Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2018
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kelapa Sawit (Elais quinensis) merupakan komoditas yang penting karena kebutuhan akan minyak goreng dan derivatnya di dalam negeri terus meningkat sejalan dengan meningkatnya standar ekonomi masyarakat. Minyak kelapa sawit merupakan sumber devisa negara yang sangat potensial karena tidak semua negara dapat memproduksinya. Kelapa sawit hanya dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik pada kawasan beriklim tropis seperti di Indonesia dan termasuk daerah Riau merupakan sangat potensial untuk tanaman kelapa sawit. Dibukanya beberapa areal baru perkebunan kelapa sawit oleh Perusahan Perkebunan Swasta Nasional (PBSN), Perkebunan Negara, dan Perkebunan Rakyat, membawa imflikasi baru, mulai dari persediaan lahan, perbaikan infrastruktur , dampak lingkungan, sehingga penyediaan sumber daya manusia. Perkembangan kelapa sawit di Indonesia mulai berkembang pesat pada tahun 1969. Pada saat itu luar areal perkebunan kelapa sawit adalah 119.500 ha dengan total produksi minyak mentah (CPO dan KPO ) 189.000 ton per tahun. Diperkirakan produksi minyak sawit Indonesia akan mencapai 9,9 juta ton pada tahun 2005. Tetapi disayangkan pertambahan luas areal tidak dibarengi dengan peningkatan produktifitas yang optimal dan masih jauh dibawah standar. Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas andalan Indonesia dimana saat ini Indonesia menjadi negara penghasil kelapa sawit terbesar kedua setelah Malaysia. Dengan melihat usaha-usaha yang dilakukan baik pemerintah maupun perusahaan swasta yang melakukan ekstensifikasi pertanian. Indonesia diprediksi menjadi negara penghasil CPO utama dunia tahun 2010. Habitat aslinya adalah daerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis. Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0 -500 m dari permukaan laut dengan kelembaban 80% -90%. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil. 2000 -2500 mm setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan saat kemarau. Pola curah hujan tahunan 1
Guswandi Al Fitrah, 2018
Tumbuhan Paku (Pteridophyta) merupakan tumbuhan berpembuluh yang menghasilkan spora sebagai alat penyebaran keturunannya (Schuettpelz and Pryer 2008). Tumbuhan paku dapat ditemukan tumbuh pada habitat berair, permukaan tanah, ataupun menumpang pada tumbuhan lain yang disebut epifit. Tumbuhan paku epifit tidak bersifat parasit, karena sumber air diperoleh langsung dari lingkungan (Barkman, 1958). Terdapat lebih dari 15.000 spesies tumbuhan paku tumbuh di berbagai kawasan di Bumi dan 4000 spesies diantaranya tumbuh di Asia Tenggara. Keberadaan tumbuhan epifit pada suatu ekosistem cukup berkontribusi dalam menyumbang keragaman hayati suatu kawasan dan berperan dalam mempertahankan kelembaban lapisan vegetasi dasar karena mampu beradaptasi terhadap kekeringan. Tumbuhan paku telah dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat sebagai sumber pangan, obat, dan tanaman hias (De Winter Amoroso, 2003). Tumbuhan paku memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi dan mampu hidup dalam kondisi lingkungan yang bervariasi. Tumbuhan paku memiliki fungsi ekologis yang penting dalam ekosistem hutan serta pemanfaatan bagi manusia sebagai sumber pangan, tanaman hias, dan obat-obatan. Keberadaan paku-pakuan ini masih kurang mendapat perhatian dibanding kelompok tumbuhan lainnya dan seringkali terabaikan (Richard, 1952).
SWT atas rahmat dan karunia-nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Karbohidrat" ini. Makalah ini secara keseluruhan berasal dari beberapa literatur. Makalah ini menjelaskan tentang definisi, jenis dan klasifikasi dari karbohidrat. Disertai pula dengan berbagai macam gambar rantai pembentuk jenis karbohidrat. Dan kami harapkan makalah ini bermanfaat bagi kita semua, dalam penambahan literatur belajar kita. Tiada gading yang tak retak. Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Karena itu kritik dan saran dari para pembaca selalu kami harapkan dalam perbaikan pembuatan makalah kami selanjutnya. Sukabumi, Juni 2014 Penulis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang. Di negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein. Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. Karbohidrat termasuk penyusun sel karena penyusun sel terdiri dari molekul organik, yaitu molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan aksigen (O). Secara biologis, karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku sumber energi baik pada hewan, manusia dan tumbuhan.
