Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
7 pages
1 file
Potensi area pertambakan nasional saat ini seluas 1,2 juta ha, dengan potensi efektif untuk budidaya udang sekitar 773.000 ha, sehingga menyebabkan udang juga menjadi komoditas yang strategis guna menopang perekonomian nasional lewat penciptaan devisa negara. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai Peluang dan Kendala Ekspor Udang Indonesia ke Jepang. Metode peneltian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dimana penulis menggambarkan tentang ekspor udang Indonesia dan menganalisis peluang dan kendala dalam mengekspor produk udang Indonesia ke pasar Jepang. Data penelitian adalah data sekunder yang di peroleh dari penelahan study hasil broswing melalui jaringan internet. Hasil penelitian ditemukan beberapa kendala dalam ekspor udang ke jepang yaitu hal pengemasan yang tidak memenuhi standart yang ditetapkan sehingga terjadi pengembalian produk ekspor. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik mengenai volume ekspor udang Indonesia, bahwa dari waktu ke waktu ekspor udang Indonesia terus mengalami peningkatan secara signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan data ekspor udang dalam kurun waktu 2010 sampai 2014 yaitu pada tahun 2010 sebesar 113.937 ton, pada tahun 2011 meningkat menjadi 119.828,4 ton, pada tahun 2012 mencapai 122.898,8 ton, pada tahun 2013 mencapai 126.986,9 ton dan kemudian pada tahun 2014 naik menjadi 148.519,4ton. Kata kunci: Peluang, Kendala, Ekspor udang Indonesia ke Jepang.
Indonesia adalah negara mitra global Jerman. Kedua negara menjalin kerjasama dalam G-20 yaitu 20 negara industri dan berkembang terpenting. Kementerian Luar Negeri Jerman memperhitungkan Indonesia sebagai negara pemrakarsa global. Diharapkan hubungan Indonesia-Jerman tetap terjalin dengan baik di bidang ekonomi, politik, sosial-budaya, investasi, maupun perdagangan.
Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Ekspor dibagi menjadi ekspor langsung dan tidak langsung. Indonesia memiliki sekitar 50 komoditi ekspor nonmigas. Diantaranya kain, sepatu, pupuk, karet, dsb. Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Indonesia menurut BPS mengimpor barang dari sekitar 50 negara dengan masing-masing 50 komoditi nonmigas, diantaranya gandum, pesawat mekanik, kapas, obat kimia dsb.
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Dalam prakteknya, perdagangan internasional yang melibatkan banyak Negara serta pihak ini menyebabkan adanya perhatian khusus disetiap kegiatannya. Salah satu kegiatan tersebut mengenai perusahaan yang bergerak dalam jasa ekspor dan impor. Kemudahan dalam praktek di lapangan sangat mendukung kinerja dari perusahaan jasa ekspor dan impor. Pada era globalisasi sekarang ini, perdagangan Intenasional semakin berkembang dan bertambah banyak. Aturan-aturan perdagangan internasionalpun telah diubah untuk mempermudahkan eksportir dan importir. Salah satu kegiatan terpenting dalam menjalankan perdagangan internasional adalah menyusun kontrak dagang atau yang disebut Sales Contract. Sales Contract merupakan perjanjian jual beli yang dituangkan secara tertulis yang menunjukkan hak-hak dan kewajiban-kwajiban antara eksportir dan importir serta untuk menghilynaangkan salah penafsiran antara kedua belah pihak. Sales Contract dianggap penting karena memuat kesepakatan kedua belah pihak dan merupakan awal terjadinya perdagangan yang dilakukan antara eksportir dan importir. Jika saat perdagangan berlangsung tidak menggunakan Sales Contract, maka kemungkinan yang terjadi adalah salah satu pihak dapat melakukan kecurangan atau dengan kata lain tidak menjalankan kewajibannya (wanprestasi). Kemungkinan tersebut dapat berupa barang tidak sesuai dengan pesanan, terjadinya keterlambatan pengiriman barang, adanya kesalahpahaman antara eksportir dan importir mengenai barang dan lain sebagainya. Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari dalam negeri ke luar negeri, dimana barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri, barang dari luar negeri, barang bekas atau baru. Barang-barang yang diperdagangkan ke luar negeri atau diekspor terdiri dari bermacam-macam jenis hasil bumi seperti karet, kopi, kayu, lada rotan dan masih banyak lagi. Bahkan dari hasil tersebut dalam diekspor dalam bentuk kerajinan, misal saja : kerajinan rotan. Kerajinan rotan telah memiliki pasar ekspor yang cukup besar, dan akan terus memiliki peluang pasar yang besar di luar negeri hal ini disebabkan karena Indonesia adalah salah satu
