Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019, Sari, Tiya Nopeta
…
11 pages
1 file
Wanita yang rentan mengalami keputihan dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu pengetahuan, sikap, personal hygiene, dan douching. Pengetahuan dan sikap yang rendah berpotensi menyebabkan peningkatan kejadian keputihan pada remaja putri. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap vulva hygiene dengan kejadian keputihan (Fluor albus) pada santri putri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banat Ranupakis Lumajang. Desain penelitian menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Sampel diambil sebesar 107 orang. Variabel penelitian adalah pengetahuan vulva hygiene, sikap vulva hygiene, keputihan (Fluor albus). Instrumen menggunakan kuesioner. Analisis data dengan uji chi square dimana ρ=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya (88,7%) memiliki pengetahuan vulva hygiene kurang, sikap vulva hygiene (84,0%) hampir seluruhnya bersikap negatif, kejadian keputihan (Fluor albus) (85,8%) hampir seluruhnya mengalami keputihan tidak normal (patologis). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap vulva hygiene dengan kejadian keputihan (Fluor albus) dimana (ρ=0,001) pada santri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banat Ranupakis Lumajang. Kesimpulan penelitian yaitu apabila vulva hygiene kurang dan sikap vulva hygiene negatif maka santri putri cenderung mengalami kejadian keputihan tidak normal (patologis). Saran untuk pondok pesantren lebih memperhatikan kondisi kesehatan reproduksi santri dengan memberikan fasilitas informasi kesehatan reproduksi. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Keputihan.
There are some teens who have failed in the adjustment itself, such as inability to undertake real appearance, unable to adapt to a variety of groups, can not interact socially with the community, can not accept his situation. This failure was provoked by a problem with the family, such as economic status of parents down to the middle, the parents are very busy at work, parents who are less attentive to their children, parents who are too authoritarian, causing the child lacks self-esteem, no confidence , academic achievement is low, less able to hang out with friends, having problems when adjustments with friends that the economic status of their parents upper middle, the child became naughty, hostility, anxiety, and aggressive.The purpose of this study to determine the extent of the role of family environment on the adolescent ctadjustment.. This research uses quantitative methods. Based on the results of data analysis in this study obtained the r value of 0.769 and significance of P = 0.000 (P <0.01) means that there is a role that is very positive and very significant between family environment to the adjustment. Family environment is one of the variables that contribute relative to the adjustment in the amount of 59.2%. It is clear that the better the family environment, the better adolescent adjustment, and vice versa. Families are required to realize the positive values, religious values that nurtured the child's personality is good and able to adjust in society. ABSTRAK Penelitian ini diawali dengan beberapa kenyataan bahwa banyak remaja yang mengalami kegagalan dalam penyesuaian dirinya. Kegagalan tersebut diprovokasi oleh masalah dengan keluarga seperti status ekonomi orang tua menengah ke bawah, orang tua yang sangat sibuk bekerja, orang tua yang kurang perhatian kepada anak-anaknya, orang tua yang terlalu otoriter sehingga menyebabkan anak kurang memiliki harga diri, tidak percaya diri, prestasi belajar rendah, kurang dapat bergaul dengan teman, sehingga anak menjadi nakal, sikap bermusuhan, gelisah, dan agresif dalam penyesuaian dirinya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui korelasi peran keluarga terhadap penyesuaian diri remaja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Variabel bebas adalah keluarga dan variabel dependen adalah penyesuaian diri. Subyek berjumlah 125 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode dalam bentuk skala Likert. Analisis data menggunakan teknik korelasi Product moment Karl Person, dengan SPSS versi 17.0 for Windows.
Masa remaja merupakan suatu tingkah laku atau perilaku yang penuh dengan perubahan serta sensitif akan munculnya masalah-masalah remaja yang menimbulkan dampak buruk terutama kenakalan remaja. Perlu adanya perhatian khusus serta pemahaman yang baik dan penanganan yang tepat merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa transisi remaja merupakan masa yang paling menentukan atau bisa dikatakan masa yang labil. Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua agar perkembangan remaja itu dapat terarah dengan semestinya, untuk mengurangi sikap dan perilaku perlu diciptakan kondisi lingkungan terdekat dan sestabil, khususnya lingkungan keluarga. Keadaan keluarga yang ditandai dengan hubungan orang tua yang harmonis akan lebih menjamin remaja bisa melewati masa transisinya dengan mulus dan tidak merasa terganggu. Adapun beberapa peran yang dapat dilakukan orang tua dalam menanggulangi kenakalan remaja meliputi; Orang tua harus menjadi teladan sikap dan ucapan pada anaknya, motivasi anak, orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul. Orang tua berusaha menciptakan keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja. serta membantu remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik remaja.
Secara Psikologis, agresif berarti cenderung (ingin) menyerang kepada sesuatu yang dipandang sebagai hal yang mengecewakan, menghalangi atau menghambat (KBBI: 1995: 12).
