Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
In Indonesia, drug abuse becomes the most problematic issue in recent decades. The problems are basically rooted in two fundamental aspects covering the ineffective prevention and the increasing number of victims year by year. The increasing number of victims is a valid proof that preventive and curative attempts to fight drugs do not achieve its demanded goals. In terms of preventive action, for example, the efforts are started from multiple aspects such as education, social and many other area intended to forcibly stop the flows of drug abusers. In the other hand, the curative aspect has been done by maximizing law enforcement which aims at giving a severe punsihment for drug sindicates, sellers and distributors. However, these two efforts do not work quite effectively as children, youth and students becomes the inevitable targets of drugs abuse. Thus, better and more comprehensive actions should be improved and added to endlessly fight drugs. The researcher formulates one research question; how would local potential based game be effective to prevent drugs abuse? This paper is a revolutionary idea aiming at preventing more cases of drug abuse using game as an approach to inject moral and character building. This paper uses qualitative method with interview and type data source. The method of interview is non-structural interview where the selected respondents with particular understanding are interviewed. The type data sources come from literature sources such as books, scientific journal, reports, news, articles and other online sources. In addition, case study is performed in this paper in which Ngestirejo, Gunungkidul becomes the setting and the place of the study. This place is choosen because of some important reasons. First and the most important reason is the high rate of drug and HIV cases. At least, 25 cases of HIV and 5 cases of drug were found in Ngestirejo. These data are obtained from the interview and observation with some people’s representative of the village. Second, the education quality of children is categorized low as most of teenagers were graduated from elementary and junior highschool only. Moreover, with a very minimum education background, many of them decided to work in big cities such as Jogjakarta and Jakarta. This factor is believed as one of the influential triggers of drug abuse since teenagers do not have complete information about the danger of drug and right decision making in rationalizing and confirming the impact of drug. Thus, educating them in a different way would be best applied in that particular condition. Game is regarded as one of the most effective methods to assisst student in understanding particular learning material. This paper outlined the effectiveness of game as a media of teaching and learning namely Tretoda (Treasure to Fight Drugs). Tretoda is a combination of traditional games and researcher’s selfconstructed concept which is based on local potentials. The use of game, in this case, is adjusted with the charactertistics of children who are passionate to do challenging and fun activities which involve mental and physical activites. This condition would allow children to indrectly learn from what they do which will vi further push indirect intake to children minds. In short, injecting anti-drugs value can be done more effectively and fun.
Makalah, 2019
PADA TANAMAN KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis Jacq.) (Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Nematoda Tumbuhan) Dosen: Ir. Lilis Irmawatie, M.MPd. Disusun Oleh : Mifa Miftahul Hayat 41035003161005 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BANDUNG 2019 i KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur senantiasa penyusun haturkan kepada pemilik alam, Allah Subhanallah wa Ta'ala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Alhamdulillah atas karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan Makalah dengan judul Nematoda Rhadinaphelenchus Cocophilus batang pada tanaman kelapa sawit. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi pedoman kehidupan bagi seluruh manusia hingga akhir zaman. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memenuhi tugas Nematoda Tumbuhan. Penyusun menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh sebab itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dan membangun dari para pembaca guna menjadi bahan acuan bagi penyusun dalam penulisan karya tulis ilmiah pada waktu mendatang.
Tempat : Lab Biologi FST, UIN Sunan Gunung Djati Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam klasifikasi terdapat kingdom/dunia animalia (hewan). Kingdom animalia dapat dibagi menjadi beberapa filum seperti filum vermes dan Filum Arthropoda. Di bumi ini, keanekaragaman hewan sangat beragam jenisnya. Oleh karena itu, kita perlu mengklasifikasikannya. Klasifikasi bertujuan untuk memepermudah mengenal objek yang beranekaragam dengan cara melihat/mencari persamaan dan perbedaan ciri dan sifat pada objek tersebut. Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku. Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui sekitar 900.000 spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter. Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula dengan bentuk Arthropoda. Hewan Artrhopoda memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, triploblastik selomata, dan tubuhnya bersegmen. Tubuh ditutupi lapisan kutikula yang merupakan rangka luar (eksosketelon). 1.2 Tujuan Memahami keragaman arthropoda dan perbedaan prinsip antara serangga dan arthropoda lain. 2004). Cara hidup dan habitat Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah. Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput Serangga adalah hewan-hewan yang bersegmen dengan eksoskeleton berkitin, dan alat-alat tambahan bersegmen. Segmentasi itu tampak jelas secara eksternal. Jumlah jenis dalam filum ini lebih banyak dari jumlah jenis dari semua filum lainnya. Baik laut, air tawar maupun habitat terrestrial didiami oleh serangga. Coelom pada antropoda tereduksi. Hoemocoel merupakan sebagian dari sistem sirkulasi. Jenis kelamin terpisah namun demikian pada jenisjenis tertentu reproduksi partogenesis merupakan karakteristiknya. Sirkulasi terjadi karena gerakan pulsasi jantung dorsal. Pernapasan dengan trakea selalu dicirikan dengan adanya porus berpasangan pada tiap segmen (Austin,1988).
