Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019, KDKJEG
…
3 pages
1 file
abcdefghi
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa: a. Ciri-ciri dan komposisi urin yang normal adalah: urin berwarna kuning muda ataupun tua (pekat), memiliki pH 6-7, memiliki (atau tidak memiliki) aroma ammonia, tidak mengandung glukosa dan protein, serta terdapat (atau tidak terdapat) ion klorida (Cl-) . b. Seluruh probandus tidak mengalami suatu kelainan apapun pada ginjal mereka.
Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. Semoga bermanfaat. Aamiin. -Nnda-
Ilejay, 2019
Dalam pemeriksaan laboratorium yang sering di lakukan adalah pemeriksaan urin, dimana pemeriksaan urin bertujuan untuk mengetahui adanya kelainan di dalam saluran kemih yaitu dari ginjal dengan salurannya, baik itu kelainan yang terjadi di luar ginjal, untuk mendeteksi adanya metabolit obat seperti zat narkoba dan mendeteksi adanya kehamilan. Seperti yang kita ketahui manusia menghasilkan zat-zat pengotor ataupun sisa dari metabolisme. Agar tubuh kita tetap sehat maka terdapat proses ekskresi. Dimana sistem ekskresi adalah sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat yang sudah tidak diperlukan atau zat yang membahayakan tubuh, dalam bentuk larutan. Urin atau air seni merupakan cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal dan kemudian dikeluarkan dalam tubuh melalui proses urinasi. Urin normal pada manusia berwarna warna kuning muda hingga kuning tua. Warna pada urin berasal dari zat warna empedu terutama urobilin dan urochrom. Dimana bau dari urin adalah berbau khas jika diberikan agak lama, berbau ammonia pada kisar pH 6.8-7.2. Selain itu kandungan dari urin adalah air, urea, asam urat, ammonia, keratin, asam oksalat, asam fosfat, asam sulfat, klorida. Volume urine normal, kisaran 900-1200 mL. Dalam urin yang normal tidak mengandung eritrosit, leukosit dalam jumlah kecil dan juga tidak mengandung protein dan glukosa. Jika urin mengandung protein, berarti telah terjadi kerusakan ginjal pada bagian glomerulus. Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula dengan sempurna. Sehingga hal inilah yang melatar belakangi dilakukan percobaan pemeriksaan fisika dan zat organik pada urin dengan berbagai parameter. 2. Maksud Praktikum PEMERIKSAAN FISIKA DAN ZAT ORGANIK DALAM URIN RUSFIANA KUMALA DEVIRAHMAWATI., S.Si. M.Sc.,Apt 150 2015 0135
2017
Penelitian uji sistem akuisisi data urine analyzer system berbasis sensor resistansi pada urin dan kreatinin untuk analisis gangguan fungsi ginjal telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji sistem akuisisi data urine analyzer system pada sampel urin, kreatinin, dan urin tercampur kreatinin. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan yakni: pembuatan sampel uji, uji sistem akuisisi data, dan analisis data hasil uji. Pembuatan sampel uji dilakukan dengan mengumpulkan urin A, urin B, urin C, urin D, kreatinin, dan urin tercampur kreatinin. Uji sistem akuisisi data dilakukan dengan cara menyambungkan elektroda sistem akuisisi data urine analyzer system dengan sampel urin. Hal yang sama dilakukan terhadap sampel kreatinin dan urin tercampur kreatinin dengan variasi konsentrasi 40 mg/dl, 115 mg/dl, 131 mg/dl, 133 mg/dl, 135 mg/dl,dan 150 mg/dl. Hasil uji sistem akuisisi data pada sampel urin berupa nilai resistansi yang konsisten menanjak pada detik ke-1 sampai dengan detik ...
Obat merupakan sebagai suatu substansi atau bahan yang di gunakan untuk mendiagnosa, menyembuhkan, mengatasi, membebaskan atau mencegah penyakit. Dan dapat memberikan efek yan merugikan dan menguntungkan. Dimana obat sendiri telah di gunakan sejak lama oleh manusia yaitu sejak dari peradapan kuno. Misalnya itu orangorang Mesir pada zaman dahulu telah menggunakan magnesium, soda, garam besi dan sulfur sebagai bahan obat.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.