Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2019, FAIQO DIYANA
…
26 pages
1 file
Metode role play adalah metode yang dilakukan oleh dua orang siswa atau lebih dengan cara mengarahkan peserta didik untuk memainkan suatu peran sesuai dengan peran yang telah berikan oleh pendidik dalam suatu peristiwa. Metode role playing dapat mendorong siswa bermain peran melalui dialog dan interaksi sehingga dapat menghasilkan keterampilan berbicara seperti mengucapkan bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah tentang "Role Play" .Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW. Yang telah menunjukan kepada kita jalan yang lulus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Bahasa Indonesia memang diajarkan sejak anak-anak, tetapi model pengajaran yang baik dan benar tidak banyak dilakukan oleh seorang pangajar. Metode pengajaran Bahasa Indonesia tidak dapat menggunakan satu metode karena Bahasa Indonesia sendiri yang bersifat dinamis. Bahasa sendiri bukan sebagai ilmu tetapi sebagai keterampilan sehingga penggunaan metode yang tepat perlu di lakukan. Pencarian penulis di beberapa artikel baik melalui internet maupun perpustakaan daerah belum banyak ditemukan hasil-hasil penelitian metode terbaik pengajaran bahasa Indonesia. Pengajar Bahasa memiliki suatu kewajiban untuk mempertahankan keberadaan bahasa Indonesia sebagai Bahasa persatuan sekaligus memperjuangkan Bahasa Indonesia dapat diterima dan membuat tertarik bangsa lain untuk mempelajarinya. Oleh sebab itu, pengajaran yang baik menjadi tanggun jawab para pengajar bahasa. Demokratisasi pembelajaran, yang beberapa waktu lalu dipromosikan melalui pendekatan berbagai kurikulum, telah membawa tantangan baru bagi profesi guru. Menurut Komisi Internasional tentang Pendidikan di Abad ke-21 UNESCO (Delors, 1996) aneka perubahan besar dalam ilmu dan teknologi dewasa berimplikasi pada penyiapan tenaga guru. Di abad ini sumber -sumber informasi telah berkembang pesat di luar sekolah dengan cara yang begitu menarik dan ketika memasuki sekolah siswa sudah memiliki kekayaan informasi itu. Pesan-pesan media yang dikemas dalam liburan,iklan, atau berita sungguh menarik para siswa dan bertolak belakang dengan pesan-pesan yang dikemas para guru dalam pembelajaran di kelas (Suharno, 2004). Pada pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat sekolah dasar sangat mengandalkan penggunakan metode-metode yang aplikatif dan menarik. Pembelajaran yang menarik akan memikat anak-anak untuk terus dan betah untuk mempelajari Bahasa Indonesia sebagai bahasa ke-2 setelah bahasa ibu. Apabila siswa sudah tertarik dengan pembelajaran maka akan dengan mudah meningatkan prestasi siswa dalam bidang bahasa. Di sebagian siswa , pembelajaran Bahasa Indonesia sangat mebosankan karena mereka sudah merasa bisa dan penyampaian materi yang kurang menarik sehingga secara tidak langsung siswa menjadi lemah dalam penangkapan materi tersebut. Penulis sebagai guru Bahasa Indonesia sangat mersakan problem pembelajaran yang terjadi selama ini. Materi cerita pendek, terutama pemahaman tentang tema yang terkadang dalam cerita pendek terkadang banyak menimbulkan penafsiran yang berbeda. Demikian halnya pemahaman terhadap karakter tokoh yang ada dalam cerita pendek sering kali membuat salah melakukan pemahamam. Untuk itu perlunya suatu metode yang mampu memberikan gambaran nyata sekaligus siswa melakukan sehingga dengan mudah memahaminya. Salah satu alternatifnya adalah dengan menerapkan metode role play. Metode role play ini akan memberikan pemahaman dengan cara siswa berperan sebagai tokoh yang ada dalam cerita pendek. Untuk dapat membawakan peran tokoh tersebut siswa harus memahami karakter tokoh yang akan di perankan. 2. Identifikasi Masalah Pada pembelajaran bahasa dengan materi cerita pendek, banyak siswa yang belum memahami karakter tokoh-tokoh yang ada dalam cerita. Hasil pembelajaran sebelumnya diperoleh nilai rata-rat siswa sebesar 61 dengan ketuntasan30%. Setelah peneliti amati dengan teman sejawat dan supervisor terhadap materi cerita pandek, penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
Sekolah Luar Biasa C/C1 Dharma Mulia Semarang Abstrak Hasil pengamatan sementara yang dilakukan di SLB C1, khususnya pada anak kelas VI SLB C1 Dharma Mulia Semarang, secara umum siswa memiliki kemampuan berhitung penjumlahan dan pengurangan rendah. Kondisi tersebut menggambarkan rendahnya perkembangan rendahnya perkembangan kognitif siswa SLB C1 Dharma Mulia Semarang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran role playing pada mata pelajaran Matematika yaitu berhitung penjumlahan dan pengurangan. Kondisi Awal diperoleh ketuntasan klasikal 3/4 x 100% = 75% hanya mencapai 25% yang dapat mencapai ketuntasan atau sebesar 75% belum tuntas. Siklus I diperoleh ketuntasan klasikal yang mampu dicapai siswa 2/4 x 100% = 50%, yaitu sebanyak 50% siswa mencapai ketuntasan, masih menunjukkan nilai lebih rendah dari ketetapan ketuntasan klasikal, yaitu 100%. Siklus II diperoleh ketuntasan klasikal 100% siswa kelas VI SLB C/C1 Dharma Mulia Semarang dapat mencapai ketuntasan. Sehingga penggunaan metode pembelajaran role playing dengan yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SLB C1/C1 Dharma Mulia Semarang pada mata pelajaran Matematika. Kata Kunci : Role playing, kemampuan berhitung, SLB Dharma Mulia kelas V
munakahat, 2019
Menurut UU No : 1 tahun 1974,Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk rumah tangga (keluarga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan YME. Keinginan untuk menikah adalah trah manusia, yang berarti sifat pembawaan manusia sebagai makhluk Allah SWT. Setiap manusia yang sudah dewasa dan sehat jasmani rokhaninya pasti membutuhkan teman hidup yang berlainan jenis, teman hidup yang dapat memenuhi kebutuhan biologis yang dapat dicintai dan mencintai, yang dapat mengasihi dan dikasihi, yang dapat diajak bekerja sama untuk mewujudkan ketentraman, kedamaian dan kesejahteraan hidup berrumah tangga, Rasulullah SAW bersabda : Munakahat merupakan materi yang mengasyikan bagi siswa, jika seorang guru bisa menyampaikan dalam proses pembelajaran yang menyenangkan. Salah satu langkah untuk itu adalah dengan menggunakan model pembelajaran role playing. Dalam hal ini seorang guru bisa menjadi seorang penulis skenario sekaligus jadi produser sebuah lm yang diperankan oleh anak didiknya.
