Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
RAMBIDEUN Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1 (2)
…
4 pages
1 file
Kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk pelatihan ini bertujuan membantu masyarakat umumnya dan kelompok tani ternak khususnya untuk mengetahui penerapan teknologi jerami amoniasi, yang dilakukan bersama dengan mitra dari masyarakat yang berasal dari Desa Seuneubok Aceh Kec. Peusangan. Bireuen, yaitu selama 3 hari mulai tanggal 27 s.d 29 Januari 2018. Bahan yang dibutuhkan dalam demonstrasi cara ini adalah: 1000 Kg jerami padi 20-25 Lt tetes bila tidak ada dapat diganti gula 6-7 Lt., STARBIO, 5-6 Kg urea untuk menambah kandungan protein makanan, 250-300 Lt. Air untuk melarutkan starbio dan tetes/15 Lt. untuk jerami basah. Sedangkan alat yang dibutuhkan yaitu silo tempat untuk fennentasi dapat berupa tembok semen, bis semen, drain sesuai kemampuan dan jumlah ternak, alat pemotong, ember atau timba, gembor, terpal plastik atau kuning plastik. Jerami yang telah difermentasikan diangin-anginkan dapat langsung diberikan ke ternak. Jumlah pemberinnya sama dengan pemberian hijauan pakan yaitu sebesar 10% dari bobot badan. Untuk ternak yang belum terbiasa dengan fermentasi, perlu dilatih dengan mempuasakannya beberapa saat, baru diberi jerami hasil fermentasi. Pemanfaatan jerami padi melalui fermentasi sebagai pakan ternak ruminansia mengurangi jumlah produksi limbah pertanian dan alternatif pemecahan persoalan pakan saat musim kemarau, sehingga harus disosialisasikan pada masyarakat khususnya peternak dan petani yang umumnya berpengetahuan rendah tentang fermentasi jerami.
RAMBIDEUN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. ISSN: 2615-8213, 2018
ABSTRAK Kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk pelatihan ini bertujuan membantu masyarakat umumnya dan kelompok tani ternak khususnya untuk mengetahui penerapan teknologi jerami amoniasi, yang dilakukan bersama dengan mitra dari masyarakat yang berasal dari Desa Seuneubok Aceh Kec. Peusangan. Bireuen, yaitu selama 3 hari mulai tanggal 27 s.d 29 Januari 2018. Bahan yang dibutuhkan dalam demonstrasi cara ini adalah: 1000 Kg jerami padi 20-25 Lt tetes bila tidak ada dapat diganti gula 6-7 Lt., STARBIO, 5-6 Kg urea untuk menambah kandungan protein makanan, 250-300 Lt. Air untuk melarutkan starbio dan tetes/15 Lt. untuk jerami basah. Sedangkan alat yang dibutuhkan yaitu silo tempat untuk fennentasi dapat berupa tembok semen, bis semen, drain sesuai kemampuan dan jumlah ternak, alat pemotong, ember atau timba, gembor, terpal plastik atau kuning plastik. Jerami yang telah difermentasikan diangin-anginkan dapat langsung diberikan ke ternak. Jumlah pemberinnya sama dengan pemberian hijauan pakan yaitu sebesar 10% dari bobot badan. Untuk ternak yang belum terbiasa dengan fermentasi, perlu dilatih dengan mempuasakannya beberapa saat, baru diberi jerami hasil fermentasi. Pemanfaatan jerami padi melalui fermentasi sebagai pakan ternak ruminansia mengurangi jumlah produksi limbah pertanian dan alternatif pemecahan persoalan pakan saat musim kemarau, sehingga harus disosialisasikan pada masyarakat khususnya peternak dan petani yang umumnya berpengetahuan rendah tentang fermentasi jerami. Kata Kunci: teknologi, jerami amoniasi, pakan ternak PENDAHULUAN Ternak ruminansia antara lain adalah sapi, kerbau, kambing dan domba yang membutuhkan hijauan berupa rumput dan daun-daunan. Hijauan merupakan bahan pakan yang penting bagi ternak ruminansia. Ketersediaan bahan pakan hijauan dipengaruhi oleh faktor musim, dimana pada musim penghujan tersedia dalam jumlah banyak dan berlimpah sedangkan pada musim kemarau ketersediaan terbatas. Untuk mengatasi hal tersebut, peternak memberikan sisa-sisa pertanian seperti jerami. Hasil pemanenan pada benih jerami padi tidak banyak dimakan ternak, biasanya ditumpuk dan dibiarkan mengering. Jika diberikan kepada ternak hanya sedikit yang dimakan karena kurang disukai ternak sehingga setelah pemanenan padi, jerami ditumpuk dan dibiarkan mengering dan belum dimanfaatkan secara luas untuk ternak ruminansia. Kendala utama dari pemanfaatan jerami padi sebagai salah satu bahan pangan ternak adalah kandungan serat kasar tinggi dan kandungan protein serta kecernaan yang rendah. Penggunaan jerami secara langsung atau sebagai pakan tunggal tidak dapat memenuhi pasukan nutrisi yang dibutuhkan ternak. Adanya faktor pembatas pada jerami padi dengan nilai gizi yang rendah yaitu rendahnya kandungan protein kasar, tingginya serat kasar, lignin, silika (Ranjhan, 1977) serta rendahnya kecernaan (Djanegara, 1983) untuk itu, jerami padi perlu ditingkatkan nilai nutrisinya dengan melakukan pengolahan, baik fiisk, kimia maupun biologis.
