Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
34 pages
1 file
kemenkeu RI
Menciptakan lapangan kerja, mengatasi kesenjangan, dan mengentaskan kemiskinan Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia , i ii B U K U P I N TA R D A N A D E S A KAtA PENgANtAr iii KATA PENGANTAR Undang-Undang Desa telah menempatkan desa sebagai ujung tombak pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Desa diberikan kewenangan dan sumber dana yang memadai agar dapat mengelola potensi yang dimilikinya guna meningkatkan ekonomi dan kesejahtaraan masyarakat. Setiap tahun Pemerintah Pusat telah menganggarkan Dana Desa yang cukup besar untuk diberikan kepada Desa. Pada tahun 2015, Dana Desa dianggarkan sebesar Rp20,7 triliun, dengan rata-rata setiap desa mendapatkan alokasi sebesar Rp280 juta. Pada tahun 2016, Dana Desa meningkat menjadi Rp46,98 triliun dengan rata-rata setiap desa sebesar Rp628 juta dan di tahun 2017 kembali meningkat menjadi Rp 60 Triliun dengan rata-rata setiap desa sebesar Rp800 juta. Berdasarkan hasil evaluasi tiga tahun pelaksanaannya, Dana Desa terbukti telah menghasilkan sarana/prasarana yang bermanfaat bagi masyarakat, antara lain berupa terbangunnya lebih dari 95,2 ribu kilometer jalan desa; 914 ribu meter jembatan; 22.616 unit sambungan air bersih; 2.201 unit tambatan perahu; 14.957 unit PAUD; 4.004 unit Polindes; 19.485 unit sumur; 3.106 pasar desa; 103.405 unit drainase dan irigasi; 10.964 unit Posyandu; dan 1.338 unit embung dalam periode 2015-2016.
Selain itu, desa juga punya kesempatan untuk mengembangkan ekonomi masyarakat, melalui pelatihan dan pemasaran kerajinan masyarakat, pengembangan usaha peternakan dan perikanan, dan pengembangan kawasan wisata melalui BUMDes (badan usaha milik desa). Kunci sukses untuk mensejahterakan masyarakat dalam membangun desa adalah kuatnya sentuhan inisiasi, inovasi, kreasi dan kerjasama antara aparat desa dengan masyarakat dalam mewujudkan apa yang menjadi cita-cita bersama. Pembangunan desa tidak mungkin bisa dilakukan aparat desa sendiri, tapi butuh dukungan, prakarsa, dan peran aktif dari masyarakat.
UNS Press, 2012
Buku ini berisikan seluk beluk permasalahan industri batik di Indonesia terutama eks karesidenan Surakarta
Mangrove adalah semak atau pohon kecil yang tumbuh di daerah pesisir garam atau air payau . Istilah ini juga digunakan untuk vegetasi pesisir tropis yang terdiri dari spesies tersebut. Bakau terjadi di seluruh dunia di daerah tropis dan subtropis , terutama di antara garis lintang 25 ° LU dan 25 ° S. Luas hutan bakau di dunia pada tahun 2000 adalah 137.800 kilometer persegi (53.200 sq mi), mencakup 118 negara dan wilayah. [1] [2] Bakau adalah pohon toleran garam, disebut juga halophytes , dan disesuaikan dengan kehidupan dalam kondisi pesisir yang keras. Mereka mengandung sistem penyaringan garam yang kompleks dan sistem akar yang kompleks untuk mengatasi perendaman air garam dan aksi gelombang. Mereka disesuaikan dengan kondisi oksigen rendah (anoksik) dari lumpur tergenang air.
CV. Inti Mediatama, 2018
Model Pengelolaan Mangrove Berbasis Daya Dukung ingkungan dan Kelayakan Usaha
1. Mempelajari teknik menjalankan kromatografi kertas pada klorofil daun yang berbeda warna dari pohon yang berbeda 2. Mempelajari pemisahan pigmen warna pada daun dengan kromatografi daun yang berbeda warna dari pohon yang berbeda 3. Mempelajari komposisi resep yang sesuai dengan sampel percobaan kromatografi pada daun yang berbeda warna dari pohon yang berbeda B. Landasan Teori Fotosintesis, adalah proses di mana tanaman mengubah energi cahaya dari matahari ke energi makanan kimia. Pigmen berwarna cerah di daun sangat penting untuk tahap pertama penyerapan cahaya, dengan klorofil menjadi pigmen paling penting. Ada dua jenis utama klorofil : klorofil A,yang hijau kebiruan, dan klorofil B, yaitu hijau kekuningan. Jenis pigmen dalam tanaman menentukan warna dari bahan tanaman itu sendiri. Pigmen antosianin memberi warna jingga,merah,biru, larut dalam air dan peka dalam perlakuan panas dan pH. Flavonoid memberikan warna kuning dan tak berwarna ,larut dalam air dan tahan terhadap panas. Klorofil memberikan warna hijau, larut dalam air dan lemak tahan terhadap panas. Tannin memberikan warna kuning atau tak berwarna, larut dalam air dan tahan panas. Karatenoid memberikan warna kuning dan merah, larut dalam lemak dan tahan panas. Xantofil memberikan warna kuning , larut dalam air dan tahan panas. Untuk memisahkan pigmen/zat warna pada tumbuhan dapat melakukan teknik kromatografi kertas.1 Kromatografi pertama kali dikembangkan oleh ahli botani rusia M.S Tsweet (1872-1919) yang melakukan teknik pemisahan pigmen tanaman berwarna. Teknik ini kemudian dinamakan kromatografi yang artinya menulis dengan warna untuk mengindikasikan warna yang diamati oleh Tsweet dalam risetnya. Pada saat yang bersamaan Tsweet juga berhasil melakukan pemisahan bahan-bahan yang tidak berwarna dengan tekniknya tersebut.2 Kromatografi adalah salah satu teknik pemisahan senyawa-senyawa (komponen warna) berdasarkan pada pola pergerakan senyawa tersebut pada fase gerak dan pada fase diam. Perbedaan ini akan membuat senyawa-senyawa tersebut memisah. Kromatografi bekerja karena zat berbeda di campuran yang memiliki tingkat kelarutan yang berbeda. Kelarutan mengacu pada 1 Andrean Vernandes, Percobaan Kimia Sederhana,
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
HIS Shelter Community Indonesia, 2007
KOLEKSI KERTAS KERJA SEMINAR EKSPLORASI MAK YONG, 2010