Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
51 pages
1 file
ABSTRAK Dalam sistem kelistrikan Indonesia, pembangkit dibedakan menjadi 3 jenis sesuai perannya dalam sistem yaitu base load, medium/load follower, dan peaker. Saat ini kebanyakan pembangkit tersebut menggunakan bahan bakar fosil untuk operasinya. Bahkan hampir keseluruhan pembangkit peaker (hanya dioperasikan saat menghadapi beban puncak) menggunakan bahan bakar fosil dalam menghasilkan energi. Hal inilah yang menyebabkan biaya penyediaan listrik tinggi. Di sisi lain, pada jam tertentu di luar waktu beban puncak, beban yang ditanggung sistem terkadang berada di bawah kapasitas pembangkit base load. Hal ini menyebabkan sistem memiliki cadangan operasi yang tentunya dapat dimanfaatkan untuk mengoperasikan pebangkit peaker yang tidak menggunakan bahan bakar fosil dan lebih ramah lingkungan yaitu PLTA Pumped Storage.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah umum kesehatan masyarakat di Indonesia, sejak tahun 1986 jumlah kasusnya cenderung meningkat dan penyebarannya bertambah luas.
PENDAHULUAN Diskursus tentang hubungan antara kekuasaan dan nilai moral telah muncul sejak berabad-abad lampau. Salah satu tokoh kontroversial yang kemudian distigma sebagai penyebar antagonisme politik adalah Nicholo Machiavelli. Melalui bukunya, Il Principe (Sang Pangeran), Machiavelli mengemukakan pedapatnya bahwa memperoleh dan mempertahankan kekuasaan adalah satu-satunya tujuan politik. Sementara nilai-nilai moral dipandang hanya sebagai salah satu strategi untuk mencapai dan mempertahankan kekuasaan (sekarang dikenal dengan istilah politik pencitraan), namun tetap harus dipersepsikan sebagai hal yang tidak saling berkaitan. Sejarah panjang kehidupan bernegara tak pernah lepas dari aspek kekuasaan. kekuasaan menjadi simbol berdaulat dalam manifestasi perbuatan Negara. Maka, tidak mengherankan jika kekuasaan menjadi sebuah perdebatan panjang. Dalam perjalanannya, kekuatan berlaku setidak sesuai dengan kekuasaan semestinya. Hal itu seiring dengan muculnya kritik terhadap model-model kekuasaan yang lahir. Secara simultan, melahirkan bagaimanakah konsepsi kekuasaan itu mesti diimplementasikan dalam membangun Negara. Moral merupakan suatu fenomena manusia yang universal, menjadi ciri yang membedakan antara manusia dan binatang. Pada binatang tidak ada kesadaran tentang baik atau buruk yang boleh dan yang dilarang, yang harus dan yang tidak pantas dilakukan baik keharusan alamiah maupun moral. Keharusan alamiah terjadi dengan sendirinya sesuai dengan hukum alam. Sedangkan keharusan moral bahwa hukum yang mewajibkan manusia melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh absorbsi perkutan asam salisilat.
