Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
17 pages
1 file
ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU DAN ETIKA AKADEMIK DOSEN PENGAMPU : M. KHOLIL, M.Fil. TAHUN PEMBELAJARAN : 2018/2019 DISUSUN OLEH : HORIYATUL LAILAH ZAMZAL QOMAR KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb Dengan mengucap puji dan syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberi rahmat serta karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dan tak lupa pula mengucapkan shalawat beserta salam atas kehadiran baginda rasulullah yaitu nabi Muhammad S.A.W.. Dan rasa terima kasih kami kepada anggota kelompok tiga yang telah membantu menyelesaikan tugas ini, serta terlebih lagi kepada guru pembimbing bapak Dr. Saifullah S.Ag., M.Ag. yang senantiasa membimbing dan memberi saran yang baik kepada kelompok kami sehingga dapat menyelesaikan Makalah mata kuliah Filsafat Ilmu. Makalah ini di buat bukan hanya untuk menyelesaikan dan melengkapi tugas mata kuliah tapi juga di harapkan dapat memberi wawasan yang lebih luas guna meningkatkan pengetahuan yang mendalam bagi para mahasiswa/i dalam bidang pendidikan, sehingga kita dapat mengetahui hal-hal apa saja yang ada dalam bidang pendidikan.
Ilmu adalah sebagian pengetahuan bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat diukur, dan dibuktikan. Berbeda dengan iman, yaitu pengetahuan didasarkan atas keyakinan kepada yang gaib dan penghayatan serta pengalaman pribadi Berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak pernah mengartikan kepingan pengetahuan satu putusan tersendiri, sebaliknya ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke obyek [atau alam obyek] yang sama dan saling berkaitan secara logis. Karena itu, koherensi sistematik adalajh hakikat ilmu. Prinsip-prinsip obyek dan hubungan-hubungannya yang tercermin dalam kaitan-kaiatan logis yang dapat dilihat dengan jelas. Bahwa prinsip-prinsip logis yang dapat dilihat dengan jelas. Bahwa prinsip-prinsip metafisis obyek menyingkapkan dirinya sendiri kepada kita dalam prosedur ilmu secara lamban, didasarkan pada sifat khusus intelek kita yang tidak dapat dicarikan oleh visi ruhani terhadap realitas tetapi oleh berpikir Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing-masing penalaran perorangan, sebab ilmu dapat memuat di dalamnya dirinya sendiri hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang belum sepenuhnya dimantapan Ciri hakiki lainnya dari ilmu ialah metodologi, sebab kaitan logis yang dicari ilmu tidak dicapai dengan penggabungan tidak teratur dan tidak terarah dari banyak pengamatan ide yang terpisah-pisah. Sebaliknya, ilmu menuntut pengamatan dan berpikir metodis, tertata rapi. Alat Bantu metodologis yang penting adalah terminology ilmiah. Yang disebut belakangan ini mencoba konsep-konsep ilmu. DIFINISI ILMU MENURUT PARA AHLI Mohammad Hatta, mendifinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kdudukannya tampak dari luar, amupun menurut hubungannya dari dalam
KEUTAMAAN ILMU, 2021
PENGERTIAN ILMU DAN BEBERAPA KEUTAMAAN KEUTAMAAN TENTANG ILMU DAN AHLI ILMU agar orang semakin termotivasi untuk menuntut ilmu baik ilmu dunia maupun ilmu syariat. Karena hanya dengan ilmu lah kita memperoleh keutamaan dunia dan akhirat secara sekaligus.
2024
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Dasar-Dasar Pengetahuan, Penalaran, dan Logika" tepat pada waktunya. Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Ilmu di Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa keberhasilan penyelesaian tidak lepas dari bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas makalah di masa mendatang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan wawasan baru sesuai dengan tema yang dibahas.
Makalah, 2021
Paradigma dimaknai sebagai suatu konsep dasar yang dianut oleh suatu komunitas tertentu dan dalam suatu periode tertentu. Pemaknaan ini setidaknya jika kita menyepakati apa yang dijelaskan oleh Jujun S. Suriasumantri (1977). 1 Pemaknaan inilah yang digunakan sebagai definisi operasional di dalam memahami apa yang menjadi pembahasan dari makalah ini. Pembahasan mengenai paradigma ilmu dimulai dengan pemahaman bahwa alam ini Secara hakikat, ilmu didasarkan kepada beberapa asumsi. Di mana, tanpa asumsi ini maka ilmu menjadi tidak dapat dimulai penjelajahannya sama sekali. 2 Asumsi ini penting untuk kita tentukan di dalam rangka pemberian arah bagi penelaahan ilmiah. Ibarat kita akan mengelilingi suatu lingkaran, maka kita harus menentukan dahulu dari titik mana kita akan mengelilinginya.
Manusia adalah hamba Allah yang diturunkan ke bumi ini sebagai penghuninya. Manusia adalah makhluk Allah diberi kelebihan berupa akal daripada makhluk-makhluk lainnya. Dengan akalnya itu manusia bisa berbuat lebih daripada makhluk lainnya. Pada awal penciptaannya, manusia hanyalah makhluk yang tidak tau apa-apa dan karenanya manusia membutuhkan sebuah petunjuk bagi jalan hidupnya. Manusia memerlukan guideline agar hidupnya selamat di dunia dan di akhirat. Guideline bagi manusia adalah agama.
Ilmu pengetahuan (science) mempunyai pengertian yang berbeda dengan pengetahuan (knowledge atau dapat juga disebut common sense). ilmu pengetahuan adalah kerangka konseptual atau teori yang saling berkaitan yang memberi tempat pengkajian dan pengujian secara kritis dengan metode ilmiah oleh ahli-ahli lain dalam bidang yang sama, dengan demikian bersifat sistematik, objektif, dan universal. Sedang pengetahuan adalah hasil pengamatan yang bersifat tetap, karena tidak memberikan tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh orang lain, dengan demikian tidak bersifat sistematik dan tidak objektif serta tidak universal.
Manajemen Pengetahuan, 2022
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.