Academia.eduAcademia.edu

SEJARAH ISLAM DI MAROKKO

2019

Abstract

Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang harus dikembangkan dan didakwahkan. Rasulullah Muhammad saw telah memperkenalkan islam pada pertama kalinya di Mekkah dengan cara damai, bahkan dalam sejarah Rasulullah saw sering mengirim surat kepada Raja-raja di luar tanah Arab untuk mengajak mereka memeluk islam, akan tetapi mereka menanggapinya dengan tidak simpatik, menghina dengan merobek suratnya dan bahkan membunuh utusannya. Penghinaan seperti inilah yang kemudian membangkitkan semangat umat islam untuk melakukan perlawanan, tiba gilirannya mengangkat senjata dalam pengembangan wilayah-wilayah islam. (Hassan, 1970) Pengembangan wilayah dengan jalan peperangan bukanlah merupakan prinsip dasar pengembangan islam. Rasulullah Muhammad saw memerintahkan tentara memerangi orang-orang Ghassan yang bersekutu dengan Romawi di perbatasan Syiria, karena mereka memperlihatkan sikap antipati dan penghinaan terhadap Islam. Abu bakar ash-shiddiq mengirimkan pasukkannya ke front hims, front damaskus, front palestina, dan front yordania untuk menghadapi Romawi. Umar bin Khatab berjuang untuk menaklukkan satu persatu wilayah Persia, mulai dari al-Madain, Nawahand, Ahwaz, Qorn, dan Kasyan. Begitupula pada masa Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Disamping mempertahankan wilayah-wilayah islam yang telah di kuasainya juga tetap melakukan perluasan wilayah di antaranya Barqah, Tripoli bagian barat, Nubia (sebelah utara sudan), Armenia, Thabristan, Gasnah, dan Turkistan. Perluasan wilayah-wilayah islam yang dilakukan oleh Khulafaur Rasyidin, tetap berlanjut setelah kekuasaan berada di tangan Bani Umayyah yang berumur kurang lebih 90 tahun bahkan dalam sejarah Ibu kota negara dipindahkan Muawiyah dari Madinah ke Damaskus. Ekspansi yang dilakukan di zaman Muawiyah sampai ke Tunisia, Khurasan sampai ke sungai Oxus dan Afganistan Kabul. Angkatan lautnya menaklukan ibu kota Bizantium,