Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019, Pemilu Indonesia
…
5 pages
1 file
Merupakan catatan singkat tentang persta demokrasi Indonesia 2019
turatas islam, 2020
MENCARI JALAN KERUKUNAN ANTAR SYI"AH DAN SUNNAH Oleh: Farhan al-Fuadi, S.Ud. Syi"ah dan Sunah adalah dua kelompok Islam yang tercatat dalam mushaf-mushaf sejarah memiliki catatan merah dalam ruang sosial-politik umat Islam. Di dalam kalangan Sunah banyak terdokumentasikan kritik keras dari ulama Suniy kepada kalangan Syi"ah, seakan-akan hubungan mereka tidak lagi mendapat ruang dialog hingga kini, walau pun tidak sedikit dari ulama kontemporer berusaha meran-cang bangun epistemologi kerukunan antar keduanya. Istilah rafidhah sudah diidentikan secara epistemologi dan historis kepada kaum Syiah. Penggunaannya di banyak teks-teks kuno telah menegaskan kecurigaan kaum Suniy kepada para ulama Syi"ah. Padahal, studi yang lebih objektif membantah asumsi demikian. Sebaliknya, menjelaskan ke-pada kita bahwa banyak juga dari kalangan Syi"ah yang bersikap moderat. Untuk itu studi terhadap Syi"ah harus berangkat dari khazanah Syi"ah sendiri bukan terbatas pada khazanah kaum Suniy. Meninggalkan pendekatan semacam itu hanya akan menambah spekulasi tak beralasan terhadap kaum Syi"ah. Studi ini berusaha menengok ulang doktrin Suniy klasik tentang Syi"ah dan menghadapkannya dengan khazanah Syi"ah. Dengan begitu, studi ini mengusahakan terciptanya dialog intelektual yang seharusnya tercipta diantara kaum Suniy dan Syi"ah. Perbedaan Pendapat dan Perpecahan Umat Perdebatan Sunni-Syi"iy berlangsung panjang dalam sejarah pemikiran Islam dari periode klasik hingga periode masa kini. Di Indonesia perdebatannya belum tuntas hingga kini. Baru-baru ini pemberitaan media massa di Indobesia kerap kali menyuguhkan pemberitaan seputar konflik Sunniy-Syi"iy khususnya di Situbondo dan Sampang Madura. Ragam usaha perdamaian pun sudah digagas dan dilaksanakan, namun rupanya belum mendapat hasil yang signifikan. Jika pun menghasilkan, baru menyentuh wacana sosiologisnya saja, namun secara intelektual konflik itu masih ada. Masyarakat kita tidak hanya mengkonsumsi wacana dari mulut ke mulut atau karena persinggungan psikologi-sosiologis. Tetapi banyak juga menikmatinya dari banyak literatur klasik, khususnya literatur diktrografis. Sampai saat ini kitab-kitab klasik yang isinya menghujat kaum Syi"iy ba-nyak dikaji dan disimak oleh masyarakat Sunni. Bahkan pasar buku modern pun entah hasil translit atau ditulis oleh kalangan intelektual Indonesia masih banyak beredar di pasaran. Dialog sosiologis saja tidak cukup, tetapi perlu berdialog pula secara intelektual. Dalam konteks terakhir inilah sebenarnya tulisan ini disajikan. Yang terpenting dari dialog intelektual adalah keberanian menyebrangkan pandangan ke sebrang wilayah epistemologi. Kebanyakan kita masih mengandalkan literatur dari kaum Sunni untuk memahami pemikiran "yang lain". Fatwa MUI pun ikut menajamkan masalah konflik horizontal antara Sunni dan Syi"iy, MUI menggariskan Syi"ah sebagai mazhab yang harus diwaspadai keberadaannya demi keutuhan
Menelisik hubungan antara isu literasi dengan kebangsaan.
2021
Persatuan secara sederhana berarti gabungan (ikatan, kumpulan, dan sebagainya) dari beberapa bagian menjadi sesuatu yang utuh. Dengan kata lain, persatuan itu berkonotasi disatukannya bermacam-macam corak yang beragam ke dalam suatu kebulatan yang utuh. Negara Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik yang wilayahnya merupakan kesatuan dari ribuan pulau. Negara Indonesia terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta di antara Benua Asia dan Australia. Ada tiga faktor yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ketiga faktor tersebut adalah Sumpah Pemuda, Pancasila, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
PEADA': Jurnal Pendidikan Kristen
Sebagai negara yang bersifat heterogen yaitu terdiri dari latar belakang suku, budaya, agama, maka Indonesia memerlukan pendekatan dan instrumen strategik yang dapat dijadikan sebagai sebuah gerakan untuk mewujudkan persatuan, kesatuan dan keutuhan. Secara progresif, pendidikan multikultural menjadi salah satu pendekatan dalam melakukan transformasi pendidikan untuk menjadi instrumen dalam menanamkan kesadaran masyarakat tentang adanya keutuhan dalam perbedaan. Dalam mewujudkan pendidikan multikultural, maka aspek budaya lokal sangat kental dengan nilai-nilai yang menjadi perekat kesatuan, termasuk falsafah hidup masyarakat tradisional Toraja. Falsafah Padang Ditulak Tallu menjadi perekat utama masyarakat Toraja untuk hidup secara harmonis dalam berbagai perbedaan.
Artikel ini telah dipublikasikan di Suara Merdeka tanggal 27 Agustus 2018. Artikel ini berisi tentang bagaimana peran matematika dalam pemersatu bagsa.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta magfirah-Nya sehingga penulis dapat menyusun Makalah ini sebagai penyelesaian tugas kuliah. Adapun judul makalah penulis adalah "Membelajarkan Organisasi" Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam mengerjakan makalah ini. Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, mengingat keterbatasan kemampuan, pengetahuan maupun pengalaman . Oleh sebab itu penulis selalu terbuka untuk menerima berbagai kritik dan saran yang membangun kita lebih maju dan berkembang menjadi lebih baik, sehingga penulis dapat memperbaiki isi makalah ini serta penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)