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering)
Oil palm trees that are more than 25 years old generally have low productivity of oil palm fruit and will decrease in productivity. For this reason, it is necessary to replant oil palm plants so that their productivity can be maintained high and increased. The aim of this research is to study the technique of replanting oil palm plants in mineral soil areas in the area of Kebun Aek Loba, PT Socfindo, Asahan Regency, North Sumatra Province and in the peatland area of Kebun Mandah Estate, PT Bhumireksa Nusa Sejati, Riau Province. Soil types in the Aek Loba garden area were dominated by mineral soils of the typic hapludult class and made from mother rock tufo toba and young alluvium with a soil pH of 5.5. Mandah Estate plantation area is 100% peat soil with a composition of 74% mature peat (sapric) and 26% medium peat (hemic). Peat is more than 3 meters deep (including very deep peat) and has a crumbly texture so it is easy to erode. The peat soil includes ombrogin peat (formed from la...
Politeknik LPP Yogyakarta, 2019
JURNAL AGRIBISNIS DAN KOMUNIKASI PERTANIAN (Journal of Agribusiness and Agricultural Communication)
The success of farmers in rejuvenation is considered very important for the survival of farmers. Oil palm smallholders are expected to be able to make decisions on rejuvenating their oil palm plantations in time to improve yields and increase farmers' income in the future. The general objectives of this research are to find out (1) how farmers make smallholder decisions in the oil palm rejuvenation program; (2) the factors that influence farmers' decision making in the oil palm rejuvenation program in Long Ikis District, Paser Regency. This research was conducted in Long Ikis District, Paser Regency. Sampling was done by purposive sampling method. Data analysis used descriptive qualitative analysis method using Likert attitude scale measurement. The data are tabulated and interpreted qualitatively with categories. This research is expected to provide information for farmers in making decisions for oil palm rejuvenation programs in order to increase the productivity of oil p...
BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN, 2019
Nationally, the program to rejuvenate oil palm has become a concern of the Government. It is supported by the policy of replanting grant funds using funds from the Oil Palm Plantation Fund Management Agency (BPDPKS), including West Sumatra Province. In Dharmasraya District, KUD Suka Maju received grant funds to realize replanting in 2019, while KUD Bukit Jaya was for realization in 2020. This paper describes the activities' results to the two KUDs in preparation for replanting oil palm using BPDPKS funds. The activity's objective is to encourage and revive the spirit of cooperation in the KUD and help accelerate the effective coordination among stakeholders in the replanting program in the district of Dharmasraya. In the context of broader regional development, particularly the development of sustainable oil palm plantations, this oil palm replanting program needs to involve stakeholders from the initial planning stages to implementation and evaluation. Coordination between ...
Menara Ilmu
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan pelaksanaan peremajaan kelapa sawit dana BPDP-KS di Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya; 2) menganalisasi persepsi petani terhadap peremajaan kelapa sawit dana BPDP-KS; dan 3) mengidentifikasi strategi petani dalam menghadapi kendala pada peremajaan kelapa sawit danan BPDP-KS. Metode penelitian adalah metode survey dengan instrumen penelitian berupa kuisioner dan wawancara (interview). Hasil penelitian menunjukan pelaksanaan peremajaan kelapa sawit dana BPDP-KS di Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya telah terlaksana mulai dari pengusulan sampai dengan pelaksanaan lapangan. Persepsi petani terhadap peremajaan kelapa sawit BPDP-KS dengan sistem tumbang serempak (konvensional) sangat positif baik dari aspek tingkat keuntungan relatif (88,33%), tingkat kompabilitas (71,67%), tingkat kompleksitas (68,33%), tingkat triabilitas (36,67%) maupun tingkat observabilitas (71,67%). Peremajaan dinilai memberikan keuntungan, m...
