Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
9 pages
1 file
Hikmah : Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam, 2021
Thisarticle discusses the compassion of the Prophet Muhammad (Al-Rahmat Al-Muhammadiyah) in prophet"s history and its application to the dakwah aspects. The purpose of this article is to introduce Prophet"s love aspects thet can be applied in da"wah today amidst the appeared several preacher rough which externally seems to carry religious attributes. We use library research method by examining several books and articles on love in Islam, especially those related to the Prophet grace. The results of the study found that the Prophet had compassion which became the basis for his activities, including his da"wah. From the other side of the research results show that violence and rudeness in da"wah finds no basis in Islamic teaching.
Koran Go Cakrawala, 2015
Dakwah utama Muhammadiyah adalah "dakwah pembebasan" dengan tauhid menjadi materi intinya. Karena itulah Ahmad Dahlan yang dalam hidupnya tidak banyak menulis buku juga menghasilkan sebuah karya mini yang sangat berguna "Aqa'idul Iman", dalam buku itu dengan jelas bahwa akidah islamiyah adalah pondasi utama dalam beragama.
Siapa yang tidak mengenal A. Hasjmy? Tokoh Aceh ini dikenal sebagai ulama, sastrawan, dan politikus. Ia lahir di Lampaseh, Aceh, pada tanggal 28 Maret 1914. Nama kecilnya adalah Muhammad Ali Hasjim.Ia juga memiliki sejumlah nama samaran yang digunakan dalam berbagai karangannya tentang puisi dan cerpen, seperti nama al-Hariry, Aria Hadiningsun, dan Asmara Hakiki. A. Hasjmy merupakan anak kedua Teungku Hasyim dari delapan bersaudara. Ayahnya merupakan pensiunan pegawai negeri. A. Hasjmy menikah dengan Zuriah Aziz pada tanggal 14 Agustus 1941. Ketika itu A. Hasjmy berumur 27 tahun, sedangkan istrinya berumur 15 tahun (lahir pada Agustus 1926), dan dikaruniai tujuh putra-putri. A. Hasjmy menempuh pendidikan formal pertamanya di Government Inlandsche School Montasie Banda Aceh, sebuah lembaga pendidikan setingkat sekolah dasar (SD). Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Madrasah Thawalib di Padang Panjang, baik pada jenjang pendidikan tsanawiyah (menengah tingkat pertama) maupun jenjang 'aliyah (menengah tingkat atas). Sekolah ini telah mendidiknya jiwa patriot, cinta tanah air yang kuat, dan menanamkan nasionalisme yang mendasar.Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di al-Jami'ah al-QismAdabul Lughah wa Tarikh al-Islamiyah (Perguruan Tinggi Islam, Jurusan Sastra dan Kebudayaan Islam) di Padang. Sekembalinya dari Padang Panjang dan Padang, A. Hasjmy menjadi guru dan pendidik di Aceh. Ketika umurnya menginjak usia 50-an, ia pernah mengikuti kuliah pada Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara, Medan. Pada masa mudanya, A. Hasjmy dikenal sangat aktif ikut serta dalam berbagai kegiatan organisasi kepemudaan. Tercatat, antara tahun 1932 hingga tahun 1935, ia menjadi anggota Himpunan Pemuda Islam Indonesia (HPII), dan antara tahun 1933 hingga tahun 1935 ia menjadi Sekretaris HPII Cabang Padang Panjang. HPII merupakan sebuah organisasi Underbow partai politik Permi (Persatuan Muslimin Indonesia), sebuah partai radikal yang menganut sistem nonkooperasi terhadap pemerintahan Hindia Belanda.
ari firdaus, 2021
Mahasiswa : Program Studi administrasi pendidikan Kelas : 1B abstrak Konsep pendidikan yang diprakarsai oleh K.H Ahmad Dahlan telah melahirkan ide-ide besar dan merupakan referensi dalam mengelola pendidikan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini memiliki konsep pemikiran pendidikan K.H Ahmad Dahlan, yaitu: (1) Pragmatis, (2) Pembaruan (Tajdid), (3) Pendidikan Agama, dan (4) Sosial. Selain itu ada beberapa macam metode pembelajaran yang menguraikan metode-metode yang sering digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, antara lain: ceramah, Tanya jawab, diskusi, penugasan, eksperimen, demonstrasi, tutorial / bimbingan dan pemecahan masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep pendidikan yang memajukan analisis metode pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.
