Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019, Dentha Andriyanti
Manusia dalam hidupnya mengalami berbagai fase perubahan yang disebut perkembangan, dimana perkembangan ini merupakan bertambahnya kemampuan manusia secara fisik maupun psikis dan bersifat kualitatif. Seorang individu bisa dikatakan berhasil ketika ia bisa melewati setiap fase dalam perkembangan itu dengan menyelesaikan tugas perkembangannya. Dalam melewati setiap fase itu, individu mungkin akan menghadapi hambatan baik itu dari aspek fisik, kognitif, emosi, sosial maupun spritual. Dari seluruh fase yang terjadi selama rentang usia manusia tersebut, setiap fase memiliki peranan penting yang akan mempengaruhi fase selanjutnya dalam kehidupan. Pada makalah ini kami akan membahas tentang perkembangan pada masa anak dan awal pubertas atau sering disebut masa remaja. Jika pada masa kanak kanak terjadi berbagai fase penting dimana mereka menduplikasi serta mengaplikasikan secara langsung apa yang mereka lihat, maka pada masa remaja juga merupakan fase penting yang merupakan fase awal mereka mencari idealisme dan jati diri, pada masa ini pula terjadi proses pembentukan mental yang akan akan mempengaruhi pandangan hidup.
Adolescence is the period of transition from child to adult. Early adolescence is marked by rapid physical growth, with the start functioning of hormones secondary. The physical changes that occur throughout adolescence involves three things: (1) the acceleration of growth, (2) the process of sexual maturation, and (3) a multifaceted changes in body proportions. At the beginning of adolescence physical growth already resemble adult humans is not accompanied by the rapid development of the same psychic. Their physical and psychological changes in adolescents, the tendency of teens will experience problems in adjusting to the environment. It is expected that teens can lead to developmental task well and responsibly. Therefore the guidance of parents and teachers is necessary so that teenagers do not be misguided, because the community so many negative influences that can afflict teenager's future. Keywords: adolescents, secondary hormonal, physical growth, mental development, problems.
ABSTRAK Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada manusia terbagi dalam berbagai tahap. Salah satunya adalah tahap transisi antara masa anak – anak, ke masa dewasa, yang disebut masa remja Cukup banyak perubahan diakibatkan dari perkembangan dan pertumbuhan yang akan terjadi. Mulai dari perubahan dalam hal fisik, kognitif, sampai psiko-sosialnya. ABSTRACT Growth and development that happen to humans is divided into various sequence. One of them is the transition period between childhood to adulthood, called adolescent. Many changes caused by growth and development will happen. Starts from changes in physical, cognitive, until the psychosocial.
2022
Growth is a physical change that is seen in a child, such as growth, height, growth, hair, teeth, nails, and so on, while there is a change in the development of processes such as young to grow old or become more mature towards a process. Or another name Growth is also a change in physical processes and development is a change in the direction of maturity. Growth and development is also a definite and very fast change, for example at the age of toddlers, there is a lot of rapid growth and visible development, but today there are still many parents who do not care about the growth and development of the child and the child is not noticed
Perkembangan sosial dan pribadi masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan kepada kedua orang tua, yakni kira-kira usia 2 tahun sampai saat anak matang secara seksual, yakni kira-kira usia 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria. Masa kanak-kanak awal berlangsung dari umur 2 tahun sampai umur 6 tahun. Selama periode terjadi perkembangan sosial dan kepribadian yang sangat cepat dan perubahan yang signifikan. Masa ini disebut “usia kelompok” karena anak berminat akan kegiatan dengan teman-teman dan ingin menjadi bagian dari kelompok yang mengharapkan anak untuk menyesuaikan diri dengan pola perilaku. Pada masa ini sebagian anak mengembangkan kode moral yang dipengaruhi oleh standar moral kelompoknya dan hati nurani yang membimbingnya sebagai pengganti pengawasan dari luar yang pada waktu anak masih kecil, sekalipun demikian pelanggaran rumah di sekolah dan di lingkungan. Perkembangan pribadi dan sosial pada masa kanak-kanak peran orang tua sangat penting sebagai pembimbing dan pengarah bagi anaknya. Pola asuh orang tua, teman sebaya, dan orang dewasa di lingkungan masyarakat sangat penting karena mempengaruhi baik buruknya kepribadian, sosial, moral, dan tingkah laku seorang anak.
