Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2018, Islam Agama Laki-laki: Isu dalam Keagamaan
…
6 pages
1 file
Peran seorang wanita dalam keberagamaan dianggap dimarginalkan oleh beberapa pihak. Keadaan ini kemudian menyebabkan isu-isu dalam keagamaan. Maka muncul isu keagamaan bahwa Islam adalah agama bagi laki-laki. Munculnya isu ini didasarkan oleh anggapan terhadap Islam yang keliru. Islam dianggap sebagai agama yang memprioritaskan laki-laki dan menomor duakan perempuan. Praktek keberagamaan Islam menjadi sasaran empuk dalam menguatkan isu tersebut, seperti praktek pembagian harta warisan bagi laki-laki dan perempuan yang berbeda, laki-laki mendapatkan bagian sama seperti bagian dua orang perempuan. Pada kenyataannya, Islam bukanlah agama yang melakukan deskriminsai gender seperti yang digembar-gemborkan. Islam adalah agama yang pertama kali menyelamatkan dan mengangkat harkat dan martabat perempuan dalam sejarah.
Perkembangan islam di Indonesia memiliki mata rantai yang cukup berliku. Sementara islam di nusantara ini memiliki kompleksitas persoalan, dan dari sini islam hadir dengan membawa wajah tatanan baru dalam masyarakat yang tidak terbentur dengan realitas sosial, budaya, tatanan politik dan tradisi keagamaan.
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri setiap orang sejak ia dilahirkan. Ia berlaku universal ( berlaku bagi semoa orang dimana saja dan kapan saja). Hak ini merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Karena sifatnya yang demikian, maka tidak ada kekuatan apapun yang bisa mengurangi atau mencabut hak tersebut.
Kiki Eka Rasanti, 2019
Sikap keagamaan merupakan suatu keadaan yang ada dalam diri seserang yang mendorong untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap agama. Sikap keagamaan terbentuk oleh dua faktor yaitu faktor intern dan faktor eksteren. Dalam kajian psikologi agama beberapa pendapat menyetujui akan adanya potensi beragama pada diri manusia. Manusia adalah homo religius(makluk beragama). Namun potensi tersebut memerlukan bimbingan dan pengembangan dari lingkungannya. Lingkungannya pula yang mengenalkan seseorang akan nilai-nilai dan norma-norma agama yang harus dituruti dan dilakoni. Menurut prof, D.r. mar 'at, telah menghimpun sebanyak 13 pengertian mengenai sikap yang dapat dirangkum menjadi 11 rumusan mengenai sikap. Rumusan umum tersebut adalah bahwa: 1. Sikap merupakan hasil belajar yang diperoleh melalui pengalaman dan interaksi yang terus menerus dengan lingkungan. 2. Sikap selalu dihubungkan dengan objek seperti manusia, wawasan ataupun ide. 3. Sikap diperoleh dalam berinteraksi dengan manusia lain baik di rumah,sekolah , tempat ibadah ataupun tempat lainnya melalui nasihat,teladan atau percakapan. 4. Sikap sebagai wujud dari kesiapan untuk bertindak. 5. Bagian yang domianan dari sikap adalah persaan dan efektif, 6. Sikap memilikik tingkat insentitas terhadap objek tertentu yakni kuat atau. 7. Sikap bergantung kepada situasi dan waktu. 8. Sikap dapat bersifat relatif consisten dalam sejarah hidup indvidu. 9. Sikap merupakan bagian dari konteks persepsi ataupun kognisi individu. 10. Sikap merupakan penilaian terhadap suatu yang mungkin mempunyai konsekuensi tertentu bagi seseorang atau yang bersangkutan. 11. Sikap merupakan penafsiran dan tingkah laku yang mungkin menjadi indikator yang sempurna atau bahkan tdak memandai. Pskologi agama tampaknya sudah mulai menyadari potensi-potensi dan daya pskis manusia yang berkaitan dengan kehidupan spritual. Kemudian menempatkan potensi dan daya pskis tersebut sebagai sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia. Selain itu, mulai tumbuh suatu kesadaran baru mengenai hubungan anatra potensi dan daya pskis tersebut dengan sikap dan pola tingkah laku manusia. Secara fitrah memang manusia adalah makhluk yang suci sejak asal kejadiannya manusia membawa potensi beragama yang lurus. Sebagaimana dikemukakan oleh abuk ala al-maududi, bahwa ketundukan manusia yang fitrah kepada sang maha pencipta bersifat total.