Makalah ini membahas Dakwah dalam Islam, Dasar Hukum Dakwah dalam Islam, dan Profil Tokoh Retorika Islam
2020
Artikelinimembahastentangdakwahdalam masyarakatdieramodernyangsaatinisedangmengalamimasalah.Pengembanganmetodedakwahjugaharusmengikutierasaatinibahkanlebihdengancarapemanfaatanteknologikomunikasimenjaditolokukurpengembangan.DimasalaludansekarangtentusajajugaberbedaterutamametodeceramahdanpendidikanIslam secaralangsungolehparaUlama,Ustad,Tengkudanahliagamalainnyatentusajasangatseringkitatemui.Namun,saatinisistem informasiyangsemakinmajuakanmemudahkanorang-orangdarisemualapisanmasyarakatuntukmendapatkaninformasikapansajadandimanasaja.Denganbegitu,semuakalangan,terutamacendekiawanMuslim jugaharusmampumenguasaiteknologiinformasiyangsedangberkembangsaatinisepertiponsel,email,hwitter,danmedialainyangharusdikuasaisesegeramungkinuntukmenampungdanmendidikumatIslam denganlebihbaik.Masalahagidah,moral,materialistismenjadimasalahmendesakyangditanganisaatiniapalagimasalahremajaketikadilihatdarisisimoralyangsemakinmenjaditidakmenguntungkan,yangseharusnyamenjadigenerasipenerusbangsa,tetapimerekase...
Pendekatan Dakwah Nabi Muhammad SAW, 2018
Agama Islam adalah agama dakwah baik secara teoritis maupun praktis. Agama dakwah adalah agama yang megharuskan pemeluknya untuk menyampaikan ajaran agama terebut kepada orang lain, bahkan kepada seluruh umat manusia. Pembagian agama dakwah dan non dakwah pertama kali dikemukakan oleh prof. Max Muller. Agama Islam, Kristen dan Budha digolongkan sebagai agama dakwah, sementara Yahudi, Brahma dan Zoroaster termasuk agama non dakwah. Sebagai agama dakwah, kedudukan Islam melebihi agama –agama dakwah yang lain hal ini merupakan klaim Islam sendiri sebagai agama wahyu terakhir dan agama penyempurna ( reformasi definitive ) dari agama-agama sebelumnya terutama agama Yahudi dan Nasrani. Dakwah berarti seruan Islam bukan hanya ceramah dan publikasi tetapi meliputi seluruh aktifitas kehidupan masyarakat, dengan kata lain dakwah berarti islamisasi menyeluruh terhadap masyarakat. Berdasarkan ayat al-Qur’an ( Q.S. al-Syura : 15; Q.S an-Nahl :125; Q.S. Fushilat: 33 ), bahwa dakwah bukan hanya keharusan melainkan tugas terbesar kaum muslimin yang mesti ditunaikan. Oleh sebab itu dapat difahamai jika semangat untuk mendakwahkan ajaran Islam terus tertanam pada jiwa setiap muslim sejati. Bahkan cita-cita muslim adalah menjadikan manusia dalam kehidupan Islam dalam semua aspeknya baik teologi, hukum, maupun akhlak dapat diterima menjadi system hidup seluruh umat manusia. Kenyataan tersebut menjadikan dakwah sebagai inti dari ajaran Islam karena eksistensi Islam di muka bumi berbanding lurus dengan kegiatan dakwah yang dilakukan oleh penganutnya. Penyebaran Islam ke seluruh dunia tidak terlepas dari aktifitas dakwah sejak zaman Rasulullah SAW hingga saat ini. Nabi Muhammad SAW sendiri telah melaksanakan dakwah sebaik-baiknya sejak beliau menerima risalah Islam hingga akhir hayatnya. Dengan demikian beliau adalah da’i pertama dalam Islam. Selanjutnya para sahabat beliau melanjutkan dakwahnya sepenuh hati berkat pemahaman yang mendalam serta petunjuk dari sunah Rasul itu sendiri. Keberhasilan dakwah sendiri tidak terlaepas dari keberhasilan da’i