Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2017, UNTIRTA PRESS
…
35 pages
1 file
Keadaan akan kebutuhan pemimpin bukanlah sesuatu yang bisa dielakkan lagi. Tidak menutup kemungkinan bila organisasi apapun termasuk gereja tanpa memperhatikan kepentingan keberadaan pemimpin dan kepemimpinan akan membahayakan kehidupan organisasi atau persekutuan dalam gereja.
Dari beberapa sumber kepemimpinan didefinisikan berbeda-beda. Misalnya Chung dan Megginson (1981, 280) mengatakan bahwa : 1. Kepemimpinan adalah suatu alat manajemen. Para manajer melakukan kepemimpinan untuk mempengaruhi para pegawai guna mencapai tujuan-tujuan organisasi. 2. Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi orang-orang lain dengan maksud mencapai tujuan-tujuan tertentu. 3. Kepemimpinan adalah suatu fenomena sosial yang komplek yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor personal, interpersonal, dan organisasional yang meliputi sifat-sifat personal pemimpin, perilaku pemimpin, dan faktor-faktor situasional. Black (dalam Irawati, 2004) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan melakukan persuasi orang-orang lain untuk bekerjasama di bawah arahannya sebagai suatu tim untuk menyelesaikan tujuan-tujuan tertentu yang dirancang. Ada beberapa istilah atau konsep yang perlu digaris-bawahi dari definisi tersebut. Pertama, kepemimpinan sebagai alat manajemen. Dalam konteks organisasi, kepemimpinan dipandang sebagai alat yang digunakan oleh para manajer, pemimpin, kepala, ketua, direktur, dan apapun sebutannya bagi pejabat yang bertanggungjawab mengelola suatu unit kerja atau satuan organisasi. Alat untuk apa? Dalam hal ini kepemimpinan dimengerti sebagai alat untuk mempengaruhi orang-orang lain atau pegawai. Kedua, kepemimpinan sebagai kemampuan yang dimiliki manajer dan pejabat lain sejenis itu. Kemampuan apa? Yaitu kemampuan melakukan persuasi atau pendekatan pada orang-orang lain. Dikaitkan dengan " mempengaruhi " , kiranya persuasi yang dilakukan itu juga dalam rangka untuk " mempengaruhi " orang-orang lain/pegawai. Ketiga, kepemimpinan sebagai kegiatan, pekerjaan, proses yang dilakukan oleh manajer dan pejabat lain yang sejenisnya. Kegiatan, pekerjaan, atau proses apa? Dari definisi tersebut di atas dapat dikatakan secara jelas bahwa kegiatan, pekerjaan, atau proses itu adalah proses mempengaruhi orang-orang lain atau kegiatan melakukan persuasi orang-orang lain. Berkenaan dengan kegiatan kepemimpinan yang intinya adalah proses mempengaruhi atau melakukan persuasi orang-orang lain tersebut, pada tabel di bawah disebutkan banyak kegiatan yang dapat dilakukan oleh manajer atau pemimpin dalam rangka memiliki pengaruh dan kekuasaan atas orang lain (Fleet, 1994), dalam rangka menjamin terciptanya keefektifan/efektivitas organisasi (Hall dan Quinn, 1991). Dari definisi kepemimpinan di atas juga jelas dinyatakan tujuan kepemimpinan, yang intinya adalah untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Jadi kepemimpinan adalah alat, kemampuan, kegiatan melakukan persuasi dan mempengaruhi orang-orang lain (pegawai) yang dimaksudkan agar mereka melakukan pekerjaan, tugas-tugas untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. B. Model-Model Keefektifan Organisasi dam Implikasinya bagi Pemimpin Hall dan Quinn (1991) menyebutkan lima model keefektifan organisasi yaitu : model sistem sumber daya, model tujuan, model kepuasan partisipan, model fungsi sosial, dan model kontradiksi.
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN" ini tepat pada waktunya.Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah "Kepemimpinan Organisasi Publik" dibimbing oleh Dosen Nurmala Sari, S.sos., M.Si. Semoga dengan penyusunan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman diri tentang mata kuliah ini, kami mengharapkan adanya saran dan masukan dari berbagai pihak. Kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan, oleh karna itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya. Dumai,
The puposes of this study was to provide an overview of the effectiveness of leadership in FKIP UPP. The effectiveness of leadership will be seen from the style in giving orders, force in giving the award, the style in taking decisions and style of delegating authority.This research was quantitative descriptive. The population of this study wasFKIP UPP Lecturers. Questionnaires were distributed to all lecturers and returnedabout 32 pieces. The sample was taken by total sampling technique. The instrument used was a questionnaire with Likert scale model. Data was analyzed by using descriptive analysis.The result of the research shows that generally, the leadership style in FKIP UPP was a democratic leadership style (48.89%). The style of leadership in providing the order was the democratic style (57.03%). Leadership style in giving the award was laissez faire style (51.04%). Style of leadership in taking decision was the democratic style (46.87%). Leadership style in delegating authority was democratic style (43.75%).
