Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
23 pages
1 file
Definisi Desain Grafis: adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya seperti gambar atau fotografi.Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain.
I. JUDUL Komparatif Sistem Integumen Hewan Vertebrata II. DASAR TEORI Kulit disebut pula cutis (romawi) atau integumentum commune ialah bagian tubuh paling luar yang menutupi seluruh permukaan tubuh dan merupakan satu system organ yang dengan struktur-struktur yang dibentuknya membangun perlindungan bagi tubuh. Secara umum lapisan integument hewan vertebrata terdiri dari epidermis luar dan epidermis bagian dalam. Berbeda dengan epidermis dari amphioxus, epidermis vertebrata dilapisi oleh epithelium, sedangkan pada amphioxus yang mempunyai sistem integumen yang sederhana, yaitu hanya dilapisi oleh satu sel saja (kelenjar uniselular) dan pada lapisan dermis hanya terdiri dari jaringan ikat dan tidak berpigmen. Epidermis yang merupakan lapisan terluar terdiri atas stratum corneum, stratum lusidum, stratum granulosum, dan stratum germinativum. Stratum corneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas selsel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum corneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru kearah luar. Sedangkan lapisan dermis terdiri atas jaringan ikat, pembuluh darah, saraf kecil, limfatik, basis kelenjar epidermal, dan sel-sel pigmen (melanosit).
Ahklak tasawuf adalah merupakan salah satu khazanah intelektual Muslim yang kehadirannya hingga saat ini semakin dirasakan. Secara perjalanan historis dan teologis Akhlak Tasawuf tampil mengawal dan memandu perjalanan hidup agar selamat dunia dan akhirat. Tidaklah berlebihan jika misi utama kerasulan Muhammad SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, sejarah mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima, hingga hal ini dinyatakan oleh Allah di dalam Al-Qur'an. Kepada umat manusia, khususnya yang beriman kepada Allah diminta agar akhlak dan keluhuran budi Nabi Muhammad SAW itu dijadikan contoh kedalam kehidupan di berbagai bidang. Mereka yang mematuhi permintaan ini dijamin keselamatan hidupnya di dunia dan akhirat. Perhatian terhadap pentingnya Akhlak Tasawuf kini muncul kembali, yaitu disaat manusia di zaman modern ini dihadapkan pada masalah moral dan akhlak yang cukup serius, yang kalau dibiarkan akan menghancurkan masa depan bangsa yang bersangkutan. Praktek hidup yang menyimpang dan penyalahgunaan kesempatan dengan mengambil bentuk perbuatan sadis dan merugikan orang lain tumbuh subur di wilayah yang tak berakhlak dan bertasawuf. Korupsi, kolusi, penodongan, perampokan, pembunuhan, perkosaan dan perampasan hak-hak manusia pada umumnya terlalu banyak yang dapat dilihay dan disaksikan. Cara mengatasinya bukan hanya dengan uang , ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi harus 1
AYUWIRA ASHARY (21) 4141141079 BIOLOGI DIK C 2014 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat-Nya, akhirnya penulisnya dapat menyelesaikan MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA mengenai "SISTEM INTEGUMEN" yang dibawakan Oleh Ibu Dra. Erlintan Sinaga, M. Kes. Makalah ini untuk memenuhi mata kuliah ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA, dalam makalah ini penulis membahas tentang komponen integumen, fungsi integumen, struktur kulit, derivat-derivat kulit, kulit sebagai pengatur suhu tubuh, pigmentasi pada kulit, tumor kulit, serta penyakit pada kulit. Penulis menyedari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan ilmu yang dimiliki ataupun kurangnya sumber pustaka. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat diharapkan untuk penyempurnaan dengan pengembangan makalah ke arah yang lebih baik. Semoga segala yang tertuang dalam makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, baik sekarang mau pun di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis mohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan banyak terimakasih. Medan, 15 Februari 2016 Kelompok 5 Winny Ayuwira Ashary 3 DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu jenis komoditi hortikultura yang penting karena merupakan salah satu sumber pendapatan petani dan bahan baku industri prosesing. Produktivitas kentang di Indonesia pada tahun 2009 sebesar 16.51 ton/ha dan pada tahun 2010 menurun menjadi 15.94 ton/ha. Namun pada tahun 2011 mengalami peningkatan produktivitas 0,12 persen yaitu 15.96 ton/ha (Badan Pusat Statistik, 2011). Produktivitas kentang di Indonesia masih berada dibawah produktivitas kentang di Eropa yang mencapai 25.0 ton/ha (The International Potato Center, 2008). Rendahnya produktivitas tanaman kentang, khususnya di Indonesia disebabkan beberapa kendala, diantaranya yaitu : (1) rendahnya kualitas dan kuantitas bibit kentang yang merupakan perhatian utama dalam usaha peningkatan produksi kentang di Indonesia, (2) teknik budidaya yang masih konvensional, (3) faktor topografi, di mana daerah dengan ketinggian tempat dan temperatur yang sesuai untuk pertanaman kentang di Indonesia sangat terbatas, (4) daerah tropis Indonesia merupakan tempat yang optimum untuk perkembangbiakan hama dan penyakit tanaman kentang. Kentang termasuk tanaman yang dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis dan dapat tumbuh pada ketinggian 500 m sampai dengan 3000 m di atas permukaan laut, terbaik pada ketinggian 1300 m di atas permukaan laut. Tanaman kentang dapat tumbuh baik pada tanah yang subur, dan mempunyai drainase yang baik, tanah liat yang gembur, debu atau debu berpasir. Tanaman kentang toleran terhadap pH pada selang yang cukup luas, yaitu 4,5 sampai 8,0, pH optimum untuk produksi yaitu 5,0 sampai 6,5. Tanaman kentang tumbuh baik pada lingkungan dengan suhu rendah, yaitu 15 0 C sampai 20 0 C, cukup sinar matahari, dan kelembaban udara 80% sampai 90%. Pertumbuhan optimum umbi yaitu pada suhu 18-20 0 C dengan suhu rata-rata 15,5 0 C. Tanaman kentang memerlukan banyak air, terutama pada fase berbunga. Tanaman kentang tidak akan tumbuh baik apabila hujan lebat yang berlangsung terus menerus. Curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman kentang adalah 2000-3000 mm/tahun. B. PERUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana proses budidaya kentang melalui umbi? 2. Bagaimana proses budidaya melalui biji?
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.