isu dan hubungan agama, 2020
Kesilapan besar dalam masyarakat ialah apabila takut bahawa semakin kuat fahaman dan amalan agama individu semakin berbahaya mereka kepada agama lain, kerana sebetulnya orang yang kuat agama akan membahagiakan semua dan menghormati agama orang lain." Islam agama rasmi manakala agama lain (Hindu, Buddha, Kristian, Sikh, kepercayaan Kongfusius, Tao dan animisme) bebas diamalkan tertakluk dalam perlembagaan. Isu berkaitan konflik agama memang wujud, namun ia masih terkawal. Kebanyakan punca konflik apabila menyentuh perbezaan dan sensitiviti. Pengurusan konflik perlu dijayakan oleh pihak berkuasa, ia bersifat kesan jangka pendek dan jangka panjang. Hubungan antara agama adalah satu keperluan demi perpaduan negara. Apa yang boleh dihubungkan ialah 'fungsionalisme' agama dan apa yang tidak boleh ialah 'substantif' agama. Kedudukan dan halatuju hubungan antara agama di Malaysia boleh urus dengan Gagasan 1Malaysia.
MEDAN 2019 PENDAHULUAN Sejak memasuki abad ke-21 ini, perhatian dunia tehadap kesetaraan gender semakin meningkat. Isu-isu tentang kesenjangan gender menjadi masalah serius yang mesti direspon. Sebab, jika dibiarkan akan mengahambat terwujudnya pemerataan kesejahteraan sosial sebagai tujuan pembangunan. Sejarah mencatat, perjalanan untuk memperjuangkan masyarakat yang setara dan adil gender dapat diterima oleh masyarakat secara proporsional diwarnai dengan saratnya problematika, baik secara keagamaan, sosial maupun politik. Dan juga kebanyakan membahas mengenai kedudukan perempuan yang seringkali dianggap lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki. Inilah yang menjadi perhatian para peneliti untuk mengkaji apa sebenarnya kesetaraan gender, yang sering dikaitkan dengan ketidakadilan hingga mengacu pada teks Al-Qur'an. Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan tentang kesetaraan gender dalam Islam disertai dengan beberapa dalil al-Qur'an sebagai acuan dari zaman Rasulullah hingga sekarang, yang masih menjadi bahan kajian bagi peneliti maupun sarjana-sarjana Muslim. opus-nya, "Alquran Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki", menuturkan bahwa pembagian semacam itu muncul sebagai respons dari para intlektual muslim terhadap konsep HAM PBB yang dianggap sekuler. Tiga kelompok itu adalah: pertama, Kelompok yang menolak secara keseluruhan konsep HAM. Hal ini dilakukan, karena didasari oleh keyakinan mereka bahwa syariah bersifat sakral, independen, dan universal. ISLAM DAN HAM HAM adalah hak sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang melekat pada diri manusia, bersifat kodrati, universal dan abad, berkait dengan harkat dan martabat manusia. HAM juga berati seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhkuk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat martabat manusia. Dengan kata lain, HAM adalah kemerdekaan, kebebasan, dan perlindungan paling mendasar bagi setiap manusia, bersifat lintas pemerintahan dan agama, tidak berbeda baik saat perang maupun damai, serta bersifat tetap. Saat ini, kajian HAM meliputi : dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik." 11
2015
This article tries to explain associated with various conflicts resulting from a falseunderstanding of the text in response to a context. Text sometimes translated in a waythat is narrow and indiscriminate, resulting in a narrow understanding of people andtend to be wrong.Apart from a narrow understanding conveyed by religious leaders, thereal conflict in society is due to the knowledge of understanding of individuals who tendto be limited. In the global society, the paradigm of a narrow understanding that shouldbe fought, because in turn, peacefulness will never arise when religious believers insistsassume that the religion which he believes most true and other religions shall be foughtand led to other religions. Then there must be understanding in the communitycomprehensive of religious attitudes in order to create a more harmonious atmosphere.