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) telah lama menarik perhatian penulis untuk diteliti, terutama mengenai efektivitas pimpinannya dalam pengelolaan dan pengembangan PTN dalam mendapatkan predikat akreditasi unggul hingga menjadi world class university. PTN dengan segala kelengkapan sumberdaya manusia (SDM), bantuan pemerintah baik dalam hibah pengadaan sarana prasarana maupun hibah pendanaan penelitian & pengabdian bagi dosen, idealnya kontribusi tersebut mampu menjadikan PTN sebagai lembaga pendidikan yang mumpuni secara kualitas. Namun, disinyalir terdapat beberapa program studi (PS) pada PTN masih dengan peringkat akreditasi C dan bahkan ada beberapa (PS) dengan status akreditasi kadaluarsa. Hal ini tentunya berdampak kepada kualitas Pendidikan diwaktu mendatang, baik dalam berkompetisi secara nasional maupun internasional. Dari beragam faktor penyebab, kepemimpinan menjadi hal yang utama. Kondisi PTN yang tidak ideal di atas merupakan ketidakmampuan pimpinan dalam pengelolaan PTN. Efektivitas pimpinan menjadi tanggungjawab besar untuk dapat direalisasikan oleh seorang pimpinan. Buku ini menawarkan temuan dan sumbang saran guna membangun PTN yang berkualitas. Efektivitas pimpinan menjadi salahsatu indikator penentu dalam merealisasikan visi misi PTN sehingga turut mampu ambil bagian dalam mencerdaskan anak bangsa yang menjadi bekal dalam memenangkan kompetisi dunia. Buku dengan judul Membangun Efektivitas Pimpinan ini merupakan hasil kajian mendalam penulis yang didukung dengan kajian teoritis dan data empiris. Tentunya buku ini diharapkan mampu menjadi media dalam mengkomunikasikan pengetahuan bagi pengembangan dunia pendidikan khususnya PTN. Diyakini oleh penulis masih terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu saran yang konstruktif sangat penulis harapkan demi kesempurnaan. Selamat membaca.
KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF PADA TATA KELOLA RUANG RAWAT DI RUMAH SAKIT GUNA MENDUKUNG PELAYANAN KESEHATAN PARIPURNA
ResearchGate, 2022
Agar penulisan ilmiah mudah dipahami maka peneliti sebaiknya menyusun laporan mengguanakan kalimat yang dapat dipahami oleh pembaca. Kalimat ini disebut dengan kalimat efektif. Kalimat efektif memiliki lima karakteristik antara lain: a) informasi yang disampaikan dalam kalimat hanya yang pokok-pokok saja, tidak berbelit-belit, dan disampaikan secara sederhana; b) informasi yang akan disampaikan harus tepat atau kena benar dan sesuai dengan sasaran. Untuk itu dibutuhkan ketelitian penulis; c) struktur kalimat harus jelas dan unsur-unsurnya harus lengkap; d) informasi yang akan disampaikan harus cermat, tidak boros, dan hati-hati dalam penyampaiannya; dan e) bentuk dan struktur kalimat harus paralel, sama atau sederajat Kata kunci: Kalimat efektif, Penulisan Ilmiah, Karya ilmiah
Penelitian ini merupakan penelitian korelasi tentang effektifitas senam hamil terhadap lama pembukaan kala I pada primipara. Latar belakang penelitian ini berdasarkan hasil study pendahuluan di ruang Mawar I terdapat pasien post partum spontan primipara sebanyak 13 orang, ada 4 orang yang menjalani senam hamil selama masa kehamilannya. Data yang ditemukan pasien tersebut mengalami proses persalinan kala I dengan cepat, 9 orang lainnya tidak melakukan senam hamil cenderung lama saat persalinan kala I. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui effektifitas senam hamil terhadap lama pembukaan kala I persalinan pada primipara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode comparatif populasi yang digunakan adalah ibu post partum primipara di bangsal Mawar I RSUD Dr. Moewardi dengan metode accidental sampling, jumlah sampel 23 responden. Instrumen yang digunakan yaitu check list. Data diolah dengan program computer SPSS versi 16.00 dengan analisa data bivariat menggunakan chi square. Hasil penelitian ini Effektifitas Senam Hamil Terhadap Lama Pembukaan Kala I Persalinan Pada Primipara di RS Dr. Moewardi dengan nilai p hitung 0,013 < 0,05 atau X 2 hitung > X 2 tabel (6,135 >1,714) pada signifikan 5%. Kesimpulan yang didapatkan adalah senam hamil sangat effektif terhadap lama pembukaan persalinan kala I pada ibu post partum primipara di RSUD Dr. Moewardi.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Gidion, 2019
TARBIYATUNA, 2020
Paper Filsafat Kepemimpinan, 2020