Jadi, dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa analisis kebutuhan anak usia dini ialah suatu usaha untuk mengetahui segala sesuatu yang dibutuhkan anak pada usia 0-6 tahun agar anak mampu melanjutkan pendidikan selanjutnya.
Pola asuh otoritatif (authoritative parenting), yaitu orang tua yang menggunakan pola asuh ini dengan menghadirkan lingkungan rumah yang penuh kasih dan dukungan, memberikan tuntutan yang masuk akal, memberikan penjelasan mengapa suatu perilaku dapat (atau tidak dapat) diterima, menegakkan aturan-aturan keluarga secara konsisten, melibatkan anak dalam pengambilan keputusan dan menyediakan kesempatan-kesempatan anak menikmati kebebasan berperilaku sesuai usianya.
Pola asuh otoritarian lebih cenderung kepada banyak aturan dan tuntutan, orang tua sedikit memberikan penjelasan, kemudian kurang peka terhadap kebutuhan dan pemahaman anak.
Pola asuh tipe acuh tak acuh merupakan pola dimana orang tua hanya memberikan sedikit dukungan emosional terhadap anak (terkadang tidak sama sekali), menerapkan sedikit ekspektasi atau standar berperilaku bagi anak, menunjukkan sedikit minat dalam kehidupan anak, orang tua tampaknya sibuk dengan masalahnya sendiri.
analysis of early childhood needs is an attempt to know everything that is needed at the age 0-6 years so taht chilhdren are ready to continue their future education
kuantitatif yang menunjukkan perubahan yang dapat diamati secara fisik, pertumbuhan dapat diamati melalui penimbangan berat badan, tinggi badan dan sebagainya. Sedangkan perkembangan merupakan proses kualitatif yang menunjukkan bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola beraturan dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.
Dalam kenyataannya dapat dipastikan semua anak mengawali kehidupannya dari keluarga. Anak lahir, tumbuh dan berkembang berawal dari lingkungan keluarga. Keluarga bagi anak menjadi tempat memperoleh pengasuhan dan permulaan dari pendidikannya. 1 Disisi lain, dalam perspektif sosiologis keluarga menjadi jembatan antara individu dengan kehidupan sosial budayanya. Melalui keluarga, anak belajar mengenal nilainilai, peran sosial, norma-norma serta adat istiadat yang ditanamkan oleh orang tua. 2 Keluarga memiliki peran yang sangat fundamental bagi tumbuh kembang anak dan berpengaruh sepanjang masa kehidupan seorang anak, terlebih pengaruh yang diterima anak dari keluarganya pada fase usia dini sebagai periode emas, fase 1
1. Hubungan antara tes, pengukuran, dan evaluasi adalah Evaluasi belajar baru dapat dilakukan dengan baik dan benar apabila menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran yang menggunakan tes sebagai alat ukurnya. Akan tetapi tentu saja tes hanya merupakan salah satu alat ukur yang dapat digunakan karena informasi tentang hasil belajar tersebut dapat pula diperoleh tidak melalui tes, misalnya menggunakan alat ukur non tes seperti observasi, skala rating, dan lain-lain. Bahwa guru mengukur berbagai kemampuan siswa. Apabila guru melangkah lebih jauh dalam menginterpretasikan skor sebagai hasil pengukuran tersebut dengan menggunakan standar tertentu untuk menentukan nilai atas dasar pertimbangan tertentu, maka kegiatan guru tersebut telah melangkah lebih jauh menjadi evaluasi. Untuk mengungkapkan hubungan antara asesmen dan evaluasi. Evaluasi juga merupakan proses pemberian penilaian terhadap data atau hasil yang diperoleh melalui asesmen. Asesmen merupakan bagian dari evaluasi. Apabila kita membicarakan tentang evaluasi, maka asesmen sudah termasuk di dalamnya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana permasalahan kurikulum yang ada di Indonesia pada saat sekarang ini. Usia di bawah lima tahun (balita) adatah usia yang paling kritis atau paling menentukan dalam pembentukan karakter atau kepri badian seseorang. Pada umumnya kita selalu menyalahkan anak-anak apabila tingkah laku mereka tidak seperti yang kita inginkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana penulis mencari sumber dari beberapa jurnal dan menjadikannya satu kesatuan yang padu.
Media merupakan alat yang dapat digunakan sebagai perantara dalam menstimulasi semua aspek perkembangan pada anak usia dini baik aspek nilai moral dan agama, aspek fisik
Kurikulum merupakan bagian penting dalam Kurikulum merupakan bagian yang sangat penting dalam pendidikan. Sifat kurikulum adalah dinamis, kurikulum selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat kecerdasan peserta didik, kultur, system nilai, serta kebutuhan masyarakat. Kurikulum adalah seperangkat atau suatu system rencana dan pengaturan mengenai bahan pembelajaran yang dapat dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. Kurikulum merdeka belajar merupakan kurikulum baru yang diterapkan oleh pemerintah dengan sistem pembelajaran intrakurikuler, mengoptimalkan konten agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Inovasi kurikulum dalam aspek tujuan, dan materi kurikulum PAUD.
Career coaching is part of career development activities, and has become a strategy in the field Human Resources (HR) management. Therefore it is very important for the organization in providing career coaching support on performance satisfaction and can increase income. Therefore if an educator's career advances, then the alma mater that houses it gets it good recognition from society.
1. Hubungan antara evaluasi (evaluation), tes (testing), pengukuran (measurement), dan penilaian (assessment) seperti pada gambar di samping, yaitu tes adalah alat ukur yang digunakan sebagai pengukuran, penilaian dan evaluasi. 2. Taksonomi : a. Taksonomi Bloom Revisi Konsep taksonomi Bloom awalnya dikembangkan oleh Benjamin S.Bloom pada tahun 1956 bersama dengan rekannya Krathwohl. Taksonomi Bloom membuat klasifikasi berdasarkan urutan ketrampilan berpikir dalam suatu proses belajar yang semakin lama semakin tinggi tingkatannya. Awalnya, taksonomi Bloom terdiri dari 2 bagianm, yaitu ranah kognitif dan ranah afektif. Namun, Bloom tidak menambahkan ranah psikomotor. Akhirnya, pada tahun 1966, Simpson menambahkan ranah psikomotor melengkapi apa yang telah dibuat Bloom. Dengan demikian, menjadi 3 ranah, yaitu : kognitif, afektif, dan psikomotor. Salah seorang murid Bloom yang bernama Lorin Anderson merevisi taksonomi Bloom pada tahun 1990. Hasil perbaikannya dipublikasikan pada tahun 2001, dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Dalam revisi ini ada perubahan kata kunci, masing-msaing kategori masih diurutkan secara hirarki dari urutan terendah sampai urutan yang lebih tinggi. Pada ranah kognitif, kemampuan berpikir analisis dan sintetis diintegrasikan menjadi analisis saja. Dari jumlah 6 kategori pada konsep terdahulu tidak berubah jumlahnya, karena Lorin memasukan kategori baru, yaitu creating (berkreasi) yang sebelumnya tidak ada.