RAMADANIAH FITRI, 2019
Abstrak Anak usia dini merupakan anak yang rentang usia 0-8 tahun yang memiliki lompatan pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Dalam masa ini anak membutuhkan stimulasi atau rangsangan dari orang tua dan guru serta lingkungan sekitar yang dapat menunjuang perkembanganya sesuai dengan perkembangan zaman. Pada artikel ini terdapat berbagai teori yang membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak serta berbagai aspek-aspek perkembangan anak seperti aspek Kesadaran Personal, aspek pengembangan emosi, aspek membangun sosialisai, aspek pengembangan komunikasi, aspek pengembangan kognitif, aspek pengembangan kemampuan motoric, aspek pengembangan Bahasa, Kata Kunci : pertumbuhan dan perkembangan anak kontemporer Pendahuluan Perkembangan merupakan suatu proses yang bersifat kumulatif, artinya perkembangan terdahulu akan menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya. Oleh sebab itu, apabila terjadi hambatan pada perkembangan terdahulu maka perkembangan selanjutnya cenderung akan mendapat hambatan (Yuliani ,2011: 54). Anak usia dini berada dalam masa keemasan di sepanjang rentang usia perkembangan manusia. Montessori dalam Hainstock (1999:10-11) mengatakan 11 11 Fitri, Ramadaniah:Journal of Education, 2019 f
Febriani, 2024
Persalinan adalah istilah yang tepat untuk proses melahirkan. Terutama karena ukuran kepala janin, kelahiran adalah kerja keras bagi ibu dan bayi. Dari sudut pandang
Nabila Amini Nur, 2024
Tahap-tahap dan periode perkembangan Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang berkesinambungan dalam diri seseorang dari awal kelahiran hingga kematian. Tugas ini di buat untuk memenuhi mata kuliah Perkembangan Anak Kontemporer
Usia dini atau usia prasekolah adalah masa dimana anak belum memasuki pendidikan formal. Rentang usia dini merupakan saat yang tepat dalam mengembangkan potensi dan kecerdasan anak. Dalam rentang usia dini ini juga anak berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang unik. Anak memiliki pola pertumbuhan dan Perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar), daya pikir, daya cipta, bahasa dan komunikasi sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. Masa Usia dini adalah masa yang unik dalam kehidupan anak-anak, karena merupakan m asa pertumbuhan yang paling hebat dan paling sibuk. !idak semua orang tua atau pendidik Memahami cara yang tepat dalam mendidik anak di usia dini. Maka anak membutuhkan suatu lingkungan yang cocok untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya.Pendidikananak usia dini membahas tentang pendidikan untuk anak usia tahun. Anak usia tersebut dipandang memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak usia diatasnya sehingga pendidikannya dipandang perlu untuk dikhususkan. Landasan pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan dan pengembangan segenap potensi secara optimal yang ditujukan bagi anak usia tahun yang dilakukan dengan memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut . Pemberian rangsangan pendidikan tersebut meliputi aspek spiritual, emosional, Social , bahasa, kognitif dan psikomotorik.
