kelompok ini adalah paham tasawuf oleh karena itu kita tidak bisaserta merta meletakkan stigma sesat terhadapnya. Dibutuhkan dialog yang setara dan bukan dalam kontekspenghakiman, dan ulama-ulama yang terlibat dalam dialog tersebut perlu memiliki persfektif tasawwuf.
One of three girls in Indonesia suffers an anemia, because in adolescent period is a growth period that needs more nutrient including zinc. Besides, the girls have experience in menstruation every month so they need more zinc, a sum of foods that they consume are lower than boys because of a slim body factor that the girls want. If since adolescent, the girl has lower zinc, or suffers an anemia so her condition will be heavier if she gets married or pregnant. The aim of this research is to know the relatives of menstruation period with hemoglobin (Hb) content of 47 Senior High School Students Jakarta.
ABSTRAK Kes pembuangan bayi adalah antara perbuatan tidak berperi-kemanusiaan yang kini semakin membimbangkan bukan sahaja di Malaysia bahkan dibincangkan diperingkat antarabangsa. Berita dan laporan mengenai pembuangan bayi sering dipaparkan menerusi media cetak dan elektronik. Berikutan itu, Kabinet Malaysia telah memutuskan bahawa kes pembuangan bayi hendaklah disiasat sebagai kes bunuh atau percubaan membunuh bagi tujuan mencegah masyarakat daripada melakukan kesalahan ini. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji sama ada kerangka perundangan berkaitan hukuman bagi kesalahan ini adakah mencukupi bagi membendung perbuatan ini daripada berlaku. Bagi kesalahan dan hukuman, rujukan utama ialah Kanun Keseksaan (Akta 574), manakala bagi aspek pencegahan, kesalahan-kesalahan yang relevan di bawah Akta atau Enakmen Kesalahan Jenayah Syariah dikaji. Kajian ini mendapati bahawa peruntukan kesalahan yang berkaitan dengan nyawa dan tubuh badan boleh dikenakan terhadap kesan bagi perbuatan buang bayi sama ada kematian atau kecederaan. Manakala peruntukan Kesalahan Jenayah Syariah pula lebih tertumpu kepada pencegahan seperti kesalahan khalwat, percubaan persetubuhan haram dan sebagainya. Ini menunjukkan bahawa kedua-dua undang-undang Sivil dan Syariah ini amat penting untuk diperkasakan bagi mencegah dan menghukum perbuatan buang bayi, namun persoalannya ialah sejauhmanakah keberkesanannya. Kata kunci: Pembuangan bayi, kesalahan membunuh, hukuman, pencegahan, undang-undang Syariah, undang-undang Sivil, PENDAHULUAN Pembuangan dan pembunuhan bayi adalah antara jenayah yang paling kejam dan tidak berperi-kemanusiaan. (Anita Abdul Rahim, Tengku Noor Azira Tengku Zainudin, Ahmad 'Azam Mohd. Shariff, 2012:174). Sejak lebih sepuluh tahun lalu, media mula memaparkan insiden pembuangan bayi yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab khususnya si hamil dan penyebab kehamilan itu. Bayi yang lahir dan tidak diingini dibuang dan ditemui dalam keadaan tidak bernyawa di tempat kotor seperti di dalam tong sampah (Termizi et al., 2014), dikerumuni semut di atas rumput, hanyut di sungai bersama sampah-sarap, digonggong binatang buas, dibuang di dalam tandas (Adesiyun, 2010) ditanam dan sebagainya. Senario tragis ini menunjukkan betapa dasyatnya perlakuan ini, yang pastinya terhasil akibat kelahiran tidak sah taraf iaitu di luar nikah dan bagi menyembunyikan bukti perbuatan zina yang telah dilakukan (Khadijah Alavi, Salina Nen, 2012). Terdapat juga bayi terbuang yang ditemui dalam keadaan hidup yang ditinggalkan di masjid, di hadapan pintu rumah orang dan sebagainya. Purata sebanyak 100 orang bayi dibuang di Malaysia setiap tahun dan kebanyakkannya telah mati apabila ditemui (Pak, 2010). Lebih malang lagi, ia dikesan dilakukan oleh mereka yang beragama Islam (Hashim et al. 2008).
