Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
11 pages
1 file
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan hidayahNya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila.
kritik terhadap ketuhanan versi pancasila, 2019
Pancasila tidak pernah habis dimakan waktu, karena nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-silanya masih relevan hingga saat ini. Nilai-nilai yang terkandung tersebut mengikuti perkembangan zaman. Di era globalisasi ini, manusia dituntut untuk berpikir inovatif dan kreatif agar bisa mengikuti perkembangan zaman dan tidak dianggap tertinggal oleh masyarakat. Namun globalisasi ini mempunyai sisi-sisi yang bertolak belakang. Satu sisi membawa dampak positif, dan sisi lainnya membawa dampak negatif. Sebagai bangsa yang menganut pancasila sebagai pandangan hidup, bangsa Indonesia tentu harus lebih selektif dalam menentukan budaya yang baik dan buruk sebagai dampak dari globalisasi. Pancasila, terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa berperan penting sebagai penyaring baik buruknya budaya yang dibawa oleh arus globalisasi.
TAFSE: Journal of Qur'anic Studies, 2021
Muslims have a way of life, namely the Qur'an. In addition, Indonesian Muslims also have another guideline to be used as a guide in the life of the state and society, namely Pancasila. One of the precepts of Pancasila is the Unity of Indonesia. These two rules for Indonesian Muslims require a study of the relevance between the values of unity in the Qur'an and the values of unity contained in the third Pancasila principle. This paper aims to find the relevance of these two rules. This library research uses the maudhu'i method, namely interpreting the verses of the Qur'an thematically or discussing certain themes. Data collection is done by collecting related verses using Mu'jam al-Mufahras li Alfaz al-Qur'an al-Karim. Furthermore, the understanding of writer on these verses based on the interpretation of mufassir and from other references. Based on the results of the research, it is known that the difference is a form of gift and mercy from Allah SWT and to p...
Medicine and Health Science (Public Health Education and Promotion), 2022
Pandemi covid-19 menjadi pandemi di seluruh dunia yang berdampak pada segala aspek kehidupan di dunia. Di Indonesia sendiri, Pandemi covid-19 telah mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia yang suka berkumpul dan melakukan aktivitas secara normal hingga dipaksa untuk berjaga jarak serta melakukan segala aktivitas melalui trying atau advanced. Di satu sisi, digitalisasi akibat pandemi covid19 ini memberikan berbagai kemudahan namun di sisi yang lain juga menyimpan berbagai hambatan dan tantangan. Hambatan dan tantangan tersebut berkaitan dengan cara menanggulangi pandemic covid-19 ini. Artikel ini mengemukakan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam menanggulangi covid19 dengan metode Literature review dengan Teknik membuat ringkasan (summarize) yang akan memberikan solusi bagaimana strategi dan cara menanggulangi pandemi covid-19 ini dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila yang dapat menjadi langkah yang tepat untuk mengingatkan masyarakat, akan nilai-nilai Pancasila harus dikonstruksikan dan di terapkan sebagai filosofi kehidupan. Oleh sebab itu kita warga negara Indonesia jangan pernah lupa untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman hidup dalam menanggulangi pandemi covid-19 seperti sila ke-3 pancasila.
Jurnal Salvation
This paper was elaborated by the researchers because in fact there are individuals who practice religion by showing their superior attitude that their belief is more correct or they are much better than others and this is characterized by an arbitrary attitude towards other religions. This paper used a qualitative method with a literature approach. Through this writing topic, the author described about eroding the attitude of superiority as a form of the practice of Pancasila in the principle of "Unity of Indonesia". It can be concluded from the results of the description on this topic that to erode the attitude of superiority in practicing the principle of the "Unity of Indonesia" and the norms contained therein, what needs to be done as an Indonesian society is to implement the religious values in unity as mandated by Pancasila and believers must also exhibit behavior and attitudes in accordance to unity and harmony so as to build the value of togetherness in line with the content contained in the points and values of Pancasila.
Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 2017
KH. Hasyim Asy'ari is a national Islamic figure who existed in the early 20th century and contributed greatly to the Indonesian nation. His real contribution to the progress of Indonesian Muslims is the birth of the Nahdlatul Ulama organization which still exists and has many followers. This paper will describe KH. Hasyim Asyari’s thought about unity in the book Al Muqaddimah Al-Qanun Al Asasi Li Jam'iyyah Nahdlatul Ulama 'as well as the historical socio-conditions that lie behind this thought. The idea of unity is the central idea in the book, and it included national unity and religious unity. His thought in this book is motivated by the social conditions that occurred at that time. The condition of the Indonesian nation being colonized by the Dutch is the most dominant social condition. The other social conditions are the religious social conditions that occur such as the emptiness of the leadership of the traditionalist Islam and the phenomenon of renewal in Islam
Kesatuan sila-sila Pancasila tidak hanya kesatuan yang bersifat logis saja, namun sila-sila Pancasila memiliki suatu kesatuan meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar epistemologis, dan dasar aksiologis dari sila-sila Pancasila. Secara filosofis Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis, dan dasar aksiologis sendiri yang berbeda dengan sistem filsafat lainnya misalnya materialisme, liberalisme, pragmatisme, komunisme, idealisme, dll. 1. Dasar Ontologis (antropologis) Sila-sila Pancasila Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia, yang memiliki hakikat mutlak monopluralis, oleh karena itu hakikat dasar ini juga disebut sebagai dasar antropologis. Subjek pendukung sila-sila Pancasila adalah manusia, hal ini dapat dilihat di dalam sila Pancasila bahwa yang diterangkan di sila-sila Pancasila pada hakikatnya adalah manusia. Demikian juga Pancasila merupakan dasar negara, adapun pendukung pokok negara adalah rakyat dan unsur rakyat adalah manusia itu sendiri, sehingga tepatlah jikalau dalam filsafat Pancasila bahwa hakikat dasar antropologis sila-sila Pancasila adalah manusia Manusia sebagai pendukung pokok sila-sila Pancasila secara ontologis memiliki hal-hal yang mutlak, yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga, dan jiwa jasmani dan rohani, sifat kodrat mansuia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, serta kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk Tuhan inilah maka secara hierarkhis sila pertama Ketuhan Yang Maha Esa mendasari dan menjiwai keempat sila-sila Pancasila yang lainnya.Hubungan kesesuaian antara negara dengan sila-sila Pancaisla adalah berupa hubungan sebab akibat yaitu negara sebagai pendukung hubungan dan Tuhan, manusia, satu, rakyat, dan adil sebagai pokok pangkal hubungan. Landasan sila-sila Pancasila yaitu Tuhan, manusia, satu, rakyat, dan adil adalah sebagai sebab adapun negara adalah sebagai akibat.
Terkikisnya rasa persaudaraan ini saat ini menjadi ancaman yang sangat nyata bagi keutuhan bangsa Indonesia. Hal inilah yang menjadi masalah kita bersama. Pekerjaan besar kita bersama adalah bagaimana menumbuhkan kembali semangat persaudaraan diantara bangsa Indonesia? Bagaimana Pancasila menjadi solusi terhadap renggangnya persaudaraan dan menjadi wawasan kebangsaan bangsa Indonesia.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
WASKITA: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter
Frezy Paputungan, 2022
JURNAL SOSIO-KOMUNIKA
Jurnal Communitarian, 2022
2021
Jurnal Millah Pascasarjana Universitas Islam Indonesia, 2020
Maria Anjelita Versari mau, 2022