Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
manajemen resiko
…
33 pages
1 file
tugas kuliah
Kejadian sesungguhnya kadang-kadang menyimpang dari perkiraan (expectation) ke salah satu dari dua arah, artinya, ada kemungkinan penyimpangan yang menguntungkan dan ada pula penyimpangan yang merugikan. Menurut Wideman, ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (opportunity), sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko (risk). Sedangkan kerugian adalah penyimpangan yang tidak diharapkan karena mengandung risiko. Risiko berhubungan dengan ketidakpastian terjadi karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Begitupun dalam bidang agrobisnis, segala kegiatan didalamnya juga mengandung risiko yang harus ditangani agar tidak menimbulkan kerugian yang fatal. Untuk menangani risiko tersebut bisa dilakukan dengan manajemen risiko. Menurut Smith : 1990, manajemen risiko didefinisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah risiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut. Dengan kata lain, manajemen risiko adalah suatu cara dalam mengorganisir suatu risiko yang akan dihadapi baik itu sudah diketahui maupun yang belum diketahui atau yang tak terpikirkan yaitu dengan cara memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko juga bisa disebut suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman.
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang lebih di kenal dengan sebutan Telkom merupakan perusahaan informasi dan komunikasi (InfoCom) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berstatus perseroan terbuka serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. Dengan statusnya sebagai Perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Keberadaan Telkom sebagai suatu entitas bisnis dipengaruhi oleh berbagai factor risiko yang dapat berdampak negatif terhadap bisnis, kondisi keuangan, kegiatan operasional maupun prospek usaha. Dalam pelaksanaannya Telkom menghadapi banyak sekali risiko-risiko yang akan mengganggu, analisis ditunjukan untuk mengidentifikasi dan menilai besarnya dampak dan kemungkinan dari risiko-risiko yang terjadi di Telkom. Berdasarkan hasil analisa risiko Telkom yang teridentifkasi dari penelitian itu terdiri atas beberapa risiko, dan yang paling tinggi dampak dan kemungkinan terjadinya yaitu risiko yang terkait dengan Indonesia maupun risiko-risiko yang terkait dengan bisnis telkom itu sendiri. Dan solusi yang diberikan sebagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan oleh Telkom untuk menangani risiko-risiko tersebut adalah dengan mengurangi risiko.2[2]
Pembagian mim mati ada tiga yaitu idgham mislain, ikhfa syafawi, idzhar syafawi. Idgham mislain adalah apabila mim mati bertemu dengan huruf mim yang berharakat. Cara pengucapannya harus disertai dengan gunnah (dengung), Ikhfa Syafawi apabila mim mati bertemu dengan huruf (ب), harus dibaca ikhfa, yakni menyamarkan mim mati karena dengungan (gunnah). Idzhar Syafawi Jika mim mati bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah selain huruf mim ( م ) dan baب ) ) membacanya tidak boleh dengung dan huruf mim sukun harus dibaca jelas dan baik. Tujuan mempelajarinya adalah agar kita dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan fasih sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah SAW, selain itu dengan mempelajari hukum mim mati kita lebih terjaga dari kesalahan dan pengertian setiap lafazh di dalam Al-Qur’an, dan dengan mengetahui hukum mim mati kita dapat mengklasifikannya mana yang dibaca samar-samar, jelas dan dengung karena apabila salah penyebutan salah dalam ma’na.
Bagi mereka yang bekerja sebagai penilai kelayakan kredit atau mengapraisal seorang calon debitur apakah laayak atau tidak menerima kredit maka menjadi penting untuk memahami berbagai bentuk risiko yang akan terjadi padaa berbagai sector bisnis serta permasalahanpermasalahan yang mungkin timbul terutama pada saaat bisnis tersebut dijalankan.
Pertumbuhan bank syariah akhir-akhir ini berkembang dengan pesat, namun pangsa pasar bank syariah di Indonesia masih sekitar 5% daripada pangsa pasar bank konvensional, saat ini persaingan disektor perbankan akan semakin ketat, apalagi setelah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean maka bank syariah mau tidak mau harus bisa bersaing dengan bank syariah dengan negara tetangga seperti Malaysia yang memiliki sektor perbankan syariah yang sudah sangat maju dibandingkan Indonesia. Sektor perbankan merupakan sektor yang memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi, karena modal terbesar perbankan merupakan kepercayaan (trust). maka perbankan harus selalu menjaga kepercayaan nasabahnya dengan mengeluarkan produk-produk yang dapat membuat nasabah merasa nyaman dan aman ketika mereka menggunakan jasa perbankan Maka dari itu, perbankan harus memiliki manajemen risiko yang bagus, sehingga dapat meminimalisir dan menghindari setiap risiko yang akan dihadapi oleh bank. Terutama bank syariah yang saat ini masih dalam fase pertumbuhan, maka bank syariah haruslah menjaga kepercayaan nasabahnya, bila perlu manajemen ririko bank syariah harus lebih baik dari perbankan konvensional agar nasabah akan semakin tertarik dengan bank syariah. Tulisan ini bertujuan untuk membahas secara global tentang gambaran sistem manajemen risiko yang ada pada bank syariah, jenis risiko yang harus dihadapi bank syariah, proses manajemen risiko, serta strategi manajemen risiko di bank syariah secara umum.
Risiko operasional dipengaruhi oleh faktor manusia, proses/prosedur, sistem dan kejadian eksternal. Jadi tidak hanya dipengaruhi oleh hanya orang tertentu, seperti pegawai yang bertugas dibidang kredit atau pe gawai yang bertugas dibidang treasury.
Praktek Kerja Lapang (PKL) merupakan kegiatan intrakulikuler yang bersifat wajib bagi mahasiswa Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik UPN "Veteran" Jawa Timur. Praktek Kerja Lapangan (PKL) mempunyai bobot 2 SKS mencakup beberapa kegiatan, mulai pengajuan tempat, pelaksanaan, pembuatan laporan, ujian, dan penjilidan laporan PKL. PKL juga merupakan syarat wajib untuk menempuh Sarjana Teknik Industri. Pelaksanaan kerja praktek ini dimaksudkan untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah dan mengaplikasikan dengan kenyataan yang ada di lapangan, disamping itu juga diharapkan para mahasiswa dalam melakukan kerja praktek memperoleh gambaran yang sesungguhnya tentang situasi kerja di lapangan sesuai dengan era industrialisasinya.
Tomato is one of the considerable potential agricultural products to be developed and cultivated because it has a high nutrition. In addition to its nutrients that are beneficial to health; tomatoes also provide some benefits to consumers, producers, and society. However, the fluctuative price of tomatoes at the producer level could affect the income received by farmers that arouse revenue risk. Therefore, it is necessary to study the farmers' income and the level of tomato farm risk. The research was conducted in Argopeni Region Sumberejo Subdistrict of Tanggamus Regency. This location was chosen purposively. This research used a survey method in which 56 samples of this research were drawn by a simple random sampling. The analysis tool used for farmers' income was R/C ratio; while the level of revenue risk was analyzed by calculating the variance, standard deviation and coefficient of variation. The research result showed that the value of R/C ratio was 3.03, it meant that the farming was profitable and viable. Meanwhile, based on the value of the coefficient variation that was 0.86, it showed that there was magnitude of risk faced by farmers and the lower earnings limit of tomato farm was . This showed the amount loss that may be faced by the farmers if there were harm or risk.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.