Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019
…
6 pages
1 file
2019
Istilah "filsafat" bisa dilihat dari dua segi, yakni: a). Segi semantik: asal kata filsafat berasal dari bahasa arab 'falsafah', yang berasal dari bahasa yunani, philosophia', yang berarti 'philos'= cinta, suka (loving), dan'sophia' = pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi 'philosophia' artinya cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran. b). Segi praktis: ditinjau dari pengertian praktisnya, filsafat artinya 'alam pikiran' atau 'alam berpikir' (Kristiawan 2016). Adapun pengertian Filsafat menurut beberapa ahli, yaitu:
Makalah ini menjelaskan sedikit tentang hakekat filsafat serta hubungannya dengan pengetahuan, ilmu pengetahuan, manusia, dan budaya
PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat sekarang ini, tidaklah menjadikan manusia berhenti untuk mencari kebenaran. Justru sebaliknya, semakin menggiatkan manusia untuk terus mencari dan mencari kebenaran yang berlandaskan teori-teori yang sudah ada sebelumnya untuk menguji sesuatu teori baru atau menggugurkan teori sebelumnya. Sehingga manusia sekarang lebih giat lagi melakukan penelitian-penelitian yang bersifat ilmiah untuk mencari solusi dari setiap permasalahan yang dihadapinya. Karena itu bersifat statis, tidak kaku, artinya ia tidak akan berhenti pada satu titik, tapi akan terus berlangsung seiring dengan waktu manusia dalam memenuhi rasa keingintahuannya terhadap dunianya. Pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu. Berbedanya cara dalam mendapatkan pengetahuan tersebut serta tentang apa yang dikaji oleh pengetahuan tersebut membedakan antara jenis pengetahuan yang satu dengan yang lainnya. Pengetahuan dikembangkan manusia disebabkan dua hal utama yakni, pertama, manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut. Kedua adalah kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu. Secara garis besar cara berpikir seperti ini disebut penalaran.Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara logis-rasional, agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum. Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologidan ontologi. Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi, cara menentukan validitas dari sebuah informasi, formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.[1] Sesungguhnya objek material logika adalah manusia itu sendiri, sedangkan objek formalnya ialah kegiatan akal budi untuk melakukan penalaran yang lurus, tepat, dan teratur yang terlihat lewat ungkapan pikirannya yang diwujudkan dalam bahasa. Objek Material filsafat ilmu adalah pengetahuan itu sendiri, yaitu pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara umum. Dalam gejala ini jelas ada tiga hal menonjol, yaitu manusia, dunia, dan akhirat. Maka ada filsafat tentang manusia (antropologi), filsafat tentang alam (kosmologi), dan filsafat tentang akhirat (teologi – filsafat ketuhanan dalam konteks hidup beriman dapat dengan mudah diganti dengan kata Tuhan).
2019
Pengertian teori dan kebudayaan yang dapat dilihat dari perspektif klasik dan modern. Konsepsi kebudayaan mengalami dinamika dari beberapa ahli klasik maupun modern. Salah satu sisi penting dalam kebudayaan yaitu kebudayaan poltik seperti dikembangkan oleh L.W. Pye,G.A. Almond ,Powell dan A.R. Ball. Dasar -dasar kebudayaan Politik :a. Tradisi ; b. Geografi ; c. Kelompok Etnik ; d. Sosioekonomi. Klasifikasi dan dimensi kebudayaan politik. Pembahasan kapita selekta kebudayaan jawa dan Indonesia
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen