Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
12 pages
1 file
Relasi antara sains dengan agama harus disesuaikan serta disejajarkan karena kehidupan social menjadikan dirinya memiliki kemampuan mengaplikasikan apa yang harus dilakukan dalam setiap aspek kehidupan.
Diajuka untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Kterpaduan Islam dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Dosen pengampu: Edy Candra,S.Si, MA Disusun oleh: MAKHFUDAH NIM: 59461274 Biologi D/VII JURUSAN IPA BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SHEKH NURJATI CIREBON 2012 BAB I PENDAHULUAN
Al-Quran dan al-Sunnah merupakan penggerak dan pencetus serta pendorong terawal umat Islam agar memperkembangkan ilmu budaya Islam dalam pelbagai bidang. Ia juga berperanan dalam memotivasikan umat Islam agar berusaha meneroka dan membongkar pelbagai lapangan keilmuan yang merangkumi ilmu berteraskan akal, sains tabii dan sains berbentuk teknikal yang pada peringkat awal perkembangannya. Perkembangan pesat ketamadunan Islam terbukti telah menyaingi tamadun-tamadun lain yang terdahulu. Di sini penulis menggunakan kaedah analisis kandungan yang meneliti kerangka epistemologi sains dalam Islam. Selain itu, kaedah pensejarahan dan perbandingan yang meneliti asal usul ilmu sains Islam serta perkaitannya. Melalui kaedah penelitian sosiologi yang digunakan, penulis meneliti latar belakang masyarakat yang mempengaruhi perkembangan ilmu sains Islam. Keunikan sains Islam terletak pada sumber primer ilmunya dan penggunaan pelbagai kaedah saintifik yang telah mencorakkan bentuk dan ciri utama sifatnya. Sains Islam adalah bersifat mencari matlamat yang subjektif di dalam rangka kerja yang objektif. Matlamat sains Islam termasuklah juga mencari keredhaan Allah, mementingkan kemaslahatan ummah dan mengutamakan nilai-nilai Islam yang syumul serta adil. Keunggulan sains Islam terhasil daripada kekuatan dalaman saintis Muslim yang menjadikan JAKIM JAKIM JABATAN KEMAJUAN ISLAM MALAYSIA Jurnal Hadhari 9 (2) (2017) 321-335 ejournals.ukm.my/jhadhari Jurnal Hadhari 9 (2) (2017) 321-335 322 al-Quran dan al-Sunnah sebagai sumber ilmu utama dan kegiatan intelektual mereka yang dinamis dan kreatif serta berintegriti tinggi. ABSTRACT Al-Quran and al-Sunnah are the movers and initiators and drivers of the earliest Muslims to develop the knowledge of Islamic culture in various fields. It also plays a role in motivating Muslims to strive to explore and unravel the various sciences that includes science-based understanding of science and science-shaped habits at an early stage of technical development. The rapid development of the Islamic civilization has been proven to rival other civilizations before. The author uses the method of content analysis that examines the epistemological framework of science in Islam. In addition, historical and comparative methods that examine the origins of Islamic science and its relevance. Through sociological research methods used, the author examines the background of the people who influenced the development of Islamic sciences. The uniqueness lies in Islamic science is primary sources of knowledge and the use of various scientific methods that have shaped the form and nature of the main features. Islamic science is search for a subjective goal in the objective framework. The goal of Islamic Science also which includes seek the pleasure of Allah, seeking the benefit of the nation and give priority to the values of Islam which is holistic and fair. Islamic science excellence resulting from inner strength of Muslim scientist because they makes al-Quran and al-Sunnah as the primary source of knowledge and their intellectual activity are dynamic and creative and high integrity. PENGENALAN Segala bentuk ilmu pengetahuan adalah saling berkaitan dengan wahyu, pengkajian dan kajian serta penghasilan teknologi harus menghubungkannya dengan kebenaran wahyu yang merupakan tunggak utama ketamadunan Islam. Umumnya, kaedah ini adalah terhasil daripada ajaran Islam melalui al-Quran tentang maksud realiti dan makna serta kedudukan manusia dalam realiti tersebut. Realitinya, sains dalam kerangka Islam mempunyai entiti yang berbeza dengan sains moden amalan Barat. Bersesuaian dengan sifat Islam sebagai al-Din atau cara
Al-Qur'an adalah petunjuk bagi setiap muslim yang tidak ada keraguan didalamnya sesuai dengan Q.S Al-Baqarah yaitu :
AL-FIKR: Jurnal Pendidikan Islam
Islam acts for its adherents to conduct studies on the behavior or forms of circulation and changes that occur, both in the context of the universe and those that occur between fellow humans, as well as the development of modern technology. In connection with this understanding, the requested discussion of Islam, the words requested by the Prophet Muhammad, required compulsory knowledge for Muslims. Islam contributes to science between other verses in the Qur'an which encourages Muslims to develop science. Islam through the Qur'an is the basis of epistemology and ideology for Muslim scientists who connect their attitudes and relationships to transcendence with the creator. Expect that there is a spiritual dimension in dzikir and fear for Allah. Muslim appreciation of the amazing knowledge of the early days of Islam. At this time Muslims were able to play a role and master various disciplines. Islamic Ummah has a very prominent role but has differences in politics and interna...
Petunjuk-petunjuk agama mengenai berbagai kehidupan manusia, sebagaimana terdapat di dalam sumber ajarannya, Al-qur'an dan Hadits tampak amat ideal dan agung. Islam mengajarkan kehidupan yang dinamis dan progresif, menghargai akal pikiran melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bersikap seimbang dalam memenuhi kebutuhan material dan spiritual, senantiasa mengembangkan kepedulian sosial, menghargai waktu, bersikap terbuka, demokratis, berorientasi pada kualitas, egaliter, kemitraan, anti-feodalistik, mencintai kebersihan, mengutamakan persaudaraan, berakhlak mulia dan bersikap positif lainnya. Dewasa ini kehadiran agama semakin dituntut agar ikut terlibat secara aktif di dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia. Agama tidak boleh hanya sekedar menjadi lambang kesalehan atau berhenti sekadar disampaikan dalam khotbah, melainkan secara konsepsional menunjukkan cara-cara yang paling efektif dalam memecahkan masalah. Tuntutan terhadap agama yang demikian itu dapat dijawab mana kala pemahaman agama yang selama ini banyak menggunakan pendekatan teologis dilengkapi dengan pemahaman agama yang menggunakan pendekatan lain, yang secara operasional konseptual, dapat memberikan jawaban terhadap masalah yang timbul. Dalam memahami agama banyak pendekatan yang dilakukan. Hal demikian perlu dilakukan, karena pendekatan tersebut kehadiran agama secara fungsional dapat dirasakan oleh penganutnya. Berbagai pendekatan tersebut meliputi pendekatan teologis normatif, antropologis, sosiologis, filosofis, historis, kebudayaan dan psikologi. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan disini adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama. Dan disini kami menagajak anda untuk mengetahui lebih lanjut seperti apa pendekatan dalam studi islam itu.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
UNISSA Press, 2017
Struktur Sains Dalam Pendidikan Islam, 2022