Khairun Nisa Azka, 2022
Dalam islam halal dan haram adalah sebuah hal yang sangat sensitif, karna kejelasan halal dan haramnya sesuatu akan sangat berpengaruh terhadap sahnya ibadah sehari-hari baik itu ibadah wajib maupun sunnah. Itu sebabnya bagi umat muslim sangat wajib memahami tentang halal dan haramnya segala sesuatu secara detil. Islam telah memberikan segala pelajaran terkait tentang halal dan haram baik dalam bermuamalah maupun dalam sandang dan pangan. Dalam bermuamalah islam telah menerangkan dalam ushul fiqh dengan detail tentang bermuamalah sesuai dengan syariat islam. Pada dasarnya uang adalah alat pembayaran untuk suatu barang yang berkaitan dengan kebutuhan yang diinginkan, tetapi akan keliru realisasinya dalam nilai kandungan hukumnya. Uang akan menjadi alat tidak hanya untuk transaksi bisnis, tetapi juga uang akan menjadi tujuan yang mulia oleh karena itu uang harus berpedoman pada syariat islam tentunya dengan perspektif ushul fiqh Dalam islam riba adalah sesuatu perbuatan yang sangat Allah benci dan sangat Allah murkai, maka sangat dilarang bagi seluruh umat muslim melakukan riba, baik dalam hal kecil maupun besar. Segala sesuatu yang dikerjakan dan dilakukan dengan uang itu maka akan bernilai dosa disisi Allah SWT, tidak ada keberkahan dan pahala disisi Allah SWT, baik itu untuk berdonasi pada anak yatim maupun memberi makan orang tidak mampu, tidak sedikitpun bernilai ibadah, bahkan dosa dari perbuatan riba sama seperti seorang anak laki-laki menyetubuhi ibu kandungnya sendiri.
Edited Book, 2021
Mohd Khairy Kamarudin, Mohd Farhan Md Ariffin & Nasiibah Ramli. 2021. ISU KONTEMPORARI DALAM PENYELIDIKAN ISLAM, Universiti Teknologi Malaysia: Akademi Tamadun Islam, Fakulti Sains Sosial dan Kemanusiaan. (ISBN: 978-967-19733-3-2).
2013
Abstrak; Persoalan yang dihadapi sekarang adalah tantangan dakwah yang semakin hebat, baik yang bersifat internal mau¬pun eksternal. Tantangan itu muncul dalam berbagai bentuk kegiatan masyarakat modern, seperti perilaku dalam menda¬patkan hiburan (enter¬tain¬ment), kepariwisataan dan seni dalam arti luas, yang semakin membuka peluang munculnya kerawanan moral dan etika. Pembangunan di bidang fisik itu tentu saja membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat seperti berbagai kemudahan-kemudahan dalam mengakses setiap kebutuhan. Namun demikian berbagai permasalahan umat juga mengalami perkembangan yang luar biasa baik dari kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini disebabkan karena pembangunan mental spritual tidak mendapatkan porsi yang seimbang dengan pembangunan pisik yang justru merupakan hakekat dari pembangunan itu sendiri. Sebagai makhluk yang sempurna maka manusia dilengkapi dengan suatu tabiat yang berbentuk dua kekuatan yaitu amarah dan syahwat (keinginan). Dua kekuatan inil...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Al-Mawarid, 1996
EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling, 2020
Pluralitas & Minoritas: Batas-batas Kebebasan Beragama di Indonesia, 2015
https://blamakassar.co.id/2020/01/14/konflik-agama-problem-klaim-identitas/, 2029