PENYESUAIAN DIRI Setiap individu memiliki karakter serta kebutuhan yang berbeda-beda antara satu dan lainnya, tetapi semuanya diharapkan dapat berlaku dan melakukan hal yang dianggap baik bahkan lebih baik dan menjauhi hal yang dianggap tidak baik dalam konteks kehidupan bersosial dengan berpatokan nilai dan norma yang ada di masyarakat. Semua itu harus dilakukan demi kenyamanan ketenangan bersama, dan tidak jarang dapat dipandang sebagai ukuran kualitas pribadi yang baik dan normal, maka menghadapi semua itu mengisyaratkan individu memerlukan sebuah mekanisme penyesuaian diri. Berikut adalah pengertian penyesuaian diri dari beberapa tokoh. Menurut Schneider (1960) mengatakan bahwa penyesuaian diri adalah merupakan suatu proses yang mencakup respon mental dan tingkah laku individu sebagai usaha agar berhasil dalam mengatasi kebutuhan-kebutuhan yang ada pada dirinya, stres, frustasi, dan konflik yang dialami, hingga terjadi keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungannya. Menurut Fahmy (1982) mengatakan bahwa penyesuaian diri adalah merupakan proses dinamika yang bertujuan untuk mengubah perilaku agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri dan lingkungannya. Menurut Agustiani (2006) mengatakan bahwa penyesuaian diri adalah cara tertentu yang dilakukan oleh individu untuk bereaksi terhadap tuntutan dalam diri maupun situasi ekternal yang dihadapinya. Pendapat lebih lengkap dari Semiun (2006) mengatakan bahwa mengatakan bahwa penyesuaian diri adalah proses yang melibatkan respon-respon mental dan tingkahlaku yang menyebabkan individu berusaha menanggulangi kebutuhan-kebutuhan, ketegangan-ketegangan, frustasi-frustasi, dan konflik-konflik batin serta menyelaraskan tuntutan-tuntutan batin tersebut dengan tuntutan-tuntutan yang dikenakan kepadanya oleh dunia dimana ia hidup. Menurut Fatimah (2010) mengatakan bahwa penyesuaian diri adalah suatu proses alamiah dan dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungan. Pendapat senada diungkapkan oleh Hartinah (2010) mengatakan bahwa penyesuaian diri adalah bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan. Ali (2006) mengatakan bahwa penyesuaian diri adalah sebagai suatu proses yang mencakup respon-respon mental dan perilaku yang diperjuangkan individu agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, konflik, serta untuk menghasilkan kualitas keselarasan antara tuntutan dari dalam diri individu dengan tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat individu berada. Dari penjelasan beberapa tokoh tersebut dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah suatu proses yang mencakup respon secara psikologis maupun tindakan nyata individu dalam usahanya menghadapi dan mengatasi segala kebutuhan-kebutuhan internal diri, yang mengakibatkan ketegangan-ketegangan, kecemasan, bahkan frustasi dan konflik-konflik batin dengan mekanisme-mekanisme yang dapat diterima dan selaras atau tidak berseberangan oleh norma-norma, tuntutan-tuntutan, serta perannya dalam lingkungan sekitar. BENTUK-BENTUK PENYESUAIAN DIRI Banyaknya usaha dan proses penyesuaian diri individu satu dengan lainya tentunya berbeda. Individu melakukan penyesuaian sebanyak dimensi kehidupan yang dimilikinya. Penyesuaian tersebut dilakukan demi memperoleh keseimbangan antara diri individu dengan tuntutan pada lingkungannya. Berikut adalah bentuk-bentuk penyesuaian diri yang dilakukan