Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
5 pages
1 file
I. Pengertian Konservasi Arsitektur II. Jenis-jenis Konservasi Arsitektur III. Tujuan Konservasi Arsitektur IV. Dasar Pelaksanaan Konservasi Arsitektur V. Manfaat Konservasi Arsitektur VI. Kriteria Konservasi Arsitektur VII. Peran Arsitek dalam Upaya Konservasi Arsitektur
A PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Arsitektur Kontekstual Arsitektur kontekstual adalah sebuah metode perancangan yang mengkaitkan dan menyelaraskan bangunan baru dengan karakteristik bangunan sekitar.Konsep kontekstualisme dalam arsitektur mempunyai arti merancangan sesuai dengan konteks yaitu merancang bangunan dengan menyediakan visualisasi yang cukup antara bangunan ang sudah ada dengan bangunan baru untuk mencptakan suatu efek yang menyatu. Kontektualisme selalu berusaha mempertahankan bangunan lama khususnya yang bernilai historis dan membuat koneksi dengan bangunan baru atau menciptakan hubungan yang simpatik, yang akan menghasilkan sebuah kontinuitas visual.
Konsep dalam arsitektur dapat diartikan sebagai gagasan yang akan dijadikan sebuah patokan untuk merencanakan atau merancang suatu desain. Dalam bidang arsitektur banyak sekali konsep-konsep yang sering muncul, konsep tersebut biasanya dapat muncul daro idealisme seorang arsitek yang mendesain suatu karya arsitektur . Konsep juga merupakan suatu ciri atau idealisme tersendiri bagi seorang arsitek. Dimana Konsep yang telah menjadi idealisme seorang arsitek akan selalu dibawa dan dikeluarkan pada setiap hasil rancanagannya, sehingga orangorang dapat cepat menengenali karya arsitektur. Salah satu konsep yang terdapat didalam sekian banyak konsep lainnya yaitu konsep kontemporer. Dalam pengertian kali ini kontemporer dalam konsep arsitektur dapat diartikan sebagai "suatu desain yang lebih maju, variatif, fleksibel, dan inovatif, baik secara bentuk maupun tampilan, jenis material, pengolahan material, bentuk asimetris maupun teknologi yang digunakan dan menjadi trand pada tahun-tahun terakhir. Desain yang kontemporer menampilkan gaya yang lebih baru. Gaya lama yang diberi label kontemporer akan menghsilkan suatu desain yang lebih segar dan berbeda dari keiasaan. Kontemporer menyajikan kombinasi gaya seperti, modern kontemporer, klasik kontemporer, etnik kontemporer, dan lainnya." (Sumber ; www.wahana-arsitektur-indonesia.blogspot.com) Seni kontemporer yang lahir setelah era seni modern sangat mewakili kekinian baik dalam konsep maupun produk akhir yang dihasilkan. Para seniman atau arsitek yang menggeluti konsep kontemporer ini menuangkan ide dan konsep modern dalam karya-karya mereka serta menggabungkan antara idealisme dan trend yang diyakininya. Arsitektur kontemporer bisa juga dikatakan dengan istilah arsitektur non-vernakular dimana konsep kontemporer ini sangat memaksimalkan penggunaan produk atau material yang baru non-lokal secara aspiratif, inovatif dan memiliki resiko yang tinggi.
Neumann adalah arsitektur komputer yang diciptkanan oleh John von Neumann (1903-1957) yang memiliki address dan data bus tunggal untuk memberikan alamat program (instruksi) dan data serta menempatkan program (ROM = Read Only Memory) dan data (RAM = Random Access Memory) dalam peta memori yang sama. Arsitektur Von Neumann menggambarkan komputer dengan empat bagian utama, yaitu unit aritmatika dan logis (ALU),unit kontrol (CU), memori dan alat masukan I/O. Konsep inilah yang masih dipakai konsep komputer hingga saat ini.