Jurnal Politeknologi, 2014
This study to obtain reinforcement in the supporting structure of the ammonia storage tank which consisting of wall slab and top slab. Fisrt, done the modeling structure that will analyze and provide load acting on the structure. For modeling and loading on wall slab author use the program etabs v.9, while the top slab used for the safe program v.8. Special for top slab reinforcement analysis using the program. The results for top slab reinforcement consist of reinforcement x directions and y direction (see appendix 2), so that obtain the bottom reinforcement of x direction : d13-200, the bottom reinforcement of y direction : d13-200, the top reinforcement of direction x direction : d13-200, and the top reinforcement of y direction : d13-200. There are two types of wall slab, which is exterior wall and interior wall. Reinforcement in the walls consist of vertical and horizontal bars (see appendix 2), so that obtain the vertical exterior wall reinforcement: d13-200, horizontal exterior wall reinforcement: d13-400, vertical interior wall reinforcement: d13-350, horizontal interior wall reinforcement : d13-350. As a coupling between the wall slabs is used couple beam (spandrel), and results of spandrel reinforcement consist of main top reinforcement: 5 d13, the main bottom reinforcement : 5 d13, shear reinforcement : 2 d10-100, and shrinkage reinforcement : 2 d13. ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk mendapatkan penulangan pada struktur pendukung tangki amonia yang terdiri dari wall slab dan top slab. Langkah awal dimulai dengan melakukan pemodelan struktur pada obyek yang ditinjau. Untuk pemodelan dan pembebanan wall digunakan program etabs v.9, sedangkan untuk top slab digunakan program safe v.8. Khusus untuk penulangan top slab dilakukan analisis dengan menggunakan program. Hasil penulangan top slab terdiri dari tulangan arah x dan arah y, dari hasil analisis diperoleh tulangan bawah arah x : d13-200, tulangan bawah arah y : d13-200, tulangan atas arah x : d13-200, dan tulangan atas arah y : d13-200. Pada wall slab terdapat 2 jenis dinding, yaitu dinding untuk bagian luar dan dinding pada bagian dalam. Untuk penulangan pada dinding terdiri dari tulangan vertikal dan horizontal, hasil yang diperoleh adalah tulangan vertikal dinding luar: d13-400, tulangan horizontal dinding luar: d13-400, tulangan vertikal dinding dalam: d13-350, tulangan horizontal dinding dalam: d13-350. Sebagai penghubung antar wall slab digunakan balok perangkai (spandrel), dan hasil penulangan untuk spandrel berupa tulangan utama atas : 5 d13, tulangan utama bawah : 5 d13, tulangan geser : 2 d10-100, tulangan susut : 2 d13. Kata kunci : penulangan, top slab, wall slab, spandrel. PENDAHULUAN Dinding struktural merupakan salah satu sistem yang dapat meningkatkan kinerja struktur bangunan tingkat tinggi.Dinding struktural dipasang untuk menambah kekakuan struktur dan menyerap gaya geser yang besar seiring dengan semakin tingginya struktur. Pada tulisan kali ini membahas mengenai wall slab dan top slab yang di gunakan sebagai struktur penopang tangki penyimpananammonia. Struktur wall slabyaitu dindingstruktural untuk menopangtangki berisi amonia. Sedikit berbeda dengan dinding struktural pada umumnya, dinding ini merupakan struktur penahan gaya gravitasi yaitu beban dari tangki amonia dan slab pracetak yang ada di atasnya, tidak seperti fungsi dinding struktural yang sebenarnya untuk menyerap gaya geser yang bekerja pada bangunan. Sebagai alas dari tangki amonia digunakan top slab dengan sistem half slab. Sistem half slab terdiri dari slab pracetak dan slab pada bagian bawah slab dan slab konvensional pada bagian atas slab.
