Masa pembangunan dewasa ini, ketersediaan peta menjadi suatu hal yang tidak dapat ditinggalkan, terlebih untuk pembangunan fisik. Sebagaimana kemajuan di bidang ilmu teknologi yang demikian pesat, teknik pemetaan pun sudah sedemikian berkembang, baik dalam hal teknik pengumpulan data maupun proses pengolahan dan penyajian baik secara spasial maupun sistem informasi kebumian lainnya. Pemetaan teristris adalah proses pemetaan yang pengukurannya langsung dilakukan di permukaan bumi dengan peralatan tertentu. Teknik pemetaan mengalami perkembangan sesuai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi. Dengan perkembangan peralatan ukur tanah secara elektronis, maka proses pengukuran menjadi semakin cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Setiap teknik mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga dalam pemilihannya sangat bergantung dengan tujuan pemetaan, tingkat kerincian obyek yang harus disajikan, serta cakupan wilayah yang akan dipetakan. Dalam pengukuran di lapangan menggunakan peralatan pengukuran, seperti : teodolit, rambu ukur, pita ukur, dan lain lain. Agar pengukuran dapat diwujudkan dalam bentuk peta, setelah semua data dihitung, meliputi perhitungan koordinat (x;y), titik-titik kerangka pemetaan (poligon), perhitungan ketinggian titik-titik poligon (z), sudut arah dan jarak titik-titik detil serta ketinggiannya. Langkah selanjutnya penggambaran dengan garis kontur. BAB II DASAR TEORI 1. Pengertian Kontur Kontur adalah garis khayal yang menggambarkan semua titik yang mempunyai ketinggian yang sama dari bidang referensi tertentu,umumnya bidang yang digunakan adalah permukaan air laut.Kontur digambarkan dengan interval vertikal yang reguler .Interval kontur adalah jarak vertikal antara dua garis ketinggian yang ditentukan berdasarkan skalanya.Bentuk suatu kontur menggambarkan bentuk suatu permukaan lahan yang 1