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan program sekolah Adiwiyata dan model kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap karakter siswa, baik secara parsial/sendiri-sendiri maupun secara simultan/bersama-sama. Penelitian ini menggunakan metode survai dengan alat pengumpul data menggunakan angket. Sedangkan analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk melihat sebaran sampel, uji prasyarat analisis statistik, dan uji t (parsial) dan uji F (simultan) dalam analisis regresi linier berganda untuk membuktikan hipotesis yang diajukan. Sampel pada penelitian ini adalah siswa Sekolah Dasar Islam Al-Azhar 27 Cibinong Kabupaten Bogor, sejumlah 88 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, terdapat pengaruh positif dan signifikan pada variabel penerapan program sekolah Adiwiyata terhadap karakter siswa berdasarkan hasil uji t parsial, yang menunjukkan bahwa hasil perhitungan (t hitung) adalah 2,694 dan t pada tabel (t tabel) adalah 1,988 (t hitung = 2,694 > t tabel = 1,988) dan nilai signifikansi 0,009 < dari probabilitas 0,05/5%. Besarnya pengaruh ditunjukkan oleh koefisien determinasi R 2 (R square) = 0,102, yang berarti bahwa penerapan program sekolah Adiwiyata memberikan pengaruh terhadap karakter siswa sebesar 10,2%. Sedangkan arah pengaruh dapat dilihat dari hasil analisis regresi linear sederhana, yang menunjukkan persamaan regresi linear sederhana Ŷ = 98,219 + 0,295 X1. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan satu unit skor penerapan program sekolah Adiwiyata, akan memberikan pengaruh terhadap peningkatan skor karakter siswa sebesar 98,514. Kedua, terdapat pengaruh positif dan signifikan model kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap karakter siswa berdasarkan hasil uji t parsial dalam analisis regresi linear berganda, yang menunjukkan bahwa t hasil perhitungan (t hitung) adalah 2,755 dan t pada tabel (t tabel) adalah 1.988 (t hitung = 2,755 > t tabel = 1,988) dan nilai signifikansi 0,007 < dari probabilitas 0,05/5%. Besarnya pengaruh ditunjukkan oleh koefisien determinasi R 2 (R square) = 0,105 yang berarti bahwa model kepemimpinan transformasional kepala sekolah memberikan pengaruh terhadap karakter siswa sebesar 10,5%. Sedangkan arah pengaruh dapat dilihat dari hasil analisis regresi sederhana, yang menunjukkan persamaan regresi linear sederhana Ŷ = 97,192 + 0,265 X 2. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan satu unit skor model iv kepemimpinan transformasional kepala sekolah, akan memberikan pengaruh terhadap peningkatan skor karakter siswa sebesar 97,457. Ketiga, terdapat pengaruh penerapan program sekolah Adiwiyata dan model kepemimpinan transformasional kepala sekolah secara simultan atau bersama-sama terhadap karakter siswa berdasarkan hasil uji F simultan (Uji F) dalam analisis regresi linear berganda, yang menunjukkan nilai F hitung 9,030 lebih besar dari pada nilai F tabel 3,110 (F hit = 9,030 > F tab = 3,110) dan nilai signifikansi (Sig) 0,000 < probability 0.05. Besarnya pengaruh ditunjukkan oleh koefisien determinasi R 2 (R square) = 0,175 yang berarti bahwa penerapan program sekolah Adiwiyata dan model kepemimpinan transformasional kepala sekolah secara bersama-sama atau simultan memberikan pengaruh terhadap karakter siswa sebesar 17,5%. Sedangkan arah pengaruh dapat dilihat dari hasil analisis regresi linear berganda, yang menunjukkan persamaan regresi Ŷ = 74,270 + 0,250 X 1 + 0,226 X 2. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan skor penerapan program sekolah Adiwiyata dan model kepemimpinan transformasional kepala sekolah secara bersamasama atau simultan, akan memberikan pengaruh terhadap peningkatan karakter siswa, sebesar 74,746.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.