Pendidikan secara Menyeluruh dan Pendidikan Jasmani Sebagai Bagian Integrasi Dari Pendidika Secara Umum Tidak Terlepas dari Perkembangan Teknologi Yang Begitu pesat
Unsur nitrogen terdapat di atmosfer dan menyusun sebanyak 78% dari volumenya, tetapi karena kelembaman nitrogen, senyawa-senyawa nitrogen tidak banyak terdapat di alam. Metode untuk menyintesis senyawa-senyawa nitrogen yang dikenal sebagai fiksasi nitrogen buatan, merupakan proses industri yang sangat penting. Metode utama adalah mereaksikan nitrogen dan hidrogen membentuk amonia. Amonia selanjutnya diubah menjadi senyawa nitrogen lainnya, seperti asam nitrat dan garam nitrat. Pupuk urea (CO(NH2)2) merupakan bahan kimia yang terbentuk melalui reaksi NH3 dengan CO2.
Awal abad 20 ditandai dengan perhatian manusia untuk mendalami dan mengeksplorasi energi atom lebih jauh, sedangkan pada tahun 60an dua raksasa adidaya dunia yaitu Amerika dan Rusia berlomba untuk mengekslporasi ruang angkasa. Ditengah dua fenomena tadi ada perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang ikut berkembang pula (Floridi, 2001, hlm 1). puncaknya adalah dengan pengembangan Internet. Pada awalnya sistem ini dirancang untuk kegiatan militer kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Di awal 90an Tim Bernes-Lee memperkenalkan sebuah gagasan mengenai Web yang memperkenalkan pula WWW sebagai platform online.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi polimer telah merambah ke semua bidang kehidupan masyarakat dan produk-produknya telah menjadi kebutuhan sehari-hari. Produk yang dihasilkan dari bahan polimer ternyata tidak semuanya memberi keuntungan. Kerugian terbesar adalah produk berbahan baku polimer sintetis, jumlahnya semakin banyak dan sukar terurai atau terdegradasi oleh mikroba, akibatnya menjadi penyebab pencemaran lingkungan. Kondisi ini juga menjadi perhatian pemerintah yang mengeluarkan kebijakan pembatasan penggunan produk-produk polimer yang mencemari lingkungan. Buku Teknologi Polimer Industri Pertanian dibuat dan disusun berdasarkan alasan tersebut di atas serta memberikan wawasan agar pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi polimer diarahkan pada polimer bahan hayati, dengan kata lain memanfaatkan potensi produk pertanian atau bahan baku polimer yang biodegradable. Polimer dari bahan baku produk pertanian ini bisa dikembangkan secara luas seperti polimer sintetis dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keunggulan produk polimer yang dhasilkan mudah didegradasi oleh mikroba, sehingga tidak menyebabkan pencemaran lingkungan. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi polimer khususnya teknologi polimer industri. pertanian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa bentuk dari penerapan teknologi di keimigrasian indonesia, dalam hal ini paspor elektronik merupakan salah satu bentuk dari penerapan teknologi tersebut dan kelebihan dan keuntungan dari paspor elektronik tersebut bagi masyarakat indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif . Penelitian ini menggunakan datadata yang dikumpulkan berdasarkan penelusuran kepustakaan yang berupa: data penelitian, peraturan perundangan,teori-teori, buku, literatur,artikel, jurnal, penelitian ilmiah, dan halaman internet adalah sumber data dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa salah satu bentuk dari penerapan teknologi di bidang keimigrasian di Indonesia adalah dengan di luncurkannya inovasi berupa paspor elektronik atau e-paspor di Indonesia. Hasil yang kedua adalah dengan di luncurkannya inovasi paspor online tesebut di indonesia menimbulkan berbagai keuntungan dan kelebihan yang secara langsung bisa dirasakan oleh masyarakat indonesia.