Telah dilakukan percobaan dengan judul termokimia yang bertujuan agar praktikan mengetahui perubahan suhu, reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Agar dapat lebih mengenal perbedaan dari hal-hal tersebut, maka di dalam praktikum kali ini dilakukan reaksi penguraian, serta reaksi di dalam ruang tertutup dan terbuka. Reaksi eksoterm dilihat dari hasil percobaan pencampuran air (H2O) dengan H2SO4.Reaksi endoterm didapat dari hasil percobaan pencampuran air (H2O) dengan NH4Cl. Reaksi eksoterm yang melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan menyebabkan hasil reaksi menjadi panas sehingga dapat menaikkan suhu. Sedangkan pada reaksi endoterm yang menyerap panas dari lingkungan ke system menyebabkan hasil reaksi menjadi dingin sehingga dapat menurunkan suhu. Dan untuk melihat lebih jelas reaksi diruang tertutup dan ruang terbuka, maka dilakukan reaksi antara senyawa HCl 1M dengan logam Zn. Dari percobaan diketahui bahwa dalam ruang tertutup suhunya lebih tinggi dibandingkan reaksi di ruang terbuka. Hal ini dipengaruhi oleh masuk atau tidaknya udara yang bersuhu ruangan. Kata kunci: reaksi eksoterm, reaksi endoterm, kalor, lingkungan, system.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mobilitas dan aktivitas adalah hal yang vital bagi kesehatan total lansia sehingga perawat harus banyak memiliki pengetahuan dalam pengkajian dan intervensi muskuloskeletal. Perawat memainkan dua peranan penting. Pertama, mempraktikkan promosi kesehatan jauh sebelum berusia 65 tahun dapat menunda dan memperkecil efek degeneratif dari penuaan. Penyakit muskuloskeletal bukan merupakan konsekuensi penuaan yang tidak dapat dihindari dan karenanya harus dianggap sebagai suatu proses penyakit spesifik, tidak hanya sebagai akibat dari penuaan. Artritis Reumatoid (AR) adalah suatu penyakit otoimun sistemik yang menyebabkan peradangan pada sendi. Penyakit ini ditandai oleh peradangan sinovium yang menetap, suatu sinovitis proliferatifa kronik non spesifik. Dengan berjalannya waktu, dapat terjadi erosi tulang, destruksi (kehancuran) rawan sendi dan kerusakan total sendi.
2021
Trikoma merupakan struktur pada tanaman yang berfungsi sebagai alat pertahanan diri. Cagar Alam Darupono merupakan kawasan yang memiliki tumbuhan bertrikoma, salah satunya kemadu. Trikoma pada daun kemadu belum banyak diketahui sehingga menarik menjadi objek dari penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur morfologi dan anatomi trikoma daun kemadu, perbedaan struktur trikoma daun muda dan daun dewasa pada tumbuhan kemadu, serta perbedaan distribusi trikoma pada permukaan abaksial dan adaksial daun kemadu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel sampling sistematis. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur morfologi trikoma daun kemadu yaitu uniseluler dengan bentuk seperti jarum, seperti kerucut, berbentuk panjang menyempit, beruas seperti jari, bentuk kepala lebar, bagian basal besar, dan panjang tangkai 2x lebih besar dari kepalanya. Trikoma daun muda tana...
Indonesia is one of the tropical countries with high potential of horticulture, especially tomato. To produce high quality and quantity of tomato the one problem is plant diseases. The most cereus disease was reported as late blight, it is caused by Phytophthora infestans. P. infestans is commonly out break in high land area, with more than 1000 m acl. The late blight can reduce the production of tomato or in some case make the loss of yield. To control the disease the farmers have been used the chemical fungicide. However the chemical fungicides have many negative impacts. Therefore to control the disease the one of possible way is using resistant plant.