pertama yaitu Rasulullah dalam menyampaikan risalahnya. Dalam berdakwah beliau menggunakan teknik, cara, metode serta pendekatan-pendekatan yang efektif dan efesien. Hal ini sejalan dengan ungkapan ‘at-tariqotu ahammu min maddah’ teknik, cara, metode atau pendekatan lebih penting dari materi itu sendiri. Dalam dakwah meskipun yang disampaikan hanya satu ayat tetapi melalui pendekatan pendekatan yang sesuai dengan kondisi mad’u maka dakwah akan berjalan mangkus dan sangkil sebagaimana yang dipraktekan oleh Rasulullah. Hal ini mengisyaratkan materi dakwah bukanlah segala-galanya bagi seorang da’i. Sejatinya persyaratan utama dan pertama bagi seorang da’i adalah kesediaan untuk berjuang, ketulusan berbakti dan ketepatan metode serta pendekatan dalam menjabarkan pesan-pesan Ilahi dalam realitas sosial. Pendekatan dakwah ( Preaching Approach ) yang dilakukan Nabi muhammad SAW diantaranya pendekatan personal( Manhaj al-Sirri ), pendidikan ( Manhaj al-Ta’lim ), penawaran ( Manhaj al-Ardh ), misi ( Manhaj al-Bi’tsah ), korespondensi ( Manhaj al-Mukatabah ) serta pendekatan diskusi ( Manhaj al-Mujadalah).
Dakwah dan Muhammadiyah adalah suatu entitas yang tidak bisa di pisahkan. Dakwah bagi Muhammadiyah merupakan cita cita luhur yang harus di lakukan untuk menciptakan Masyarakat Islam yang sebenar benarnya. Muhammadiyah sejak 1912 sudah mendeklarasikan dirinya sebagai Organisasi Islam Modern dengan gebrakan dakwahnya yang melampui pada zamanya. Namun sungguh ironi jika realitanya dakwah Muhammadiyah mengalami stagnansi untuk saat ini jika tidak mau dikatakan mundur. Di sisi lain Amal Usaha Muhammadiyah semakin meningkat dengan bertambahnya nilai asset, tapi tidak dengan Dakwah Muhammadiyah. Banyak jamaah Muhammadiyah yang exodus – hijrah besar besaran ke wadah lain. Ketika di teliti lebih lanjut ada satu faktor yang di lihat dari sisi media yang mengakibatkan akan hal ini, yaitu Brand Dakwah Muhamamdiyah. Dengan menggunakan metode deskriptif analisis menggunakan sample media official yang di miliki oleh Muhammadiyah. Jelas media yang di miliki Muhammadiyah akan sangat berpengaruh pada eksistensi Dakwah Kekinian Muhammadiyah. Muhammadiyah perlu me-rebranding dakwahnya dengan cara kekinian. Jangan sampai Muhammadiyah mengaku sebagai organisasi Modern, namun cara cara kolot nan tradisional yang masih di gunakan.
Jurnal Ilmu Dakwah, 2014
The concept of dakwah within the contemporary context of study puts emphasis on developmental dakwah focusing on community empowerment. This concept bears relevance to core problems suffered by Muslim peoples, especially including poverty, ignorance, being suppressed, backwardness, inability, and other weaknesses. The empowerment concept of dakwah could not rely only on istinbâth procedure, but it could also be further developed by ways of adaptation from other social sciences through iqtibâs and istiqrâ' scientific procedures.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Ilmu Dakwah, 2014
Jurnal Ilmu Dakwah, 2021
KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 2020
LISAN AL-HAL: Jurnal Pengembangan Pemikiran dan Kebudayaan, 2018
academia.edu, 2023
Al-Idarah: Jurnal Manajemen dan Administrasi Islam, 2017
JURNAL AL-NASHIHAH, 2018