Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
HANGOUT FILSAFAT PENDIDIKAN
…
6 pages
1 file
Menurut Dr. Muhammad Kristiawan (2016) Istilah filsafat dapat ditinjau dari dua segi, yakni : a). segi semantik : perkataan filsafat berasal dari bahasa arab 'falsafah' yang berasal dari bahasa yunani, 'philosophia' , yang berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafat diharapkan menjadi bijaksana . b). segi praktis : dilihat dari segi praktisnya berfilsafat artinya berpikir, olah pikir. Namun tidak semua berfikir berarti berfilsafat. Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Tegasnya , filsafat adalah hasil akal seseorang manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran sedalam-dalamnya.
Menurut Para Ahli dan Individu
Filsafat sendiri berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu Philosophia yang berasal dari dua unsur kata, yakni philo yang berarti cinta dan Sophia yang berarti kearifan, hikmah, kebijaksanaan, keputusan ataupun pengetahuan yang benar. Dari akar kata ini, maka dapat diketahui, bahwa secara harfiah filsafat dapat diartikan sebagai cinta kepada ilmu pengetahuan, kearifan atau kebijaksanaan (Sauri, et.al., 2010: 1). Ilmu pendidikan terdiri dari dua kata yang diapdukan, yakni ilmu dan pendidikan yang masing-masing memiliki arti dan makna tersendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Suara, 2011) ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistemik menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan itu. Sedangkan pendidikan merupakan suatu rekayasa terencana, terarah, dan terkendali oleh orang-orang berpengaruh (individu, kelompok atau lembaga) dalam memengaruhi individu-individu agar memiliki kemampuan mengaktualkan segala potensi kemanusiaannya sehingga menjadi manusia sejati yang mandiri, bertanggungjawab dan berakhlak (Sauri, et.al., 2010: 90). Jadi, ilmu pendidikan adalah sebuah sistem pengetahuan mengenai suatu rekayasa terarah oleh orang-orang yang berpengaruh dalam memengaruhi individu-individu agar memiliki kemampuan mengaktualkan segala potensi kemanusiaannya sehingga menjadi manusia sejati yang mandiri, bertanggungjawab dan berakhlak. Secara sederhana, Arifin (dalam Muhmidayeli, 2011: 35) mengungkapkan bahwa filsafat pendidikan merupakan upaya memikirkan permasalahan pendidikan. Filsafat dan pendidikan memang merupakan dua istilah yang berdiri pada makna dan hakikat masing-masing, namun ketika keduanya digabungkan ke dalam satu tema khusus, maka ia pun memiliki makan tersendiri yang menunjuk ke dalam suatu kesatuan pengertian yang tidak terpisahkan. Kendatipun filsafat pendidikan telah dipandang sebagai suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, namun bukanlah berarti bahwa kajiannya hanya sekadar menelaah sendi-sendi pendidikan dan atau filsafat semata. Filsafat pendidikan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari filsafat secara keseluruhan, baik dalam sistem maupun metode. B. Kebutuhan Akan Filsafat Pendidikan
Filsafat merupakan hasil pemikiran secara mendalam sampai ke akar-akarnya. Kemudian para filsuf melalui karya filsafat pendidikannya, berusaha menggali ide-ide baru mengenai pendidikan yang dikenal dengan pandangan aliran filosof pendidikan. Berbagai aliran tersebut dapat memberi dampak terciptanya konsep atau teori pendidikan yang beragam.
Di zaman yunani, filsafat bukan merupakan suatu disiplin toritis dan spesial, akan tetapi suatu cara hidup yang kongkret, suatu pandangan yang total tentang manusia dan tentang alam yang menyinari seluruh kehidupan seseorang. Selanjutnya dengan kehidupan atau perkembangan peradaban manusia dan problema yang dihadapinya, pengertian yang bersifat teoritis seperti yang dilahirkan filsafat yunani itu kehilangan kemampuan untuk memberi jawaban yang layak tentang kebenaran peradaban itu telah meyebabkan manusia melakukan loncatan besar dalam bidang sains,teknologi dan pendidikan. Perubahan itu mendorong manusia memikirkan kembali pengertian tentang kebenaran. Sebab setiap terjadi perubahan dalam peradaban akan berpengaruh terhadap sistem nilai yang berlaku karena antara perubahan peradaban dan cara berfikir terdapat hubungan timbal balik. Segala sesuatu yang kita kenal selama ini tidaklah lahir begitu saja, nama suatu benda, hewan, manusia dan lain-lain mengandung filsafat dibaliknya. Termasuk pula segala ilmu pengetahuan yang jumlahnya mungkin susah untuk dihitung yang bertebaran dimuka bumi ini lahir dari sebuah proses panjang yang dinamakan filsafat. Waktu terus berjalan, pendidikan pun terus berkembang bersama hiruk pikuk kehidupan dan masalah-masalah pendidikan pun bermunculan begitu cepat .ilmu pendidikan bertanggung jawab untuk memecahkan masalah-masalah tersebut, untuk itu tidaklah ringan tanggung jawab dan resiko yang diemban dan tak jarang masalah tersebut dipecahkan oleh pakar lain. Manakala problem pendidikan memasuki lingkaran yang substansial atau filosofis kiranya ilmu pendidikan menyerahkan garapan itu kepada filsafat pendidikan. Filsafat pendidikan akan menjawab secara filosofis atas pertanyaan filosofis yang muncul dari belahan dunia pendidikan. Ontologi, epistemologi dan aksiologi akan menjadi piranti meneropong belantara yang penuh pohon problem pendidikan, yang terus tumbuh dari waktu ke waktu dan tak pernah habis, kemudian filsafat pendidikan menatanya rapi dan komprehensip, lebih dari itu filsafat pendidikan menjadi landasan pemikiran pendidikan yang melahirkan rumusan dasar-dasar atau asas asas pendidikan.
Pada umumnya filsafat pendidikan di Indonesia dilandasi oleh falsafah negara yaitu pasal 2 UU-RI No. 2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pendidikan di Indonesia sudah mulai berkembang dari zaman penjajahan belanda.
Siti Nur Holifah (211101060010) Agustin Indrawati (212101060013) Yosi Nur Kumala Dewi (211101060019)
Bagaimana urgensi metode dalam sebuah ilmu pengetahuan? Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwasannya metode sangatlah penting bagi sebuah ilmu pengetahuan. Mengapa metode itu sangat penting? Karena metode tersebut dapat dikatakan sebagai penentu keberhasilan bagi sebuah ilmu pengetahuan. Jika metodenya kuat atau relevan dengan kebutuhan ilmu pengetahuan tersebut maka sebuah ilmu pengetahuan akan berjalan sesuai dengan tujuan yang akan ditempuh. Dan metode akan menjadi cara yang akan dilaksanakan selama kita mempelajari sebuah ilmu pengetahuan. Bicara tentang filsafat pendidikan pastinya kita tidak akan asing dengan metode-metode apa saja yang ada di dalamnya. Seperti metode positivistik, metode fenomologis, dan metode kritis. Yang mana nantinya ketiga metode tersebut menjadi cara yang akan dilaksanakan selama kita mempelajari tentang filsafat pendidikan.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Adella Verliana, 2019
Indra Purnama Sakti, 2019