Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
421 pages
1 file
Tak lama lagi kita akan menyongsong akreditasi menggunakan standar nasional akreditasi rumah sakit (SNARS) edisi 1.1. Berbeda dari acuan akreditasi yang sebelumnya banyak berfokus hanya pada dokumen saja, kini penilaian dokumen hanya diberikan porsi sebesar 20%. Sisa penilaian lainnya difokuskan pada telusur lapangan (berupa wawancara, observasi, hingga simulasi). Sehingga disini para surveyor KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) akan 'merasakan' bagaimana sesungguhnya ketika menjadi pasien di rumah sakit kita, mulai dari apa saja proses yang dijalani sejak masuk hingga keluar rumah sakit. Jalan menuju akreditasi ke depan akan sangat menyibukkan dan tentu saja menghabiskan segala waktu, pikiran, dan energi. Bismillah.. dibawa santai tetapi tetap serius. Hal yang paling penting adalah bukan menjadikan akreditasi ini sebagai beban. Bukan juga menjadikan akreditasi hanya sebagai tujuan akhir. Sebaliknya, akreditasi ini adalah salah satu alat untuk meningkatkan mutu rumah sakit, demi perbaikan kita bersama. Besar harapan kami agar Buku Saku Akreditasi ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kebermanfaatan yang besar bahkan hingga proses akreditasi telah selesai kelak.
SASARAN 3 : MENINGKATKAN KEAMANAN OBAT-OBAT YANG HARUS 49 DIWASPADAI (HIGH ALERT MEDICATIONS) SASARAN 4 : MEMASTIKAN LOKASI PEMBEDAHAN YANG BENAR, 51 PROSEDUR YANG BENAR, PEMBEDAHAN PADA PASIEN YANG BENAR SASARAN 5 : MENGURANGI RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN 53 KESEHATAN SASARAN 6 : MENGURANGI RISIKO CEDERA PASIEN AKIBAT 54 TERJATUH II. STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PASIEN 57 BAB 1. AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS PELAYANAN (ARK) 57 BAB 2. HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK) 78 BAB 3. ASESMEN PASIEN (AP) 99 BAB 4. PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN (PAP) 135 4 BAB 5. PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB) 153 BAB 6. PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO) 171 BAB 7. MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE) 187 III. STANDAR MANAJEMEN RUMAH SAKIT 198 BAB 1. PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP) 198 BAB 2. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) 226 BAB 3. TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS) 249 BAB 4. MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) 293 BAB 5. KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF (KKS) 326 BAB 6. MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIS (MIRM) 353 Kategori-kategori Ketentuan KARS Ketentuan KARS dijelaskan dalam kategori berikut ini : Ketentuan Mengikuti Akreditasi Rumah Sakit Standar Maksud dan Tujuan Elemen Penilaian (EP) Ketentuan Mengikuti Akreditasi Rumah Sakit Bagian Ketentuan Mengikuti Akreditasi Rumah Sakit, merupakan regulasi baru di KARS, Ketentuan ini meliputi Ketentuan spesifik untuk mengikuti proses akreditasi dan untuk mempertahankan status akreditasi. Rumah sakit harus mematuhi Ketentuan dalam bagian ini sepanjang waktu dalam proses akreditasi. Walaupun demikian, Ketentuan ini tidak diberi nilai seperti standar lain dalam survei di tempat.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa metode ijtihad yang dipergunakan oleh Muhammad Syahrur tidak merujuk kepada metode ijtihad para ulama ushul terdahulu, baik itu ulama mazhab atau ulama tabiin sesudahnya, akan tetapi Muhammad Syahrur menciptakann sendiri metode baru dalam penafsiran dan pembacaan terhadap al-Qur'an dan al-Sunnah. Ada dua macam metode yang Syahrur gunakan dalam menghasilkan kesimpulan-kesimpulan hukumnya, yaitu: analisis linguistic (analisa kebahasaan) dan penerapan ilmu eksakta modern. Muhammah Syahrur juga memahami al-Qur'an dan Sunnah Nabi Saw secara kontekstual, mempertimbangkan aspek sosiologis dan menggunakan pemahaman impilisit yang terkandung dalam ayat-ayat al-Qur'an. Fokus Syahrur terhadap nash-nash al-Qur'an membuat dia tidak mempercayai al-Sunnah al-Nabawiyyah sebagai sumber hukum. Baginya, al-Qur'an sudah cukup karena ayat-ayatnya telah memuat aturan-aturan untuk menjawab realita kehidupan. Tapi kenyataannya harus diakui bahwa Muhammad Syahrur banyak terjebak pada kesalahan fatal dalam aplikasi teori batasnya, sehingga sebagian cendekiawan/ilmuwan muslim memandang pemikiran hukumnya nyeleneh.
ABSTRAK SRI RATNASARI, 2015. Analisis Perbandingan Income Statement Approach dan Value Added Approach Pada Kinerja Keuangan Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah. Skripsi. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Halu Oleo Kendari. Pembimbing : (1) Halim, (2) Valentinus Amstrong. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan perbankan syariah jika dihitung dengan menggunakan pendekatan income statement approach dan value added approach dilihat dari rasio ROA, ROE, rasio perbandingan antara laba bersih dengan total aktiva produktif, dan NPM. Pendekatan yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah studi pustaka dan studi dokumenter. Data diperoleh dengan melakukan studi pustaka terhadap literatur dan bahan pustaka lainnya dan pengumpulan data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan. Analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan bank BNI syariah berada dikategori baik atau sehat dan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pendekatan value added approach mampu meberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan income statement approach. Kata kunci : Kinerja Keuangan, Income Statement Approach, Value Added Approach.
High Frequency Active Auroral Research Program atau disingkat HAARP, merupakan suatu program penelitian gabungan yang dilakukan dan dibiayai oleh Angkatan Udara AS, Angkatan Laut AS, Universitas Alaska dan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA). Proyek penelitian HAARP dimulai pada tahun 1993. Salah satu stasiun bumi HAARP milik Amerika ada di Alaska (lihat lokasi peta satelit).
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.