Dalam dunia arsitektur sering kali terjadi perubahan yang selaras dengan perkembangan teknologi, politik, sosial, ekonomi. Modernisasi timbul ketika revolusi industri pada tahun 1863-1960. Pada keadaan inilah yang membawa perubahan dalam mayarakat yang akan mempengaruhi pula perubahan dalam arsitektur. Gagasan modernisme dalam arsitektur dan tumbuh semenjak akhir abad ke19 di Eropa barat yang diakibatkan oleh berbagai kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Terjadinya spesialisasi dan terpisahnya dua keahlian, yaitu arsitek dalam hal fungsi ruang dan bentuk disatu pihak dan akhli struktur dan konstruksi dalam hal perhitungan dan pelaksanaan. Arsitektur modern itu timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang membuat manusia cenderung untuk sesuatu yang ekonomis, mudah dan bagus. Hal itu dapat dilihat dari adanya penemuan – penemuan seperti dinamit yang memudahkan manusia untuk menggali lubang atau penggunaan mesin yang dapat mempercepat produksi dan menghemat tenaga manusia. Tapi itu semua tidak membuat manusia senang karena penggunaanya yang disalahgunakan, karena dinamit yang mestinya membantu manusia malah mencelakakan manusia, Arsitektur Modern sebelum Perang Dunia I dimulai dengan adanya pengaruh Art Nouveau yang banyak menampilkan keindahan plastisitas alam, dilanjutkan dengan pengaruh Art Deco yang lebih mengekspresikan kekaguman manusia terhadap kemajuan teknologi. Konsep tersebut kemudian dimanifestasikan ke dalam media arsitektur dan seni, serta gaya hidup. Batasan Masalah
Arsitektur merupakan kata yang familiar bagi masyarakat. Namun apakah mereka paham dengan apa yang dimaksud dengan arsitektur yang sesungguhnya? Karena dalam pandangan masyarakat biasanya arsitektur diartikan sempit, hanya sebatas desain bangunan. Mahasiswa/i sebagian masih mendefinisikan arsiektur dalam pandangan publik. Namun pada kenyataanya ruang lingkup arsitektur luas sekali, mulai dari tata kota, lansekap. Interior, desain produk, dan lain-lain. Dibutuhkan aplikasi dari pengertian tersebut dengan memberikan contoh unsur (ANATOMI) suatu karya arsitektur dan kaidah vitruvius di dalamnya.
Mencipta dan menata ruang arsitektur, atau lebih spesifik lagiruang kota, sesungguhnya adalah menata citra dan identitas bangsa.Ketika sebuah bangsa, sebuah nasionalisme, adalah suatu pembayangan tentang sebentuk masyarakat yang wujudnya tak pernah nyata 1.Nasion, untuk pertama-tama adalah sebuah komunitas terbayang, karena tidak semuaanggotanya pernah (akan) saling kenal, bertemu, atau mendengar, meski dalam benakmereka selalu tumbuh kesadaran, mereka merupakan suatu persekutuan. Kedua,betapapun besar komunitas yang terimaji, selalu ada batas teritori (limited), yangmemisahkan nasion itu dengan nasion-nasion yang lain. Ketiga, komunitas terimaji itukomunitas yang berdaulat (sovereign), karena konsep itu lahir dalam konteks erasekularisasi, atau dalam rumusan Anderson "born in an age in which Enlightenment andRevolution were destroying the legitimacy of the divine-ordained, hierarchical dynasticrealm".
Tulisan ini merupakan hasil telaah materi dan tugas mata kuliah Dinamika Ruang. Tema telaah disesuaikan dengan rencana judul disertasi yang akan penulis ajukan, yaitu: "Aspek Kosmo-sosio-ekologis Pada Ruang Permukiman di Desa Bendosari, Pujon, Malang". Hasil telaah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penulisan disertasi penulis. Dari hasil penelusuran dan telaah tulisan-tulisan ilmiah baik dari artikel jurnal ilmiah, proseding, maupun buku, penulis mendapat kontribusi bagi konstruksi teoritik mengenai ruang, kosmologi, dan hubungan kosmologi dengan ruang (arsitektur), maupun dalam membangun pemahaman mengenai metode penelitian yang tepat bagi penelitian yang akan penulis lakukan. Perubahan ruang, merupakan fenomena menarik. Perubahan ruang mencerminkan perubahan dan dinamika masyarakat, baik aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Ini karena manusia memiliki peran penting dalam dinamika ruang, serta ruang sebagai wadah kegiatan manusia merupakan cermin manusia itu sendiri. Kosmologi berada pada level tertinggi (mentifact -Pangarsa, 2008), yang menentukan ideologi dan pandangan hidup manusia, serta pengambilan keputusan atas suatu masalah yang dihadapinya, termasuk keputusan-keputusan desain. Telaah mengenai kosmologi yang terkandung dalam arsitektur memang telah banyak dilakukan, namun bagaimana kosmologi mempengaruhi dinamika sosial-budaya dan ruang masyarakat memerlukan kebaruan kajian. Ini perlu dilakukan untuk mengimbangi semakin cepatnya perubahan ruang-ruang 'lokal' menjadi semakin 'global'. Nilai-nilai kearifan lokal turut terkubur bersamaan dengan semakin hilangnya ruang-ruang 'lokal'. Untuk itu, kajian semacam ini penting bagi upaya perbaikan ruang dan arsitektur.