Abstrak Di Indonesia masalah gizi kurang atau malnutrisi masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama. Masalah penelitian adalah apakah ada perbedaan pertumbuhan dan perkembangan antara anak malnutrisi yang anemia dan tidak anemia. Tujuan penelitian untuk menganalisis perbedaan pertumbuhan dan perkembangan antara anak malnutrisi yang anemia dan tidak anemia. Lokasi penelitian di Kelurahan Semanggi dan Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Data sosial ekonomi yang dikumpulkan adalah pendapatan keluarga ,umur ayah, umur ibu, dan jumlah anak. Data karakteristik anak meliputi kadar Hb anak, data pertumbuhan anak (berat badan, tinggi badan dan nilai Z-Score BB/U), dan perkembangan anak (motorik kasar, motorik halus, dan perkembangan bahasa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada anak malnutrisi sebesar 25%. Anak malnutrisi yang anemia mempunyai berat badan, tinggi badan, dan Z-Score BB/U yang lebih rendah dibandingkan dengan anak malnutrisi yang tidak anemia. Skor perkembangan motorik kasar, motorik halus, dan perkembangan bahasa anak malnutrisi yang anemia lebih rendah dibandingkan dengan anak yang tidak anemia. Simpulan penelitian, tidak terdapat beda nyata laju pertumbuhan dan tingkat perkembangan antara anak malnutrisi yang anemia dengan yang tidak anemia. Abstract In Indonesia, lack of nutrition or malnutrition remains one of the major public health problems. Research problem was whether difference growth and development between malnutrition child with anemic and without anemic. The purpose to analyze the differences growth and development between malnutrition child with anemic and without anemic. Research location Semanggi and Sangkrah Village, Pasar Kliwon District, Surakarta City. Socio-economic data collected were family income, father's age, mother's age, and number of children. Data child characteristics include hemoglobin level of children, child growth data (weight, height, and the Z-Score value of W/A), and child development (gross motor, fine motor, and language development). The result showed that the prevalence of anemia in malnourished children as 25%. Child malnutrition anemia have weight, height, and Z-Score W/A lower than the malnourished children without anemic. Score gross motor development, fine motor , and language development child malnutrition with anemic lower than children without anemic. The conclusions, there was no significant growth and development difference of malnutrition children with anemic or not.
ABSTRAK Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Salah satu tugas perkembangan remaja adalah mencapai kemandirian dan pemilihan karir. Kematangan karir merupakan keberhasilan seseorang dalam mencapai tugas perkembangan karir sesuai tahapan perkembangannya. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa siswa belum mempunyai perencanaan yang matang mengenai karirnya. Berbagai kondisi dimungkinkan berpengaruh dalam proses kematangan karir. Siswa dengan locus of control internal mempunyai kemampuan dalam evaluasi terhadap kondisi dirinya sehingga mempunyai gambaran yang realistik mengenai diri. Melalui gambaran diri yang realistik, memungkinkan siswa dapat membuat perencanaan karir yang matang. Selain itu, siswa yang mengembangkan konsep diri yang positif akan lebih melibatkan diri dalam eksplorasi karir dan mengembangkan tingkah laku yang tepat dalam menghadapi karir. Locus of control internal dan konsep diri menjadi suatu kondisi yang dapat membantu siswa dalam kematangan karirnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara locus of control internal dan konsep diri dengan kematangan karir pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Surakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster sample. Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan skala kematangan karir, skala locus of control internal dan skala konsep diri. Skala kematangan karir terdiri dari 44 item valid dengan koefisien reliabilitas 0,916. Skala locus of control internal terdiri dari 40 item valid dengan koefisien reliabilitas 0,905. Skala konsep diri terdiri dari 43 item valid dengan koefisien reliabilitas 0,897. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai F-test = 45,803; p < 0,05, dan nilai R = 0,720. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu ada hubungan yang signifikan antara locus of control internal dan konsep diri dengan kematangan karir pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Surakarta. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,519 atau 51,9%, sumbangan efektif locus of control internal terhadap kematangan karir sebesar 42,5476% dan sumbangan efektif konsep diri terhadap kematangan karir sebesar 9,3212%. Kata kunci : kematangan karir, locus of control internal, konsep diri ABSTRACT Teenager is a changing phase from childhood into adult. One of the purpose of this phase is to achieve independence and choose career. Career maturity is a person's success in a achieving the
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, 2017
Keberhasilan pendidikan karakter dapat dipengaruhi oleh pemahaman warga dan tokoh masyarakat terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak. Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda dalam melaksanakan tugas perkembangan, mengembangkan aspek dan karakteristik perkembangan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa warga dan tokoh masyarakat Desa Ciomas, Kecamatan Panyalu, Kabupaten Ciamis masih kurang memahami pertumbuhan dan perkembangan anak. Salah satu cara meningkatkan pemahaman tersebut melalui penyuluhan dengan tujuan agar masyarakat dapat meningkatkan karakter anak yang dilandasi pertumbuhan dan perkembangan anak. Metode dalam penyuluhan ini, adalah ceramah, dan diskusi. Hasil penyuluhan ini, dapat meningkatkan motivasi warga dan tokoh masyarakat untuk memahami pentingnya pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mengharapkan diadakan lagi penyuluhan berikutnya. Motivasi warga dan tokoh masyarakat merupakan indikator keberhasilan pelaksanaan penyuluhan. Kata Kunci: Penyuluhan, karakter, pertumbuhan dan perkembangan anak.