Puji dan syukur yang dalam kami panjatkan ke hadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena berkat karunia-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas "Enterobius vermicularis". Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah "Helmintologi Klinik " .
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Salah satu kelainan kulit yang dapat menyebabkan fungsi kulit adalah eritroderma. 1 Eritroderma adalah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya kemerahan atau eritema yang bersifat generalisata yang mencakup 90% permukaan tubuh yang berlangsung dalam beberapa hari sampai beberapa minggu. Dermatitis eksfoliativa dianggap sinonim dengan eritroderma. 2,3 Bagaimanapun, itu tidak dapat mendefinisikan, karena pada gambaran klinik dapat menghasilkan penyakit yang berbeda. Pada banyak kasus, eritroderma umumnya kelainan kulit yang ada sebelumnya (misalnya psoriasis atau dermatitis atopik), cutaneous T-cell lymphoma(CTCL) atau reaksi obat. Meskipun peningkatan 50% pasien mempunyai riwayat lesi pada kulit sebelumnya untuk onset eritroderma, identifikasi penyakit yang menyertai menggambarkan satu dari sekian banyak kelainan kulit. 4 Pada eritroderma yang kronik eritema tidak begitu jelas, karena bercampur dengan hiperpigmentasi. Sedangkan skuama adalah lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit. Skuama mulai dari halus sampai kasar. Pada eritroderma, skuama tidak selalu terdapat, misalnya eritroderma karena alergi obat sistemik, pada mulanya tidak disertai skuama, skuama kemudian timbul pada stadium penyembuhan timbul. Bila eritemanya antara 50-90% dinamakan preeritroderma.. 5
Pastura
Lamtoro (Leucaena leucocephala cv Tarramba) merupakan salah satu hjauan pakan tenak yang potensialuntuk dikembangkan. Perbanyakan vegetatif dengan stek batang merupakan salah satu alternatif perbanyakanyang memiliki keunggulan dapat dilakukan secara cepat oleh masyarakat dan memliki sifat yang sama denganinduknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui umur fisiologis dan jenis zat pengatur tumbuhyang terbaik untuk keberhasilan stek tanaman lamtoro. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acakkelompok dua faktor perlakuan dan diulang tiga kali. Faktor pertama umur fisilogis batang terdiri atas tigataraf yaitu pangkal, tengah dan bagian atas (ujung) batang. Faktor kedua penggunaan zat pengatur tumbuhyang digunakan yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: tanpa zat pengatur tumbuh, indole-3-butyric acid (IBA),?-naphtaleneacetic acid (NAA) dan root up. Hasil penelitian menunjukkan umur fisiologis batang dan zatpengatur tumbuh berpengaruh nyata terhadap keberhasilan stek lamtoro, nam...
2021
Tanaman tomat ceri merupakan tanaman hortikultura yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia. Penurunan produksi dapat disebabkan oleh organisme penggangu tanaman, salah satunya nematoda puru akar yang disebabkan oleh nematoda Meloidogyne sp. Alternatif pengendalian yang lebih aman dan efiesien dengan menggunakan agensia hayati Trichoderma sp. dan Streptomyces sp. Penggunaan media produksi yang tepat meningkatkan efikasi agensia hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Trichoderma sp. dan Streptomyces sp. dari beberapa media produksi terhadap gejala dan keberadaan puru akar yang disebabkan nematoda Meloidogyne sp. dan pertumbuhan tanaman tomat ceri. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi dalam Rancangan Acak Kelompok (RAKL) Faktorial dengan faktor pertama perbandingan isolat Trichoderma sp. dan Streptomyces sp. serta faktor kedua yaitu jenis media produksi. Hasil penelitian didapatkan bahwa perlakuan Trichoderma sp. dan Streptomyces sp....
Cacing dalam klas cestoidea disebut juga cacing pita karena bentuk tubuhnya yang panjang dan pipih menyerupai pita. Cacing ini tidak mempunyai saluran pencernaan ataupun pembuluh darah. Tubuhnya memanjang terbagi atas segmen-segmen yang
Pada tulisan ini akan dibahas mengenai reaksi kimia dan hubungannya dengan panas dan energi yang berubah saat terjadi reaksi tersebut.
Paper Ortopedi dan Traumatologi P3D - Universitas Prima Indonesia Pembimbing : Dr.dr.Adrian Khu, Sp.OT, FICS Presentator : Agung Rusdianto Pratama
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.