Fraksi etil asetat ekstrak metanol kulit akar dan ekstrak etanol daun murbei (Morus alba L.) diketahui mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak n-heksan, etil asetat, dan etanol buah murbei terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Streptococcus sanguinis. Simplisia buah murbei diekstraksi menggunakan kepolaran bertingkat dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan etanol dengan metode maserasi. Pada simplisia dan ekstrak dilakukan skrining fitokimia, karakterisisasi simplisia dan uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi agar. Penentuan Kadar Hambat Minimum (KHM) dilakukan terhadap ekstrak paling aktif dengan metode difusi Agar dan diidentifikasi menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan ekstrak paling aktif adalah ekstrak etil asetat dengan nilai KHM 8 mg/ml dan 9 mg/ml terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Streptococcus sanguinis. Hasil analisis statistika untuk taraf α = 0,05 menunjukkan adanya perbedaan daya hambat antara kontrol dengan ekstrak etanol dan etil asetat. Hasil skrining fitokimia pada ekstrak etil asetat menunjukkan adanya senyawa golongan flavonoid, fenolat, kuinon, monoterpen dan seskuiterpen. Hasil identifikasi dengan KLT menunjukkan bahwa pada ekstrak etil asetat terdapat 10 spot dengan masing-masing Rf 0,04; 0,08; 0,16; 0,36; 0,48; 0,74; 0,78; 0,86 dan 0,94. Kata kunci: buah murbei (Morus alba L.), Streptococcus mutans, Streptococcus sanguinis, KHM, Antibakteri. Abstract Ethyl acetate fraction of methanol extract of the root bark and ethanol extract of mulberry leaves (Morus alba L.) was known to have an antibacterial activity against Streptococcus mutans. The aims of this research is to know the antibacterial activity of n-hexane, ethyl acetate, and ethanol extract against Streptococcus mutans and Streptococcus sanguinis. Mulberry fruit was extracted by a maceration method using gradient polarity solvents (nhexane, ethyl acetate and ethanol). The phytochemical screening and characterization of crude drugs and extract were carried out, and identified by Thin Layer Chromatography (TLC). The antibacterial activity and the minimum inhibitory concentration (MIC) of the most active extract were determined using the agar diffusion method. The antibacterial activity showed the most active extract was ethyl acetate extract with MIC value 8 mg/ml and 9 mg/ml against Streptococcus mutans and Streptococcus sanguinis. The statistical analysis for level α = 0.05 showed differences inhibition between the control with ethyl acetate and ethanol extracts. The phytochemical screening of ethyl acetate extract showed flavonoid, phenolat, quinone, and monoterpene and sesquiterpene groups. The identification using TLC showed 10 spot with Rf 0.04; 0.08; 0.16; 0.36; 0.48; 0.74; 0.78; 0.86 and 0.94 respectively in the ethyl acetate extract.
Abstrak- Pencemaran udara merupakan suatu masalah yang sangat mendesak saat ini. Kebutuhan akan udara bersih bagi mahluk hidup terutama pada tumbuhan sangatlah penting mengingat pentingnya tumbuhan untuk melakukan metabolisme. Tercemarnya udara bersih diakibatkan aktivitas komersial yang mengakibatkan meningkatnya polutan di udara seperti asap penggunaan kendaraan bermotor dan kegiatan industri.Bahan-bahan pencemar udara dapat mempengaruhi tanaman melalui daun terutama pada stomata.Stomata merupakan tempat masuknya dari udara dalam proses fotosintesis dan sebagai tempat jalannya respirasi dan transpirasi. Pada praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami prinsip dasar ekofisiologi serta mampu memahami pengaruh pencemaran udara terhadap struktur dan mekanisme buka tutup stomata. Obyek yang digunakan pada pengamatan ini adalah daunPterocarpus indicus. Metode dari praktikum ini adalah dengan mengambil sampel daun 3 kali replikasi dari 8 wilayah di ITS dan wilayah yang diduga mengalami pencemaran udara. Daun bagian abaksial dibersihkan dengan air dan tisu, kemudian dilapisi dengan kuteks bening, ketika sudah kering dilapisi dengan selotip kemudian diletakkan pada gelas obyek dan diamati dibawah mikroskop compound dengan perbesaran 1000x. Dihitung jumlah stomata yang membuka, menutup serta jumlah stomata yang rusak (abnormal), kerapatan stomata dipresentasikan dalam satuan luas daun. Hasil yang didapatkan berdasarkan pengamatan di wilayah ITS rata- rata stomata yang membuka 26,8375, menutup 40,0375, dan abnormal 10,00375. Pada wilayah terduga tercemar polusi didapatkan hasil rata- rata stomata yang membuka 21,2325, menutup 74,545, dan abnormal 22,3125. Kata kunci : daun, fotosintesis, polutan, stomata
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.