ABSTRAK Perkembangan menurut para ahli baik secara asosiasi, psikologi Gestalt ataupun sosiologis. merupakan proses menuju kedewasaan. Setiap makhluk yang bernyawa pasti mengalami adanya perkembangan pada diri mereka masing-masing. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan manusia antara lain Aliran Nativisme, Empirisme dan Konvergensi.dimana ketiga aliran tersebut berbeda, tetapi saling berkaitan antar satu sama lain.dalam hidupnya, manusia mempunyai tahap-tahap perkembangan yang berawal dari masa konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat yang meliputi beberapa masa, yang mempunyai jangka waktu berbeda antar tahapnya,bahkan mempunyai jangka waktu yang berbeda antara manusia satu dengan manusia lainya. ABSTRACT The development according to experts both associations, Gestalt psychology and sociology. a process towards maturity. Each animate creature must have experienced the development of themselves each. Some of the factors that influence the development and growth of humans, among others Flow nativism, empiricism and third Convergence. In case the flow is different, but interrelated between each others, .in life, people have the developmental stages that originated from the time of conception and continue throughout life which includes some time, which has a different time period between stages, and even have different durations between one man with other human beings.
Masa remaja adalah suatu masa perkembangan yang ditandai adanya proses perubahan dan kondisi "entropy" ke kondisi "negentropy". Entropy adalah suatu keadaan dimana kesadaran (pengetahuan, perasaan) manusia belum tersusun rapih sehingga belum berfungsi maksimal. Sedangkan negentropy adalah suatu keadaan dimana kesadaran tersusun urut.
Pertumbuhan dan perkembangan individu sejak dalam kandungan sampai meninggal dunia, mengalami proses menurut hukum waktu yang satu sama lain tidak sama cepat atau lambatnya, fase-fase kepekaannya dan sebagainya, akan tetapi bagaimanapun juga pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang bersifat integral sebagai manusia seutuhnya. Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar. Dalam menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan, memiliki banyak teori dan pendapat. Dalam pertumbuhan dan perkembangan memiliki banyak tahap dan fase yang dialami oleh anak, didalamnya juga terdapat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Kata kunci : Pertumbuhan, Perkembangan, Tahap, Fase, Faktor yang mempengaruhi
The development is a process of change towards maturity through growth and differentiation. The development has many meanings and put forward by many of the world's leading opinion. The development has many stages from various fields. If on one of the individual phases do not have the ability to behave properly, according to the development tasks that the individual is considered to have compromised its development. At the stage of development also have emotional development. emotions are affective experience that is accompanied by mental adjustment as a whole, where the state of psychology and physiology is in a state of overwhelming, it can also be shown by the behavior clear and evident. In distinguishing level of emotion, the emotion has various phases, from the initial phase until the end, to have the ability to customize the behavior of any condition. Keywords: stage of development, growth, emotional development, psychology, physiology.
Sosio Informa
Remaja adalah masa antara anak-anak dan orang dewasa. Remaja tidak sama dengan pubertas.Perkembangan fisik, kognitif, sosio-emosional remaja pastinya berkaitan dengan sikap dan perilaku seksualremaja. Rasa ingin tahu dan fantasi seksual menyebabkan remaja ingin mempraktekan apa yang orangdewasa lakukan. Teman sebaya juga memainkan peranan yang sangat kuat terhadap sikap dan perilakuseksual remaja. Secara psikologis pada fase remaja, ada dua aspek penting yaitu remaja diharapkan sudahmenemukan orientasi seksualitasnya atau arah ketertarikan seksualnya, dan remaja diharapkan menerimadan mengembangkan peran seks serta kemampuan tertentu sesuai dengan jenis kelaminnya.Kata Kunci : remaja, perkembangan, seksualitas, pendidikan seks.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.