Journal of agribusiness and local wisdom, 2020
PENGANTAR Assalamualaikum wbwb Kondisi agribisnis tahun 2020 ini agak berbeda dengan tahun sebelumnya. Kebijakan penanggulangan Covid19 seperti "dirumah Aja, lockdown lokasi, Isolasi Mandiri, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), dan Herd Immunity" telah merubah pola aktivitas masyarakat, khususnya di Kota-kota. Sebelumnya, berkejar2an dengan waktu untuk meningkatkan pendapatan dengan jalan menambah produktivitas dan menekan biaya telah dikagetkan oleh adanya ancaman pandemi Covid19 yang ada dimana-mana, semangat berkejar-kejaran tersebut kendur seketika. Kegiatan perdagangan di Kota-kota besar maupun kota kecil telah mengalami kelesuan untuk semua lapisan, mulai dari pedagang kecil mikro, pedagang asongan atau gerobak, pedagang toko, mini market sampai perdagangan berskala besar, super market, dan mallmall. Hal ini menyebabkan terjadinya pengangguran, berkurangnya pendapatan masyarakat dan menurun drastisnya penerimaan pemerintah dari pajak. Selama masa isolasi, para konsumen melakukan belanja dengan sangat hati-hati. Pihak produsen merasakan berkurangnya permintaan. Oleh karena itu, walaupun kebijakan Covid19 tidak menghambat aktivitas produksi pertanian di lahan secara langsung namun karena permintaan berkurang maka berkurang pula pendapatan petani yang mengusahakan kebun atau sawah. Kebiasaan konsumen yang selama ini lebih banyak makan di luar rumah berubah menjadi lebih banyak makan di rumah sendiri, masak sendiri atau pesan antar. Berbelanja yang semula mencari tempat2 yang banyak di kerumuni orang berubah ke tempat yang tidak ada kerumunannya, artinya rasa enak dan harga murah tidak lagi menjadi patokan utama bagi konsumen. Mereka lebih mengutamakan sehat dan terjamin dalam proses pembuatannya. Kesadaran adanya ancaman bahaya serangan Covid19 terhadap nyawa setiap orang telah menyebabkan berubah nya psikologi dan sosial masyarakat. Sebelumnya berpikir materialis dan untung rugi dari setiap kerja, sekarang mulai nampak adanya kepedulian terhadap perintah agama melaksanakan sholat dan bersedekah. Mulai terlihat adanya aktivitas sosial di tengah-tengah kota, ada kegiatan membagikan nasi bungkus kepada kaum duafah dan lapisan bawah, kegiatan membagikan sembako, membagikan ampelop berisi uang kertas, sampai pada aktivitas memberikan tip berupa uang dalam setiap kali berbelanja di pedagang-pedagang kecil. Harapan untuk semua aktivitas-aktivitas positif tersebut berlangsung tidak sementara tapi menjadi karakter bagi setiap orang. Kalau aktivitas sosial ini terus dipertahankan oleh pelaku yang telah memulai nya tentu akan diikuti juga oleh yang lainnya. Diharapkan juga setiap pelaku agribisnis berskala kecil, baik yang disektor produksi pertanian maupun sektor industri pengolahan dan perdagangan dapat mengantisipasi perubahan prilaku konsumen tersebut dengan perubahan pola produksi yang sesuai sehingga peluang bisnis yang terlepas dari pola sebelumnya dapat ditangkap. Demikian semoga JALOW untuk penerbitan ini bermanfaat untuk kita semua aamiin ya robbal aalamiin.
Abdul Raziq Saffaraz, 2022
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Kekayaan berlimpah tersebut tentu menjadi peluang untuk memperoleh keuntungan yang besar. Hal ini memungkinkan Indonesia mengembangkan berbagai jenis dan varietas hasil perkebunan yang tumbuh di berbagai daerah. Perkebunan juga menjadi tulang punggung utama bagi Indonesia dalam menahan krisis perekonomian. Beberapa komoditas perkebunan Indonesia yang berhasil bersaing di pasar internasional antara lain adalah kelapa sawit, rempah-rempah, kakao, karet, kopi, dan vanili. Sawit merupakan komoditas unggulan yang diperdagangkan secara luas dari subsektor perkebunan.Dilihat dari besarnya jumlah produksikelapa sawit menjadikan komoditi kelapa sawit sebagai usaha yang masih diminati oleh masyarakat. Hal tersebut membuka peluang bagi pengembangan ternak sapi potong secara terintegrasi dengan memanfaatkan hijauan. Pada dasarnya integrasi ternak sapi dalam kebun kelapa sawit menjadi daur ulang sumber daya yang tersedia secara optimal. Usaha ternak Ruminansia khususnya ternak sapi menghadapi tantangan penyusutan lahan, dimana lahan adalah unsur utama bionomik ternak. Sejalan dengan susutnya lahan, berkurang pula peluang produksi hijauan dan persediaan hasil samping pertanian yang dapat dijadikan pakan ternak sapi. Sementara itu usaha ternak sapi dituntut untuk memacu produksi untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri yang terus berkembang. Namun, memacu produksi ternak sapi melalui pemberian konsentrat tidaklah ekonomis; karena harganya terlalu mahal dan cenderung terus membumbung.Untuk menghadapi tantangan tersebut, pengembangan usaha ternak sapi ke depan dapat bertumpu pada pemanfaatan hasil samping perkebunan, yang tidak lagi dianggap sebagai limbah, namun sebagai sumber daya..
