Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
8 pages
1 file
Tanah merupakan tempat hidup berbagai mahluk hidup baik flora maupun fauna yang ada di dalam tanah Mahluk hidup ini hidup di dalam tanah dengan memanfaatkan bahan organik yang terkandung di dalam tanah. Bahan organik adalah bagian dari tanah yang merupakan suatu system kompleks dan dinamis, yang bersumber dari sisa tanaman dan atau binatang yang terdapat di dalam tanah yang terus menerus mengalami perubahan bentuk, karena dipengaruhi oleh faktor biologi, fisika, dan kimia. Hampir seluruh kehidupan dalam tanah tergantung pada bahan organik tanah untuk keperluan energi dan unsur hara. Bahan organik penting dalam menciptakan kesuburan tanah, baik secara fisik, kimia, maupun biologi tanah. Proses penting yang berlangsung dan berhubungan dengan pembentukan tanah adalah penimbunan bahan organik yang selalu mencapai tingkat keseimbangan. Tingkat penimbunan bahan organik dalam tanah tergantung pada sifat lingkungan pembentukan tanah yang mencakup dua proses yaitu penambahan residu atau sisa-sisa hewan dan perombakan bahan organik tersebut oleh jasad mikro perombak tanah.
Acc Nilai JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PEMBUATAN ALKENA Tujuan Percobaan : 1. Mempelajari reaksi dehidrasi suatu alkohol untuk menghasilkan senyawa alkena (memiliki ikatan rangkap) 2. Mengidentifikasi senyawa dengan ikatan rangkap Pendahuluan Alkena merupakan suatu senyawa hidrokarbon yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap dua atau antara dua atom C yang berurutan. Alkena disebut hidrokarbon tidak jenuh karena tidak mempunyai jumlah maksimum atom yang dapat ditampung oleh setiap atom karbon. Alkena mempunyai ikatan sigma dan ikatan phi antara dua atom karbon yang berhadapan. Alkena merupakan senyawa yang relatif stabil, akan tetapi lebih reaktif dari alkana karena terdapatnya ikatan rangkap karbon-karbon (C=C). Ikatan rangkap ini lebih kuat dari ikatan tunggal alkana akan tetapi sebagian besar reaksi alkena terjadi pada ikatan rangkap yang menghasilkan dua ikatan tunggal (Wade, 2006). Sintesis alkena dengan beberapa metode, diantaranya yaitu dehidrohalogenasi alkil halida baik secara E1 maupun E2, dehalogenasi dihalida visinal seperti dibrominasi dari dibromida visinal, dehidrasi alkohol, dehidrohalogenasi alkana, reaksi eliminasi Hoffman and Cope, redukksi alkuna, reaksi Witting dan Cracking. Metode yang akan dilakukan pada percobaan ini adalah metode dehidrasi alkohol. Dehidrasi alkohol merupakan metode paling umum untuk membuat alkena. Kata dehidrasi secara garis besar berarti penghilangan air. Hilangnya air (H2O) diikiti dengan hilangnya proton sehingga akan menghasilkan alkena. Dehidrasi merupakan reaksi reversibel dan dalam kebanyakan kasus, konstanta kesetimbangan tidak besar. Dehidrasi dapat dipaksa selesai dalam menghilangkan produk sampingan dari reaksi campuran ketika terbentuk (Wade, 2006). Reaksi dehidrasi didefinisikan sebagai reaksi yang melibatkan pelepasan air dari molekul yang bereaksi. Reaksi dehidrasi merupakan subset dari reaksi eliminasi karena gugus hidroksil (-OH) adalah gugus lepas yang buruk, pemberian katalis asam Brønsted sering kali membantu protonasi gugus hidroksil, menjadikannya gugus lepas yang baik, H2O. Dehidrasi alkohol merupakan rute sintesis yang bermanfaat pada alkena. Agen dehidrasi yang umum meliputi asam sulfat pekat, asam fosfat pekat, aluminium oksida panas, keramik panas (Hoffman, 2004).
2020
Titik didih dapat diartikan sebagai temperatur dimana tekanan uap yang meninggalkan cairan sama dengan tekanan udara di luar. Hal ini ditandai dengan adanya gelembung-gelembung uap dari cairan yang sering disebut mendidih yakni suatu wujud saat gelembung terbentuk dengan giat. Titik didih normal adalah keadaan ketika titik didih pada tekanan atmosfer 1 atm. Titik didih dapat digunakan untuk memperkirakan secara tak langsung berapa kuatnya gaya tarik antar molekul cairan. Cairan yang gaya tariknya lemah maka titik didihnya rendah . Dalam penentuan titik didih suatu zat, ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu: 1. Pemanasan Zat Ketika melakukan percobaan, maka pemanasan harus dilakukan secara bertahap. Berbeda dengan titik leleh, penentuan titik didih dipengaruhi oleh tekanan udara. Semakin besar tekanan udaranya, maka semakin besar pula titik didih zat cair tersebut. Lebih banyak zat yang digunakan, maka zat tersebut akan lebih lama mendidih . Ketika suatu zat mengalami pendidihan dan pelelehan, ikatan yang dimiliki zat akan terputus. Dengan kata lain, peristiwa pendidihan dan pelelehan pada dasarnya
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.