Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
10 pages
1 file
Ethos as understood as two moral nitai as a unity of goodness of action that is always done or a commendable action done in certain professions. First, the orientation of moral values as the basis of a person's moral attitude in behaving and acting as part of his profession and can be a standard that should or should be followed for others and certain communities of his time. Second, the evidence of practice and the way in which it executes the hat. Therefore, the evidence that moral values form the basis of the moral attitude of this commendable act means one on the plane of thought or concept, and on the other hand lived its implementation in life or in one of its fields. An important work is based on three dimensions of human consciousness, namely; Dimension Makrifat, dimension makrifat based on the ability of a person to be able to understand the signs that Allah has spread as a mercy for his makhluq. Dimensions of Nature, understanding of self-attitude to establish a goal where the direction of action is taken. And Shari'a Dimension, its orientation that action is more imprint than just saying (action speaks louder than a word). Achieve an Islamic work ethic such as having confidence and optimism, free soul feeling, God's confidence is always in my heart, insightful and profound, competitive and positive, authoritative, and most importantly the ability to predict the future well.
Agama Islam yang berdasarkan al-Qur'an dan al-Hadits sebagai tuntunan dan pegangan bagi kaum muslimin mempunyai fungsi tidak hanya mengatur dalam segi ibadah saja melainkan juga mengatur umat dalam memberikan tuntutan dalam masalah yang berkenaan dengan kerja.
Penulisan karya ilmiah ini dibuat untuk mengetahui bagaimana perspektif al-Qur’an tentang etos kerja, dalam penulisan ini penulis menggunakan metode library research, yaitu dengan mencari dari berbagai sumber referensi berupa buku-buku, serta melalui jurnal-jurnal , untuk mengkaji informasi tentang bagaimana al-Qur’an menjelaskan tentang etos kerja, serta mengetahui ayatayat al-Qur’an tentang etos kerja dan disertai tafsiran ayat-ayatnya. Hal yag didapatkan dalam penulisan ini yaitu etos kerja merpakan sikap,watak, karakter, seta kepribadian sesorang dalam bekerja. Islam sangat menganjurkan kita untuk bekerja, apapun pekerjaan itu asalkan halal dan diridhoi Allah. Perintah Allah itu jelas terdapat dalam al-Qur’an. Banyak sekali ayat-ayat alQuran yang menjelaskan tentang etos kerja. Salah satunya terdapat dalam Qs at-Taubah ayat 105 tentang Allah menyuruh kita untuk bekerja dengan baik, karena apapun yang kita lakukan Allah maha mengetahuinya. Maka dari itu dalam bekerja, harus disertai dengan etos kerja yang baik seperti yang telah Allah jelaskan dalam Aal-Qur’an.
dalam hal ini kita harus bijak dalam menyikapi sikap meminta-minta. Jika mereka memang tidak punya skill atau keahlian yang mana hal itu adalah akibat dari industri yang membutuhkan kwalitas pekerja yang tinggi, maka kita tidak boleh menyalahkan sikap meminta-minta itu. Hal itu karena pada hakekatnya pengangguran yang disebabkan oleh faktor ekonomi selalu ada dalam setiap perekonomian, bahkan di negara yang perekonomiannya sudah maju sekalipun. Di dalam satu hadits menyebutkan bahwa setiap muslim dilarang untuk meminta-minta. Akan tetapi ada satu hadits lain yang menyebutkan bahwa sikap meminta-minta itu tidak halal bagi sebagian golongan. Di dalam makalah ini akan dibahas masalah tersebut.
Pada hakekatnya orangtua menginginkan anaknya menjadi orang yang berkembang secara sempurna. Mereka menginginkan anak yang dilahirkan itu kelak menjadi orang yang sehat, kuat, berakhlak, cerdas, pandai, dan beriman. Dalam taraf yang sederhana, orangtua tidak ingin anaknya lemah, sakit-sakitan, bodoh, dan nakal. Pada tingkat yang paling sederhana, orangtua tidak menghendaki anaknya nakal. Untuk mencapai tujuan itu, orangtualah yang menjadi pendidik pertama dan utama. Kaidah ini ditetapkan secara kodrati; artinya, orangtua tidak dapat berbuat lain, mereka harus menempati posisi itu dalam keadaan bagaimanapun juga. Karena mereka ditakdirkan menjadi orangtua anak yang dilahirkannya. Oleh karena itu, mau tidak mau mereka harus penanggung jawab pertama dan utama. Maka yang paling bertanggung jawab atas pendidikn anak disini adalah ayah dan ibu termasuk dalam membina akhlak anak.
