Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
1] BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN PERCOBAAN Menentukan viskositas (kekentalan) relative dari suatu larutan menggunakan aquadest sebagai pembanding. 1.2 DASAR TEORI 1.2.1 Viskositas Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan aliran yang diberikan dari suatu fluida. Viskositas menjelaskan ketahanan internal fluida untuk mengalir dan mungkin dapat dipikirkan sebagai pengukuran dari pergeseran fluida. Pada masalah sehari-hari contohnya air dan madu, viskositas adalah ketebalan atau pergesekan internal. Oleh karena itu, air yang tidak kental memiliki viskositas yang lebih rendah, sedangkan madu yang lebih kental memiliki viskositas yang tinggi. Sederhananya, semakin rendah suatu viskositas suatu fluida semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut. Viskositas merupakan suatu karakterisitik dari suatu fluida yang disebabkan karena adanya gesekan antara molekul-molekul fluida dengan gaya kohesi pada zat cair tersebut. Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran fluida. Karakterisiktik ini penting pada proses industri untuk menentukan standar kualitas maupun standar kerja produk. (Anonim,2008)
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan:
Pada zat cair, ukuran partikel menetukan tingkat kekentalan(viskositas) dari cairan itu sendiri. Viskositas merupakan sifat friksi atau sifat tahanan di pedalaman fluida terhadap tegangan geser yang diterapkan pada fuida tersebut. Perbedaan viskositas pada zat cair menunjukkan fungsi zat cair tersebut. Contohnya saja viskositas air lebih rendah daripada oli, hal ini menyebabkan air dapat dikomsumsi oleh makhluk hidup sedangkan oli tidak. Masing-masing oli juga mempunyai viskositas yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi oli. Tujuan utama dari praktikum ini adalah untuk mengetahui karakteristik viskositas oli, minyak tanah, etanol 70%, dan air. Oli yang digunakan adalah oli bekas yang diperoleh dari sisasisa pemakaian oli mesin. Cara menentukan viskositas suatu zat adalah dengan menggunakan alat yang dinamakan viskometer. Terdapat beberapa macam tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain: viskometer kapiler(Ostwald), viskometer Hoppler, viskometer Cup and Bob, dan viskometer Cone and Plate. Kata kunci: viskositas, partikel, oli, dan viskometer
LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2014 Nilai :
Pada zat cair, ukuran partikel menetukan tingkat kekentalan(viskositas) dari cairan itu sendiri. Viskositas merupakan sifat friksi atau sifat tahanan di pedalaman fluida terhadap tegangan geser yang diterapkan pada fuida tersebut. Perbedaan viskositas pada zat cair menunjukkan fungsi zat cair tersebut. Contohnya saja viskositas air lebih rendah daripada oli, hal ini menyebabkan air dapat dikomsumsi oleh makhluk hidup sedangkan oli tidak. Masing-masing oli juga mempunyai viskositas yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi oli. Tujuan utama dari praktikum ini adalah untuk mengetahui karakteristik viskositas oli, minyak tanah, etanol 70%, dan air. Oli yang digunakan adalah oli bekas yang diperoleh dari sisasisa pemakaian oli mesin. Cara menentukan viskositas suatu zat adalah dengan menggunakan alat yang dinamakan viskometer. Terdapat beberapa macam tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain: viskometer kapiler(Ostwald), viskometer Hoppler, viskometer Cup and Bob, dan viskometer Cone and Plate. Kata kunci: viskositas, partikel, oli, dan viskometer
