Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
12 pages
1 file
Alhamdulillaah. Segala puji hanya bagi Allah, Rabb semesta alam. Kepadanya kita meminta pertolongan, ampunan, taubat. Kita berlinduung kepada Allah dari kejelekan pada diri kita dan kejelekan amal perbuatan kita. Barangsiapa yang Allah berikan petunjuk kepadanya, maka tidak ada satupun yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada seorang pun yang bisa memberikan petunjuk kepadanya. Aku bersaksi tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Al-Mustafid: Journal of Quran and Hadith Studies
Sebagai pedoman al-Qur’an harus dipahami secara tepat dan benar. Upaya untuk memhami al-Qur’an telah dilakukan oleh umat manusia pada setiap zaman, terutama oleh para mufassir. Hal ini kemudian melahirkan metodologi tafsir al-Qur’an yang terdiri dari beragam jenis metode tafsir. Artikel ini membahas tentang empat jenis metode tafsir al-Aqur’an. Keempat metode itu adalah metode tafsir ijmali (global), metode tafsir tahlili (analitik), metode tafsir maudhu’i (tematik), dan metode tafsir muqaran (komparatif). Metode-metode ini dijelaskan satu persatu meliputi difinisi, kelebihan dan kekurangan, serta contoh hasil penafsirannya. Untuk itu artikel ini menggunakan metode penelitian studi pustaka dengan pendekatan filsafat.
Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT sebagi petunjuk bagi semua manusia. Agar kita mendapatkan petunjuk itu dari Al-Qur’an, maka kita mesti mempelajari Al-Qur’an sehingga ia benar-benar menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan ini, salah satu yang cara yang harus kita lakukan untuk mendapatkan petunjuk dari Al-Qur’an adalah dengan membaca dan mempelajari tafsir Al-Qur’an. Mengetahui Tafsir Al-Qur’an merupakan sesuatu yang amat penting dilakukan agar kita bisa mendapatkan dan mengetahui makna dari ayat Al-Qur’an. Akan tetapi tidak semua Tafsir Al-Qur’an itu dapat memberikan sesuatu yang mungkin kita cari. Oleh karena itu, untuk memudahkan kita untuk mendapatkan dan menemukan apa yang kita cari dari Al-Qur’an, kita mesti mengetahui Metode dan Pendekatan yang digunakan oleh seorang mufassir dalam mengarang kitab Tafsirnya. jika hal ini telah kita ketahui, maka ayat-ayat Al Qur’an semakin hidup dan mampu untuk menjawab segala persoalan masyarakat yang berkembang begitu cepat. Hal ini semakin mempertegas bahwa Al Qur’an adalah wahyu Allah yang menjadi rujukan dan sumber utama semua umat.
Rayah Al-Islam
Artikel ini membahas secara mendasar mengenai pendekatan dan metode yang dilakukan oleh mufassir dalam menafsirkan al-Qur’an, kelebihan dan kekurangan metode yang dipakai oleh para mufassir serta sejarah dan perkembangannya. Seiring berjalan dan berkembangnya waktu dari masa Rasulullah ﷺ hingga masa sekarang, tercatat banyak pendekatan dan metode yang dipakai oleh para mufasir diantaranya pendekatan linguistik, pendekatan berbasis logika, pendekatan berbasis tasawuf, dan pendekatan riwayat, pendekatan isyarat, sehingga dalam pembahasan metode penafsiran al-Qur’an, kita mengenal ada beberapa metode tafsir yang digunakan oleh para ulama yang menghiasi berbagai macam kitab tafsir yang terkenal dalam dunia Islam. Diantaranya metode tafsir tahlily, metode ijmaly, metode muqaran, metode kontekstual, metode tafsir bir riwayah dan metode tafsir bir ro’yi. This article discusses fundamentally the approaches and methods used by mufassir in interpreting the Qur'an, the advantages and disad...
2024
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan metode apa saja yang dapat dipakai dalam menafsirkan al-Qur'an. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka. Tafsir merupakan salah satu cara untuk mengetahui dan menunjukkan makna dan maksud menurut kandungan ayat-ayat Al-Qur`an. Adapun metode tafsir yang dipakai para pakar tafsir pada penafsiran al-Qur`an bisa dikelompokkan ke dalam empat metode; Pertama, metode tafsir ijmali. Kedua, metode tafsir tahlili. Ketiga, metode tafsir maudhu`i. Keempat, metode tafsir muqaran. Pembagian kategori ini adalah pengkategorian baru, lantaran kategori ini ada sesudah penelitian dalam kitab-kitab tafsir yang beragam, sebagai akibatnya para pakar ilmu membagi metode tafsir yang dipakai sang para pakar tafsir sebagai 4 macam. Keempat metode tafsir yang biasa digunakan oleh para mufassir tersebut, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Meskipun metode penafsiran Al-Qur'an tersebut berbeda-beda, namun intinya tetap sama, yaitu para mufassir berusaha untuk menjelaskan makna dari ayatayat Al-Qur'an untuk dirinya maupun orang lain.