Etos Kerja dapat diartikan sebagai pemikiran bagaimana melakukan kegiatan yang bertujuan mendapatkan hasil atau mencapai hasil yang diinginkan. Etos kerja ini perlu dibahas, karena bagi umat Islam sangat diperlukan. Tentu pembahasan ini harus bagi seorang muslim karena akan menjadi peta dalam kesuksesan dunianya, dan dunia merupakan tempat mereka menggapai kehidupan surga,yang merupakan impian setiap muslim. Kesuksesan di akhirat tersebut juga tidak terlepas dari kesuksesan di dunia melalui ibadah dan amalan sebagaimana diajarkan oleh agama Islam. (Sriyanti, 2007: 139)
Motif atau motivasi berasal dari kata Latin "moreve" yang berarti dorongan dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku. Sedang dalam Bahasa inggris adalah motive atau motion lalu motivation, yang berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak. 1 Pengertian motivasi tidak terlepas dari kata "needs" atau "want". Needs adalah suatu potensi dari dalam diri manusia yang perlu ditanggapi atau direspons.
Di zaman sekarang ini pertumbuhan dunia usaha mengalami kemajuan karena adanya sumber daya manusia. Manusia merupakan sumber daya penting dalam usaha organisasi untuk mencapai keberhasilan. Sumber daya manusia ini menjunjung organisasi dengan karya, bakat, kreativitas dan dorongan. Secanggih-canggihnya teknologi zaman sekarang, tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan-tujuan organisasi dapat dicapai. Manusia sebagai salah satu unsur produksi merupakan factor paling penting dan utama di dalam segala bentuk organisasi. Karyawan adalah orang yang menjual jasa pikiran dan tenaganya dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu. Para karyawan bekerja di perusahaan adalah utnuk menyelesaikan tugas sesuai posisi atau jabatan mereka. Untuk mencapai tujuan ini, para karyawan dituntut untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Karyawan yang bekerja dengan baik diharapkan bias meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan yang pada akhirnya membawa kesejahteraan bersama. Kepuasan kerja adalah tingkat saat karyawan memiliki perasaan positif terhadap pekerjaan yang ditawarkan perusahaan tempatnya bekerja. Kepuasan kerja merupakan salah satu elemen yang cukup penting dalam organisasi. Dorongan utama seorang muslim dalam bekerja adalah bahwa aktivitas kerjanya itu dalam pandangan islam merupakan bagian dari ibadah. Seorang muslim juga dapat bekerja keras karena adanya keinginan untuk memperoleh imbalan atau penghargaan materil dan non materil seperti gaji atau penghasilan, karir dan kedudukan yang lebih baik.
Here the writer conducted a study of the professional work ethic of Christian Education teachers. This study starts from the anxiety of the writer towards the conditions of the teacher's work ethic, who in actually the teachers have now lost their direction in carrying out their duties. In East Indonesia Region many teachers do not fulfill the undergraduate education qualifications. With this problem, the writer examine the professional work ethic from empirical experience. Based on investigations conducted by the writer in this article, then there are two important things that need to be learned, namely first, teachers who have standards or qualifications in teaching. Second, the availability of facilities and infrastructure that support the implementation of teaching and learning processes. Therefore, the search for the work ethic of the Christian education teacher is related to the activities of the teacher in carrying out the task. Abstrak: Penulis melakukan kajian terhadap etos kerja professional guru Pendidikan Agama Kristen. Kajian ini berangkat dari kegelisahan penulis terhadap kondisi etos kerja guru, di mana para guru sekarang ini telah hilang arah dalam melaksanakan tugas. Daerah Indonesia Timur banyak guru tidak memenuhi kualifikasi pendidikan strata satu. Dengan persoalan itu maka, penulis mengupas tentang etos kerja profesional dari pengalaman empiris. Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh penulis dalam artikel ini, maka ada dua hal penting yang perlu dipelajari, yakni pertama, guru yang memeliki standar atau kualifikasi dalam mengajar. Kedua, ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung terlaksanya proses belaajr mengajar. Karena itu, penelusuran tentang etos kerja guru Pendidikan Agama Kristen berkaitan dengan aktivitas guru dalam melaksanakan tugas.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
ETOS KERJA AJARAN ISLAM DALAM PENERAPAN USAHA WIRAUSAHA TOKO KELONTONG, 2021
Fauzan Arif, 2021