Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
8 pages
1 file
Artinya: " Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, kapal yang berlayar di laut membawa apa yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan air itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; (semua itu) sungguh, (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti. " ASBABUN NUZUL
BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Bidat-bidat Kristen mempublikasikan disparitas hermeneutika tentang Trinitas. Implikasinya adalah munculnya cara memahami yang keliru. Ketika gagasan Trinitas muncul di zaman-zaman berikutnya, dengan mudah dideteksi sebagai bentuk kesesatan hermeneutika yang mendaur ulang kesesatan masa lampau. Di samping itu, Bapa-bapa Gereja memberikan berbagai elaborasi Trinitas sebagai respons mereka terhadap para bidat, yang juga argumentasi mereka berada dalam dua sisi: dapat diterima dan ditolak. Dalam artikel ini, standar ganda digunakan sebagai klarifikasi apologetik dan kemudian menghadirkan kedudukan iman Kristen yang kredibel. Dengan demikian, langkah-langkah standar ganda sebagai klarifikasi apologetik membawa kepada sebuah disposal (penyelesaian) polemik Trinitas, meski terbuka peluang untuk diperdebatkan.
Titik tolak sebagai landasan pemikiran filsafat manusia serta teori-teori yang muncul di dalamnya, yang bisa dilihat dari berbagai metode, aliran dan cork pemikiran para filsuf tentang manusia Mahasiswa dapat memahami ltitik tolak filsafat manusia dan pemikiran filsafati yang terkandung di dalamnya 2012 2 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
pembahasan komperehensif mengenai filsafat dan teologi dalam perspektif Islam
Agama telah memberikan penjelasan bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki potensi untuk berakhlak baik (takwa) atau buruk ( fujur) potensi fujur akan senantiasa eksis dalam diri manusia yang terkait dengan aspek instink, naluriah, atau hawa nafsu, seperti naluri makan dan minum. Apabila potensi takwa seseorang lemah, karena tidak terkembangkan (melalui pendidikan), maka perilaku manusia dalam hidupnya tidak akan berbeda dengan hewan karena didominasi oleh potensi fujurnya yang bersifat instinktif atau implusif (seperti mencuri, membunuh, mencuri ) dll.
Secara etimologis, filologi berasal dari kata Yunani philos yang konsep maknanya hampir sama dengan kata "cinta" dalam bahasa Indonesia dan kata logos (Yunani) yang konsep maknanya hampir sama dengan "kata" dalam bahasa Indonesia. Dari dua pengertian kata tersebut filologi bermakna "Cinta kata" atau "senang bertutur". Perkembangan makna filologi selanjutnya menjadi "senang belajar" "senang ilmu" "senang kesusastraan"atau "senang kebudayaan". Dari pengertian secara etimologis di atas, setidaknya ada tiga kata kunci yang dapat dijadikan pegangan untuk dikembangkan menjadi definisi, yaitu senang, kesusastraan, dan kebudayaan.
2018
Epistemologi berasal dari bahasa Yunani episteme yang berarti knowledge atau pengetahuan. Sedangkan logy berarti theory, sehingga epistemologi diartikan sebagai teori pengetahuan atau filsafat ilmu. Ketika mengkaji bidang ini, maka ada tiga persoalan pokok yang perlu disentuh, yaitu makna pengetahuan, sumber pengetahuan, genealogi pengetahuan, bagaimana cara mengetahuinya, dan apakah pengetahuan kita itu benar (valid). 1 Objek telah epistemologi adalah mempertanyakan dari mana ilmu itu diperoleh, bagaimana cara mengetahuinya, bagaimana kita membedakan dengan yang lain, jadi berkenaan dengan situasi dan kondisi ruang serta waktu mengenai sesuatu hal. 2 Konsep epistemologi di atas dapat digunakan sebagai kerangka untuk menggali epistemologi ilmu menurut al-Qur'an, sehingga kemudian muncul pertanyaan-pertanyaan tentang apa pengertian ilmu menurut al-Qur'an?, apa sumber ilmu pengetahuan menurut al-Qur'an?, dan bagaimana cara mengetahuinya atau bagaimana metode mendapatkan ilmu menurut al-Qur'an?
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.