Perdagangan Internasional adalah transaksi barang dan jasa antar negara melalui ekspor maupun impor. Perdagangan Internasional telah muncul sejak masa kuno, dilatarbelakangi oleh berkembangnya spesialisasi dalam hal kebutuhan dan kegiatan produksi. Ekspansi perdagangan Internasional semakin meningkat sesuai dengan perkembangan teknologi, mulai dari transportasi, industri, dan informasi. Perdagangan internasional merupakan salah satu bagian dari kegiatan ekonomi atau kegiatan bisnis yang akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kointegrasi antara ekspor dan impor di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Kointegrasi Gregory-Hansen dengan pertimbangan adanya structural break berdasarkan pada data tahunan ekspor impor Indonesia dari tahun 1970 sampai dengan 2013. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tidak terjadi kointegrasi antara ekspor dan impor. Hal ini berarti bahwa Indonesia menghadapi masalah neraca pembayaran, serta defisit perdagangan yang terjadi bukan merupakan fenomena jangka pendek. This research aims to investigate empirically the existence of Indonesian export import cointegration. This Research used the Gregory-Hansen cointegration analysis due to structural break based on Indonesia Export import annual data (period of 1970-2013 ). The results showed that there is no-cointegration of Indonesia export and import which means that Indonesia is facing international budget constraint and trade deficit isn’t a shor...
1.1 Latar Belakang Setiap negara memiliki kekayaan alam atau sumber daya alam yang berbeda-beda satu sama lain, oleh karena itu dibutuhkannya komoditi yang tidak tersedia antara negara satu dan negara yang lain. Dengan adanya komidi tersebut, akan terjadi perdagangan atau pertukaran komoditi antara negara satu dan negara yang lain. Terjadilah kegiatan ekspor dan impor tiap negara. Seperti yang dinyatakan oleh Amir (2001:1) " Perdagangan internasional ekspor impor adalah kegiatan yang dijalankan eksportir maupun produsen eksportir dalam transaksi jual beli suatu komoditi dengan orang asing, bangsa asing, dan negara asing. Kemudian penjual dan pembeli yang lazim disebut eksportir dan importir melakukan pembayaran dengan valuta asing. " Kinerja ekspor Indonesia pada 2013 diperkirakan belum dapat pulih sepenuhnya setelah mengalami defisit neraca perdagangan beberapa kali sepanjang 2012. Apalagi pemulihan krisis Uni Eropa dan Amerika Serikat menunjukkan tren perbaikan yang lamban ditambah masih adanya tren penurunan harga komoditas di pasar internasional. Terbatasnya persediaan di suatu negara, kegiatan impor pun digagas. Kegiatan ekspor impor juga dapat menumbuhkan hubungan harmonis antarbangsa. Dengan perdagangan internasional ini, banyak pihak dilibatkan dan sama-sama mendapat keuntungan, baik keuntungan hasil jual maupun keuntungan atas pemenuhan kebutuhan. Ekspor impor juga merupakan salah satu lapangan pekerjaan yang besar pengaruhnya bagi para pebisnis. Pengutamaan ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983. Sejak saat itu, ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri promosi ekspor. Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau konsumen luar negeri membeli barang domestik, menjadi sesuatu yang sangat lazim. Persaingan sangat tajam antar-berbagai produk. Selain harga, kualitas atau mutu barang menjadi faktor penentu daya saing suatu produk.
Banyak orang atau badan hukum yang melakukan penjualan barang ke luar negeri.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Economics and Finance in Indonesia, 1992
Jurnal Khatulistiwa Informatika, 2018