2019
Ibukota pada dasarnya adalah kota terpenting pada suatu negara yang biasanya difungsikan sebagai pusat pemerintahan dan administratif suatu negara. Seluruh kantor utama pemerintahan seperti istana kepresidenan, pengadilan tertinggi, dan gedung legislatif serta pejabat dan pimpinan tinggi suatu instansi difokuskan di ibukota negara. Peran ibukota sebagai jantung pemerintahan tentu membuatnya dikhususkan dan memiliiki daya tarik tersendiri yang tidak dapat diperoleh di wilayah lain negara tersebut. Hal ini membuat paradigma masyarakat terhadap ibukota sebagai tempat untuk mencari kesempatan baru dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Konsekuensi-nya adalah kondisi ibukota akan menjadi crowded dan dampaknya meluas ke seluruh aspek kehidupan baik dari segi lingkungan maupun kinerja pemerintah. Peristiwa inilah yang terjadi di Jakarta sekarang ini. Sejarah Jakarta dalam menjadi ibukota sangatlah lama dan telah bertransformasi dari berbagai macam bentuk pemerintahan sampai pada era demokrasi sekarang ini. Kondisi ibukota Jakarta pada masa sekarang dapat dikatakan 'darurat' dengan adanya permasalahan-permasalahan seperti keterbatasan ruang terbuka, kemacetan lalu lintas, polusi udara, dan inefisiensi bahan bakar, serta penurunan air muka tanah akibat global warming. Keadaan ini menyebabkan pemerintah Indonesia cukup khawatir dengan keberadaan ibukota negara yang merupakan induk pemerintahan dalam jangka panjang. Mengingat beban tersebut, pemerintah mulai mengusulkan beberapa opsi alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya adalah Pemindahan Ibukota negara. Pemerintah indonesia berniat memindahkan ibukota keluar dari pulau Jawa.
Di dalam melakukan pemerintahannya, biasanya lembaga eksekutif membagi berbagai persoalan dan pelayanan kemasyarakatan menjadi beberapa domain, seperti masalah: politik, keuangan, peranan wanita, pertahanan, transportasi, pertambangan, sosial, agama, dan lain sebagainya. Sebagaimana layaknya struktur organisasi di dalam sebuah perusahaan, untuk mempermudah pekerjaan dan pengelolaan, pemerintah mendirikan berbagai departemen terkait atau lembaga negara non departemen lainnya yang masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menangani masing-masing bidang atau domain yang ada, seperti: Departemen Keuangan, Departemen Pertahanan, Departemen Pertambangan, Kantor Negara Peranan Wanita, Lembaga Administrasi Negara, dan lain sebagainya. Dalam rangka mempermudah menjalankan tugasnya, masing-masing departemen atau lembaga melakukan pengembangan sistem dan teknologi informasinya masing-masing, sesuai dengan peranan dan fungsinya yang telah diatur oleh Presiden maupun melalui undang-undang atau peraturan yang berlaku. Sistem informasi ini berkembang sejalan dengan perkembangan departemen atau lembaga terkait, yang tentu saja tidak terlepas dari strategi masing-masing pemerintahan dengan agenda politiknya. Walaupun secara sepintas terlihat bahwa pengaturan semacam ini cukup teratur, namun dalam perkembangannya mesin birokrasi yang sangat terstruktur tersebut tidak dapat secara cepat beradaptasi dengan perkembangan yang terjadi menuju kepada apa yang dibutuhkan oleh masyarakat moderen. Kecenderungan-kecenderungan yang terjadi pada sebuah organisasi atau institusi yang terlampau berorientasi pada struktur adalah sebagai berikut:
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Kenyamanan dalam Arsitektur Cerdas, 2022