Bayani
Interpretation is very necessary because everyone expresses their thoughts by conveying a series of sentences which sometimes cannot be understood clearly without being followed by explanatory sentences. Interpretation of the Qur'an plays a role in helping humans grasp the secrets of Allah s.w.t and the universe, both visible and hidden. Proper interpretation is needed to understand the Qur'an properly and correctly, it requires proper interpretation so that to achieve this purpose, it is necessary to have a good mastery of the methodology of interpretation. The science of interpretation continues to grow and the number of books of interpretation continues to grow in various styles. The scholars of later commentary then sorted the books based on the method of writing into four forms of interpretation, namely: the Tahlili, ijmaii, Muqarin and Mawdhu'i methods. This paper describes some of these interpretation methods and explains the strengths and weaknesses of each method.
ilmu yang amat penting dalam Islam. Hal ini dikarenakan tafsir merupakan disiplin ilmu yang berupaya untuk menjelaskan maksud kandungan Al-Qur'an, yang merupakan kitab pegangan pokok umat Islam. Dengan banyaknya karya tafsir yang telah dicetuskan oleh ulama terdahulu, hal ini diharapkan dapat membantu umat dalam memahami Al-Qur'an dan menjadikannya sebagai panduan dan pedoman hidup. Dapat kita perhatikan, bahwa tanpa adaya upaya dari ulama-ulama terdahulu dalam menafsirkan Al-Qur'an, akan ada banyak golongan yang berupaya menafsirkan Al-Qur'an dengan semena-mena dan tanpa arah, baik untuk kepentingan pribadi maupun golongan. Tentunya, hal ini sangat berbahaya untuk umat Islam. Untuk menafsirkan Al-Qur'an itu, ulama terdahulu menggunakan beberapa metode, corak dan pendekatan. Termasuk salah seorang ulama terkenal dari tanah air, Prof. Dr. Hamka, dengan karya tafsirnya "Tafsir Al-Azhar". Dalam karya tafsirnya, beliau menggunakan berbagai macam pendekatan, dengan harapan agar masyarakat Muslim di Indonesia bisa dengan mudah memahami maksud dan kandungan ayat dalam setiap surah di Al-Qur'an.
2021
Tafsir as an explanation for the holy book of the Al-Qur'an is one of the studies that never goes out of the way. The reason is that as an important branch of Islamic scholarship, it is one of the things that continues to be done considering that Muslims are obliged to understand the book of instructions. Overall the method of interpretation is divided into four in general, namely tahlili, ijmali, muqaran and maudhu'i. Among the tafsir books that use the tahili method in modern times is the al-Maraghi interpretation written by a mufassir named Ahmad Mustafa al-Maraghi. He has been devoting his skills in interpreting the Qur'an for 10 years with a distinction in it. Al-Maraghi in interpreting Alquan has a special method, namely classifying verses, explaining globally, explaining groups of verses in detail and presenting a history in explaining them. Then the interpretation of al-Maraghi is also away from the terms of science or science because the style of interpretation ...
The Qur'an was revealed in Arabic. In understanding the Qur'an, for the people who use the Arabic language and the people who do not use Arabic language needs specific competence. Without the competence, people will not be able to capture the content and message of the Qur'an correctly. The specific competence is interpretation/tafsir. Tafsir has thariqah at-tafsir, a method or a way of interpreting the Qur'an. Errors in understanding Qur'an will also cause errors in delivering the teaching Qur'an. The interpretations' clerics explain that in interpreting the Qur'an, there are four methods: 1) tahlili method, 2) ijmali method, 3) comparison method and 4) thematic method.
2020
Selain metode analitik (bi al-ma’tsur), buku ini pun membahas tentang metode-metode tafsir lain seperti bayani, irfani, perbandingan (muqaran), bahkan metode double movement dari Fazlur Rahman. Yang terakhir itu termasuk ke dalam kelompok Ijtihadi atau kontekstualis, yang memperhatikan pentingnya faktor lain selain linguistik teks, yaitu konteks sosio historis masa diturunkan wahyu dan juga melihat konteks era kontemporer, seperti HAM, globalisasi dan hal lainnya
Qur'anic interpretation that have been developed by exegetes. These methods include the ijmali method, tahlili method, Maudhu'i method, and muqaran method. Each method has its own way of interpreting Qur'anic verses, taking into account aspects such as asbab alnuzul, understanding, and social context.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir, 2021
At Turots: Jurnal Pendidikan Islam, 2020
Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu al-Qur'an dan al-Hadits, 2020
Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya, 2016
Al Furqan: Jurnal Ilmu Al Quran dan Tafsir
ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman, 2014