2019, dibuka.site
itu sering diingat sebagai bulan lahirnya tokoh-tokoh besar nasional Indonesia. Diawali dengan hari lahirnya Pancasila (1 Juni) kemudian disusul dengan hari lahirnya mantan presiden pertama Indonesia Soekarno (6 Juni), mantan presiden kedua HM.Soeharto (8 Juni), mantan presiden ketiga B.J Habibie (25 Juni), dan juga presiden ketujuh kita saat ini Joko Widodo (21 Juni). banyak tokoh besar nasional Indonesia yang lahir di bulan Juni? Eit, sebetulnya ada satu lagi tokoh besar Indonesia yang lahir di bulan Juni, sayangnya jarang banget generasi muda Indonesia yang tau tentang keberadaan maupun perjuangannya. Wah, siapa tuh?? Tokoh besar yang saya maksud ini gak main-main jasanya bagi negara kita, beliau ini bisa dikatakan sebagai orang yang pertama kali berjuang menentang anti kolonialisme di Hindia Belanda, bahkan sebelum Soekarno dan Hatta. Beliau juga menjadi orang pertama yang mencetuskan konsep tentang "Negara Indonesia" dalam bukunya yang berjudul Naar de Republiek Indonesia (1925). Buku inilah yang menginspirasi Soekarno, Hatta, Sjahrir, dkk untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari barisan yang lain. Sementara itu, tokoh besar yang terlupakan ini, berjuang "sendirian" untuk memerdekakan Indonesia dari mulai menulis buku, membentuk kesatuan massa, berbicara dalam kongres internasional, ikut bertempur di lapangan melawan Belanda secara langsung, sampai akhirnya harus keluar-masuk penjara berkali-kali, diburu oleh interpol, dan kejar-kejaran sama polisi Internasional. Tragis? Banget! dan yang lebih tragis lagi adalah, perjuangan beliau untuk negeri kita ini malah "dibalas oleh Indonesia" dengan timah panas. Ya, beliau ditembak mati oleh tentara Republik yang didirikannya sendiri (Tentara Indonesia) di Kediri 1949 dan sampai hari ini jenazahnya belum dipastikan keberadaannya. Kendati Presiden Soekarno telah mengangkat namanya sebagai pahlawan nasional pada 28 Maret 1963. Namun, sejak era Orde Baru (1966-1998), keberadaan tokoh ini seperti dihapus dalam sejarah Indonesia, namanya dicoret dari daftar nama pahlawan Nasional dan hampir tidak pernah dibahas dalam pelajaran Sejarah SD-SMA sampai dengan sekarang. Penasaran siapa tokoh yang satu ini? Kenapa orang sepenting ini hampir tidak pernah disebut dalam pelajaran sejarah? Kenapa orang yang telah berjasa begitu besar bagi Indonesia malah meninggal di tangan tentara nasional Indonesia? Bagaimana kisah perjuangan dia? Okay, tokoh besar yang mau saya ceritakan ini bernama Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka atau lebih dikenal dengan nama Tan Malaka. Seorang luar biasa yang diberi julukan "Bapak Republik Indonesia" oleh Mohammad Yamin dan bahkan dianggap oleh sebagian kalangan sebagai the true founding father of Indonesia.dan pada artikel kali ini, saya akan mencoba "menghidupkan" kembali tokoh besar Indonesia yang selama ini telah terkubur dari ingatan masyarakat dan juga generasi muda Indonesia. Saya akan menceritakan kembali perjuangan panjangnya bagi negeri ini dari mulai Pandan Gadang (Suliki), Bukittinggi, keliling pulau Jawa, sampai Amsterdam, Berlin, Moskwa (Moscow), Xiamen (Amoy), Shanghai, Kanton, Manila, Saigon, Bangkok, Hongkong, Singapura, Rangon, dan Penang. Yuk, simak kisah serunya! Perjuangan Awal (1908-1919) Pada awalnya Ibrahim adalah seorang pemuda desa di Pandan Gadang, Suliki, sekarang Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Seperti pemuda-pemuda asal Minangkabau lainnya pada waktu itu, ia tinggal di surau sejak usia 5 tahun dan mempelajari ilmu agama dan beladiri Pencak Silat. Ketika usianya 11 tahun, ia mendaftarkan diri ke Kweekschool, sekolah calon guru di Fort de Kock (sekarang bernama Kota Bukitinggi). Di sana, dia demen banget sama pelajaran Bahasa Belanda, dan lebih lanjut malah disuruh sama gurunya untuk jadi guru Bahasa Belanda. Singkat kata, setelah 5 tahun ngenyam pendidikan di Kweekschool, orang-orang sekampungnya nganggep dia merupakan aset kampungnya yang harus didukung. Oleh karena itu, orang-orang di kampungnya,