2024
Anemia in adolescents in Indonesia is a significant health problem, especially affecting adolescent girls due to rapid growth, menstrual blood loss, and unbalanced eating patterns. This review aims to provide an in-depth overview of the prevalence, risk factors and impact of anemia in adolescents aged 12-18 years in Indonesia. Through a literature study approach, various research from various sources is synthesized. The main findings show that insufficient iron intake, socioeconomic status, and eating habits contribute significantly to the prevalence of anemia. This review emphasizes the importance of comprehensive interventions such as nutrition education, iron supplementation programs, food fortification, and increasing access to health services to reduce the burden of anemia among Indonesian adolescents. This collaborative effort is critical to supporting the optimal development and well-being of Indonesia's vulnerable youth.
ABSTRAK Emosi merupakan reaksi psikologis yang nampak dari reaksi fisik seperti detak jantung lebih cepat, muka merah atau pucat, otot memegang dan sebagainya. Tingkah laku emosi misalnya riang atau bahagia, marah, takut, sedih dan sebagainya. Jadi, emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan pikiran-pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi itu ada dua jenis, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif merupakan reaksi psikologis sebagai tanda adanya kepuasan terhadap berbagai keputusan yang dirasakan remaja, dan emosi negatif diakibatkan ketidakpuasan terhadap berbagai kebutuhan itu. ABSTRACT Emotion is a psychological reaction that is visible from the physical reactions such as rapid heartbeat, flushing or pale, muscular holding and so on. Eg emotional behavior cheerful or happy, anger, fear, sadness and so on. So, emotion is any activity or upheaval typical thoughts, a state and a series of biological and psychological tendency to act. Emotions are of two types, namely positive emotions and negative emotions. Positive emotion is a psychological reaction as a sign of their satisfaction with the decisions that adolescents perceived, and negative emotions caused by dissatisfaction with the various needs it. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Remaja berada pada periode perkembangan yang banyak mengalami masalah pertumbuhan dan perkembangan khususnya menyangkut dengan penyesuaian diri terhadap tuntutan lingkungan dan masyarakat serta orang dewasa. Masalah yang sering terjadi pada perkembangan intelektual dan emosional remaja adalah ketidakseimbangan antara keduanya. Kemampuan intelektual mereka telah dirangsang sejak awal melalui berbagai macam sarana dan prasarana yang disiapkan di rumah dan di sekolah dengan berbagai media. Perkembangan kemandirian emosional remaja, tidak terlepas dari penerapan pengasuhan orang tua melalui interaksi antara ibu dan ayah dengan remajanya. Orang tua merupakan lingkungan pertama yang paling berperan dalam pengasuhan anak remajanya, sehingga mempunyai pengaruh yang paling besar pada pembentukan kemandirian emosional remaja.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
JITPI (Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia = Indonesian Journal of Animal Science and Technology), 2019
Proposal Pemanfaatan dan pengolahan fermentasi jerami padi, 2019
Irma Suryani HS, 2019
Jurnal Warta Pengabdian Andalas
Atap Jemuran Otomatis, 2019
Makalah ISBD Manusia sains seni dan teknologi, 2019