Sebagai suatu metode pembelajaran, bermain peran berakar pada dimensi pribadi dan sosial. Dari dimensi pribadi metode ini berusaha membantu para peserta didik menemukan makna dari lingkungan sosial yang bermanfaat bagi dirinya. Dalam pada itu, melalui metode ini peserta didik diajak untuk belajar memecahkan masalah-masalah pribadi yang sedang dihadapinya dengan bantuan kelompok sosial yang beranggotakan teman-teman sekelas. Dari dimensi sosial, metode ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dalam menganalisis situasi-situasi sosial. Terutama masalah yang menyangkut hubungan antar pribadi peserta didik. Pemecahan masalah tersebut dilakukan secara demokratis. Dengan demikian melalui metode ini para peserta didik juga dilatih untuk menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis.
Oleh : AGUS TRIYANTO M.809018300742 PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 Oleh : AGUS TRIYANTO NIM. 809018300742 i ABSTRAK Agus Triyanto. 809018300742. "Pengaruh Metode Bermain Peran (Role Playing) Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Konsep Penggolongan Hewan". Skripsi Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
makalah ini berisi tentang pengertian role play, prosedur dalam pelaksannaan role play, tujuan, serta kelebihan dan kekurangan dalam metode ini
2015
Abstrak ___________________________________________________________________ Hasil observasi dan wawancara di SMP N 1 Rembang diperoleh informasi bahwa siswa kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa rendah. Bertolak dari hal tersebut, maka diperlukan adanya suatu variasi pembelajaran yang menarik, inovatif dan lebih mengaktifkan siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa yaitu model pembelajaran bermain peran (role playing). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model role playing berpengaruh terhadap hasil belajar pada tema global warming dan dampaknya bagi ekosistem pada siswa kelas VII serta besarnya pengaruhnya. Desain dari penelitian ini adalah desain control group pretest posttest. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII A (kelas eksperimen) dan VII E (kelas kontrol) SMP N 1 Rembang. Metode pengumpulan data dalam penelitian adalah metode dokumentasi, metode tes, metode observasi serta metode angket. Peng...
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan keterampilan berbicara siswa kelas III SD Canggu Community School melalui penerapan metode role playing. Penelitian ini adalan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari (1) tahap perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) tahap observasi/ evaluasi, (4) tahap refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Canggu Community School tahun ajaran 2022/ 2023 yang berjumlah 21 siswa terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Data tentang aktivitas dan keterampilan berbicara siswa diperoleh dengan menggunakan observasi dengan instrument yang berbentuk rubrik. Data tentang aktivitas dan keterampilan berbicara dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan penerapan metode role playing dapat meningkatkan aktivitas keaktifan belajar siswa dari nilai rata-rata prasiklus 50,48 ke siklus I sebesar 58,81 serta mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 66,90. Sedangkan nilai rata-rata keterampilan berbicara siswa juga mengalami peningkatan, setelah dilakukan perbaikan pada siklus I dan siklus II. Pada prasiklus nilai rata-rata keterampilan berbicara siswa sangat rendah yaitu 55,05, sedangkan pada siklus I mengalami peningkatan yaitu 60,19 dan pada siklus II juga mengalami peningkatan yaitu 70,48. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan disimpulkan bahwa metode role playing efektif meningkatkan aktivitas dan keterampilan berbicara siswa kelas III SD Canggu Community School. Oleh karena itu pembelajaran dengan menerapkan metode role playing perlu dipertimbangkan sebagai salah satu upaya meningkatkan aktivitas dan keterampilan berbicara siswa. Kata kunci: aktivitas, keterampilan berbicara, role playing.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Mimbar Pgsd, 2014
Pengelolaan kelas , 2023
Chemistry in Education, 2014
Jurnal Pedagogi, 2014
Atang Ghofar Mu'alim, 2022
Jurnal Teras Kesehatan
JURNAL PENELITIAN ILMU PENDIDIKAN, 2017
Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia Volum 3 Nomor 2, 2018