Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019, NN
PKP
lk 1
Tujuan : Setelah mengerjakan Lembar Kerja ini diharapkan peserta mampu mengidentifikasi dimensi pengetahuan, dimensi proses berpikir, dan proses keterampilan serta aspek HOTS berdasarkan bahan bacaan. Langkah-langkah: 1. Konsep HOTS dari video pembelajaran 1.a.Cermatilah contoh video pembelajaran HOTS! 1.b. Tulislah unsur HOTS dalam pembelajaran tersebut! 2. Analisis KD dengan cara: 1.c.Tulislah pasangan KD dan target KD dari KD pengetahuan dan KD Keterampilan!(LK-1b) 1.d. Petakan KD pengetahuan ke dalam matrik sumbu simetri kombinasi yang telah disediakan! (LK-1c) 1.e.Analisis KD tersebut, kemudian rumuskan IPK-nya! (LK-1d)
Perangkat Pembelajaran Matematika Menggunakan Model CPS berorientasi HOTS
Setelah mengerjakan Lembar Kerja ini diharapkan peserta mampu mengidentifikasi dimensi pengetahuan, dimensi proses berpikir, dan proses keterampilan serta aspek HOTS berdasarkan bahan bacaan.
Pendahuluan Dewasa ini berbagai studi melaporkan bahwa untuk menghadapi tantangan dan perkembangan abad modern ini diperlukan bukan sekedar pengetahuan konseptual semata, melainkan keterampilan mengaplikasikan pengetahuan dan berbagai keterampilan berpikir. Keterampilan berpikir dibutuhkan pada era revolusi 4.0. Di era ini keterampilan menganalisis dan mengambil keputusan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan. Keterampilan ini disinyalir mampu membantu peserta didik siap bersaing. Agar tidak tertinggal oleh kemajuan zaman dengan percepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, proses pembelajaran hendaknya menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Tantangan pada era globalisasi ini, yaitu perlunya menumbuhkan pendidikan dengan berpikir kritis (keterampilan berpikir). Istilah yang sedang booming dan sering berhubungan dengan berpikir kritis adalah istilah HOTS (Higher Order Thinking Skills). Higher Order Thinking Skills Era persaingan global saat ini menuntut adanya suatu pembelajaran yang bermutu untuk memberikan fasilitas bagi anak didik dalam mengembangkan kecakapan, keterampilan dan kemampuan sebagai modal untuk menghadapi tantangan di kehidupan global. Oleh karena itu, implementasi HOTS pada kurikulum 2013 saat ini diharap mampu menjawab permasalahan pendidikan nasional dan untuk mengarah pada perbaikan sistem pendidikan demi menciptakan generasi masa depan berkarakter, yang memahami jati diri bangsanya dan menciptakan anak yang unggul, mampu bersaing di dunia internasional. BAB II Pembahasan 1
Menyusun soal berorientasi HOTS. Langkah Kegiatan: 1. Buatlah penilaian pengetahuan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Buatlah kisi-kisi soal sesuai dengan mata pelajaran yang diampu sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang telah ditentukan di desain pembelajaran! (LK-4a) b. Buatlah soal pada kartu soal yang tersedia, setiap peserta minimal membuat 1 (satu) soal pilihan ganda dengan level kognitif pengetahuan dan pemahaman, aplikasi (LK-4b) dan penalaran serta 1 (satu) soal uraian (LK-4c)! c. Anggota kelompok secara berpasangan menelaah soal menggunakan format telaah soal HOTS yang tersedia (LK-4d). 2. Presentasikan hasil kerja, peserta lain menyimak presentasi dengan cermat untuk memberikan saran perbaikan! 3. Perbaiki hasil yang dibuat sesuai saran!
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan.
Journal Reseapedia, 2019
RPP HOTs, 2019
Keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah tuntutan kurikulum 2013 yang sekarang diterapkan di sekolah formal. Setiap pendidik mutlak harus membuat desain pembelajaran berdasarkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Pengenalan : Rakyat Malaysia terdiri daripada pelbagai kaum dan agama perlu menganggap diri mereka sebagai bangsa Malaysia yang berfikir dan bertindak ke arah mencapai satu matlamat. Sejajar dengan ini, perpaduan yang sedia terjalin antara kaum di negara ini perlu diperkukuhkan lagi bagi mewujudkan suasana negara yang lebih aman, maju, selamat dan makmur. Konsep 1 Malaysia yang diperkenalkan oleh YAB Dato Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak, Perdana Menteri, adalah langkah yang bertepatan dengan suasana dan cita rasa rakyat. Konsep ini selari dengan apa yang termaktub dalam Perlembagaan Persekutuan dan Prinsip-Prinsip Rukun Negara. 1 Malaysia membawa aspirasi untuk memperbaiki hubungan kaum bagi memastikan rakyat Malaysia dapat menjalin perpaduan yang lebih erat. Perkara asas yang perlu diwujudkan dalam semangat perpaduan adalah perasaan hormat menghormati, keikhlasan dan sikap saling mempercayai antara kaum. '1 Malaysia' juga akan mewujudkan sebuah kerajaan yang mengutamakan pencapaian berpaksikan keutamaan rakyat sebagai mana slogan YAB Perdana Menteri iaitu 'Rakyat didahulukan, Pencapaian diutamakan'. '1 Malaysia' memerlukan kepimpinan dan rakyat yang berintegriti tinggi. Sifat jujur, berkebolehan, bercakap benar, telus, ikhlas dan amanah amat penting untuk melaksanakan tanggungjawab kepada negara.
Belajar merupakan aktivitas anak (manusia) yang sangat vital. Jika bayi manusia yang baru dilahirkan tidak mendapat bantuan dari orang dewasa, niscaya binasalah ia. Ia tidak mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak diajar/ di didik oleh manusia lain, meskipun bayi yang baru dilahirkan itu membawa beberapa naluri/ insting dan potensi-potensi yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Namun potensi-potensi bawaan tak dapat berkembang dengan baik tanpa adanya pengaruh dari luar. Karena itu manusia membutuhkan kepandaian yang bersifat jasmaniah dan rohaniah, dan semua ini hanya dapat dicapai melalui belajar.
Tujuan : 1. Melalui aktivitas melipat kertas , siswa dapat menemukan pengertian dan representasi bilangan berpangkat dengan tepat 2. Melalui aktivitas melipat kertas, siswa dapat menjelaskan representasi bilangan dalam bentuk bilangan berpangkat bulat positif dengan tepat 3. Melalui pertanyaan penuntun mengenai kebalikan bilangan berpangkat positif, siswa dapat menjelaskan representasi bilangan dalam bentuk bilangan berpangkat bulat negatif dengan tepat ANGGOTA KELOMPOK 1. 2. 3.
Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri virus melalui pengamatan charta tentang struktur virus. 2. Siswa dapat menyimpulkan dasar pengklasifikasian virus setelah pengamatan gambar berbagai organisme yang terserang virus.
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.