Jurnal ini akan membahas tentang pengaruh depresi pada kehidupan remaja.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah karena atas berkah, rahmat, dan hidayahNya sehingga makalah ini dapat selesai sebagaimana yang kami harapkan. Tugas makalah yang diberi judul " Kenakalan Remaja" ini ialah suatu karya tulis yang terbentuk dari hasil kerja sama kelompok dimana tugas ini merupakan tugas dari aspek penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Abstrak Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seseorang. Salah satu tanda keremajaan secara biologi yaitu mulainya remaja mengalami menstruasi yang dimulai antara usia 10 sampai 16 tahun. Menstruasi merupakan hal yang bersifat fisiologis yang terjadi pada setiap perempuan. Namun pada kenyataannya banyak perempuan yang mengalami masalah menstruasi, diantaranya nyeri haid/dismenore. Nyeri haid / dismenore adalah keluhan ginekologis akibat ketidakseimbangan hormon progesteron dalam darah sehingga mengakibatkan timbul rasa nyeri. Sekitar 70-90 % kasus nyeri haid terjadi saat usia remaja dan dapat menimbulkan dampak konflik emosional, ketegangan dan kegelisahan. Dari konflik emosional, ketegangan dan kegelisahan akan mempengaruhi kecakapan dan keterampilannya. Kecakapan dan keterampilan yang dimaksud berarti luas, baik kecakapan personal yang mencakup; kecakapan mengenali diri sendiri dan kecakapan berpikir rasional, kecakapan sosial , kecakapan akademik, maupun kecakapan vokasional. Kegiatan pendidikan pada tahap melatih lebih mengarah pada konsep pengembangan kemampuan motorik peserta didik. Karena dismenore aktivitas belajar dalam pembelajaran bisa terganggu, konsentrasi menjadi menurun bahkan tidak ada sehingga materi yang diberikan selama pembelajaran yang berlangsug tidak bisa ditangkap oleh perempuan yang sedang mengalami dismenore. Oleh sebab itu dismenore pada remaja perlu mendapat perhatian dari orang tua masing-masing seperti memberikan penanganan yang tepat baik secara farmakologis atau non farmakologis.
HIS Shelter Community Indonesia, 2007
Betapa mengerikannya dunia di abad 21 ini. Lewat iklan, film, majalah, buku, lukisan, dan video, pornografi telah mencengkram pikiran, tubuh, secara perlahan-lahan menguasai hidup banyak orang, termasuk orang Kristen (termasuk para hamba Tuhan), yang mengakibatkan hancurnya seluruh aspek hidup manusia.2 Pornografi telah menjadi mega industri yang menghasilkan lebih dari $US 8-10 Milyar/tahun dan pengaruhnya tidak terbendung lagi. Lalu, apa yang terjadi dengan anak-anak kita, khususnya para remaja, yang justru menjadi fokus pemasaran pornografi di seluruh dunia ? Lalu siapakah yang menolong mereka ? Remaja sedang berada di tepi tebing yang rapuh. Jika tidak ada seorangpun yang menolong mereka, mereka akan binasa. Tebing itu sedang benar-benar rapuh dan akan mengambil hidup anak-anak muda kita. Siapakah yang mengulurkan tangan untuk menggapai dan menolong mereka ? Modul ini dibuat untuk menolong setiap orang yang rindu mengulurkan tangan bagi mereka, remaja di tepi tebing yang rapuh.
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan terhadap perilaku kebersihan pada saat menstruasi pada remaja putri. Desain penelitian adalah cross sectional dengan populasi siswi remaja putri yang telah mengalami menstruasi dengan besar sampel 186 responden. dari kelas 7, kelas 8 dan kelas 9 SMPN 2 Depok. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dengan teknik analisis univariat, bivariat dan multivariat untuk menentukan faktor dominan yang berpengaruh terhadap perilaku kebersihan saat menstruasi. Variabel yang terbukti berhubungan secara secara statistic bermakna (α = 0,05) terhadap perilaku kebersihan pada saat menstruasi adalah pendidikan orang tua, pengetahuan, sikap, ketersediaan fasilitas alat pembersih dan dukungan teman sebaya. Variabel yang secara statistik tidak berhubungan secara bermakna terhadap perilaku kebersihan adalah pekerjaan orangtua, jumlah anak, keterpaparan informasi, ketersediaan fasilitas informasi, dukungan guru, dan dukungan petugas kesehatan. Analisis multivariat model regresi variabel yang paling berpengaruh adalah dukungan teman sebaya dengan nilai Odds Rasio terbesar 2,963. Teman sebaya yang mendukung mempunyai peluang 2,963 kali lebih besar mendukung perilaku kebersihan pada saat menstruasi dibanding dengan teman sebaya yang tidak mendukung. Perlu upaya mempertahankan dan meningkatkan perilaku kebersihan saat menstruasi melalui peningkatan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang tepat agar saling memberi informasi antara teman , serta komunikasi antara guru, petugas kesehatan dan orangtua siswi, dan siswi lebih ditingkatkan Kata kunci : Perilaku kebersihan saat menstruasi, Remaja Putri yang sudah menstruasi. Abstract This research is aims to discover the existence of correlation factor most influencing hygiene sanitary upon menstrual period in female teenagers.The research design is a cross sectional with population female teenagers who has menstrual period sample from 186 respondent from class 7, 8 and 9 of SMPN 2 Depok. Data analysed by univariate, bivariate and multivariate Chi-square to determine the dominant factor influencing hygiene sanitary behaviour during the menstrual period. Analysis found proven variables which are statistical significant (α = 0.05) upon sanitary behaviour during the menstrual period in female teenagers; degree of parents educations, knowledge, attitude, availability of cleaner tools, and peer support. Meanwhile another variables not significantly correlated are parents occupation, siblings, information exposed, availability of information facility, teacher and health professional support. Analysed multivariate regression logistic model, discovered hat the most influenced variable is peer support with the value of Odd Ratio 2,963 possibility of support given by the peer group are 2,963 times compared with not supported peer during the menstrual period. The necessity to defend and increase hygiene sanitary behaviour during menstrual period through increasing knowledge of precise reproductive health so that possible in sharing information among peers, and increase the communication among the teachers, health professionals and parents, and the respondents as well.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.