Pada percobaan kali ini adalah bertujuan untuk menentukan viskositas zat cair pada minyak goreng, oli, dan gliserin.Pada percobaan ini pertama dilakukan adalah mengukur massa bola, massa jenis gliserin, massa jenis oli, massa jenis minyak goreng, diameter bola besar, diameter bola kecil. Selanjutnya menentukan jarak yang digunakan pada praktikum yaitu 20,00; 25,00; 30,00; 35,00; 40,00; 45,00; 50,00 cm lalu menjatuhkan bola ke dalam zat cair. Setelah itu diukur waktu yang dibutuhkan bola untuk menempuh jarak tersebut dan dilakukan pengulangan pada tiap percobaan sebanyak tiga kali. Nilai koefisien viskositas pada gliserin bola I sebesar (0,80±0,05) N.s/m 2 dengan taraf ketelitian sebesar 93,75% dan bola II sebesar (0.470±0,007) N.s/m 2 dengan taraf ketelitian sebesar 98,52%. Nilai koefisien viskositas pada oli bola I sebesar (0,85±0,03) N.s/m 2 dengan taraf ketelitian sebesar 96,47% dan bola II sebesar (0.51±0,01) N.s/m 2 dengan taraf ketelitian sebesar 98,04% dan nilai koefisien viskositas pada minyak goreng bola I sebesar (0,63±0,08) N.s/m 2 dengan taraf ketelitian sebesar 98,74% dan bola II sebesar (0.39±0,01) N.s/m 2 dengan taraf ketelitian sebesar 99,98%. Dari percobaan dapat disebut pula bahwa semakin besar jarak yang diberikan maka semakin besar waktu yang dibutuhkan untuk sampai di dasar tabung, dan sebaliknya semakin besar massa dan diameter bola maka semakin kecil waktu yang dibutuhkan untuk sampai di dasar tabung. Kata Kunci: koefisisen viskositas, massa jenis, fluida.
Telah dilakukan suatu praktikum tentang sistem kesetimbangan gaya dengan tujuan untuk menyelidiki kondisi-kondisi kesetimbangan statis pada sistem tuas dua lengan dan untuk menentukan momen gaya sistem tuas dua lengan berdasarkan prinsip kesetimbangan. Kondisi yang harus dipenuhi oleh benda setimbang ada dua yakni kesetimbangan translasi dan kesetimbangan rotasi. Kesetimbangan translasi berarti bahwa vektor resultan dari semua gaya yang bekerja pada benda harus sama dengan nol. Sedangkan kesetimbangan rotasi berarti bahwa vektor resultan dari semua momen gaya yang bekerja harus sama dengan nol. Diperoleh besar total momen gaya secara berturut-turut setiap kegiatan sebesar 1,80 x 10 -2 Nm, 1,05 x 10 -2 Nm, 0,75 x 10 -2 Nm, 1,05 x 10 -2 Nm, 1,20 x 10 -2 Nm. Dilihat dari besar momen gaya total yang diperoleh ternyata tidak sesuai dengan teori. Dimana hasil yang diperoleh tidak sama dengan nol, sehingga praktikum ini dapat dikatakan bahwa tidak membuktikan teori ∑ = 0. Kata kunci: Kesetimbangan, Rotasi, Torsi, Translasi. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana kondisi-kondisi kesetimbangan statis pada sistem tuas dua lengan ? 2. Berapa besar momen gaya sistem tuas dua lengan berdasarkan prinsip kesetimbangan ? TUJUAN 1. Menyelidiki kondisi-kondisi kesetimbangan statis pada system tuas dua lengan 2. Menentukan momen gaya system tuas dua lengan berdasarkan prinsip kesetimbangan METODOLOGI EKSPERIMEN Teori Singkat Ada dua kondisi yang harus dipenuhi oleh sebuah benda untuk dapat mencapai keseimbangan statis. Pertama benda tersebut harus dalam keadaan kesetimbangan translasi yang berarti bahwa vektor resultan dari semua gaya yang bekerja pada benda harus sama dengan nol. Kondisi yang lain adalah harus dalam keadaan kesetimbangan rotasinya. Jarak tegak lurus dari pusat putaran terhadap garis gaya aksi disebut lengan gaya. Torka τ merupakan besaran vektor yang didefinisikan :
Aplikasi Visikositas pada kegiatan pertambangan
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.