Obat antiinfeksi merupakan senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit infeksi yang disebabkan oleh spesies tertentu (serangga, metazoa, protozoa, bakteri, riketsia atau virus). Beberapa kelompok obat antiinfeksi : • ektoparasitisida (antiseptik dan desinfektan), • anthelmintik, • antifungi, • antivirus dan • antiprotozoa. Antiinfeksi sebagai suatu katalisator dalam penginaktifan enzim tertentu (turunan aldehid, amida, etle oksid, halogen, merkuri, seny. amonium kuartener). Selain itu dapat pula membantu dalam proses denaturasi protein (turunan alkohol dan fenol, merkuri, peroksida, seny. perak, seny.amonium kuartener), mengubah permeabilitas membran sel bakteri (turunan amin dan guanidin, turunan fenol, seny. amonium kuartener), interkalasi kedalam DNA (turunan trimetilmetan, gentian violet), dan pembentukan kelat (heksaklorofen, oksikuinolin). A. ENKOPARASITISIDA (ANTISEPTIK DAN DESINFEKTAN) 1. ENKOPARASITISIDA ANTISEPTIK a. Hubungan Struktur Aktivitas Turunan Alkohol (Antiseptik) Pada alkohol alifatik, bertambahnya jumlah atom C kelarutan dalam lemak meningkat sehingga mampu berpenetrasi ke membran sel bakteri sehingga aktivitas meningkat. Percabangan akan menurunkan kelarutan dalam lemak sehingga aktivitas menurun Adanya ikatan rangkap memiliki efek serupa dengan adanya percabangan. Isopropil alkohol memiliki aktivitas bakterisid yang lebih besar dibandingkan dengan etil alkohol karena isopropil alkoohol lebih efektif dalam menurunkan tegangan permukaan sel bakteri dan denaturasi protein.