Jurnal MeA (Media Agribisnis)
Motivation as a form of encouragement that arises from farmers both from outside and inside towards oil palm rejuvenation which encourages farmers to do rejuvenation and those who have not done rejuvenation in order to improve agricultural development through increasing the productivity of oil palm plants. This study aimed to: 1) To describe the condition of oil palm rejuvenation in Sungai Bahar Sub-district, Muaro Jambi Regency, 2) To find out the difference in motivation between farmers who had done rejuvenation and farmers who had not yet done oil palm rejuvenation in Sungai Bahar District, Muaro Jambi Regency. This research was carried out from July to August 2021 in Sungai Bahar District, Muaro Jambi Regency intentionally (purposively). The data used were primary data and secondary data. The population in this study were oil palm farmers in Sungai Bahar District. The sampling technique in this study used double sampling, namely random sampling and quota sampling. The nu...
Puji dan Syukur saya ucapkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya akan membahas mengenai makanan, lebih tepatnya berjudul "KELAPA SI KAYA MANFAAT".
Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan
Determining of optimal replanting age of oil palm helps farm households to prepare replanting investment. This research was to detemine optimal age for replanting of oil palm and to evaluate the sensitivity of optimal replanting age when there are changes in output price, cost, interest rate, and yield. The number of samples are 268 oil palm farm household. The farmers, age of oil palm and location were taken based on purposive sampling. Data were analyzed using profit maximization concept with Comparison of Equivalent Annual Net Revenue (CEAN) method. The result showed that the optimal replanting age of oil palm with quadratic production function and cubic production function was between 33 and 35 years. The optimal replanting age was sensitive to changes on interest rate, price of fresh fruit bunch, farm cost, and productivity.
JIP, 2024
This study aims to analyze oil palm farming self-help patterns and determine the determinants of successful replanting and the implications of self-help oil palm replanting. The analysis used is a prospective analysis. The results of this study show that independent oil palm farmers in Kampar Regency have an average net income obtained by farmers of 38,814,983.21 / lg / th and the determining attributes for the success of oil palm replanting in Kampar Regency are banks, assistance workers and partners. These attributes have a strong influence on the success of oil palm replanting and there are implications for the development of oil palm replanting self-help patterns in this study, namely improvements in the components of the attributes of ease of selling production products, high demand, knowledge and skills of farming, controlled prices, capital and land legality.
JURNAL TRITON
Tanaman kelapa sawit Desa Bagan Sapta Permai di tanaman pada tahun 1981, 1983, dan 1984. Umur tanaman kelapa sawit Desa Bagan Sapta Permai saat ini sudah lewat 12-15 tahun dari umur ekonomis dan perlu segera dilakukan peremajaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor keterlambatan peremajaan perkebunan kelapa sawit rakyat, mengetahui sumber pendapatan pekebun selama masa peremajaan, dan merumuskan strategi peremajaan perkebunan kelapa sawit rakyat. Penelitian ini dilakukan di Desa Bagan Sapta Permai yang terletak di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Studi ini menggunakan metode survei. Teknik pengambilan sampel untuk tujuan pertama dan kedua menggunakan purposive sampling dengan kriteria “pekebun yang sudah melakukan peremajaan namun terlambat” sebanyak 30 pekebun, sampel diambil dari anggota Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah. Tujuan ketiga menggunakan sampel expert yang dinilai ahli dalam peremajaan kelapa sawit sebanyak 5 orang. Teknik analisis data yang digunakan y...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.