Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2020, Buku Referensi
…
26 pages
3 files
Keluarga sebagai sistem yang paling dekat dengan individu, dituntut menjadi tempat individu untuk belajar, mengembangkan nilai, keyakinan, sikap dan perilaku. Agar keluarga memberikan dampak terhadap individu yang menjadi anggota keluarga tersebut, maka diharapkan anggota keluarga dapat berfungsi dan berperan secara kondusif sebagaimana fungsinya. Keluarga merupakan faktor penting dalam proses kesembuhan klien gangguan jiwa sebagai pemberi perawatan lanjutan di rumah. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam menjalankan peran tersebut dengan optimal yang sedang tren saat ini yaitu dengan terapi psikoedukasi keluarga.
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang; dilarang memperbanyak menyalin, merekam sebagian atau seluruh bagian buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.
Sumber data : Pasien, keluarga, rekam medis, dan tim kesehatan Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumen A. PENGKAJIAN
Social isolation is an individual failure in the interaction with other people because of negative thinking or threatening.The purpose of this study to determine the effect of family psycho education therapy toward family's ability on caring of client with social isolation. This study used a quasi experiment design by method of pre post test with control group. Respondents of this study were families where 48 clients with social isolation devided as random sampling consist of 24 respondents who got family psycho education therapy as the intervention group and 24 respondents who did not get family psycho education therapy as control group. Analysis univariate data by analyzing variables as descriptive. Analysis bivariate using dependent and independent sample t-test. Family psycho education therapy had been done by 5 sessions. Study result indicated that the average of respondent age were 43,81 females with basic educations and period of caring more than one year. Cognitive abilities in intervention group before therapy were 47,5 and after therapy were 77,5. Cognitive abilities in control group before therapy were 51,25 and after therapy were 64,17. The average of psychomotor abilities in intervention group before therapy were 48,75 and after therapy were 75,83. While the average of psychomotor abilities in control group before therapy were 52,5 and after therapy were 65. From result of bivariate analysis indicated that family psycho education therapy can improve affective and psychomotor abilities in intervention group compared than control group. It was recommended to implement above as family therapy on caring of clients with social isolation.
Manusia itu diciptakan sebagai makhkluk sempurna, sehingga mampu mencintai dirinya (autoerotik), mencintai orang lain beda jenis (heteroseksual) namun juga yang sejenis (homoseksual) bahkan dapat jatuh cinta makhluk lain ataupun benda, sehingga kemungkinan terjadi perilaku menyimpang dalam perilaku seksual amat banyak. Manusia tidak selamanya lurus dan normal, karena pasti ada saja yang memiliki kecenderungan tidak normal / tidak wajar dalam menjalani hidup di dunia. Salah satu ketidakwajaran manusia dapat dilihat dari perilaku seksual menyimpang yang ada pada dirinya. Kelainan seks terjadi pada batin atau kejiwaan seseorang walaupuan dari segi fisik penderita penyakit seks batin tersebut sama dengan orang-orang normal yang lain. Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar. Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan, dan faktor genetik. Hal-hal tersebut dipengaruhi karena beberapa faktor penyebab yang melatar belakangi, sehingga dalam makalah ini penulis akan mencoba mengupas berbagai hal yang berhubungan dengan penyimpangan seksual mulai dari pengertian, macam-macam, sebab-sebab, cara penanggulangan dan hubungannya dengan hambatan bagi keharmonisan keluarga
Jurnal Ners, 2012
Introduction Mental disorder remains a stigma in society, even until now. A family who have a member with mental disorder, will experience continues objective and subjective burden, experience serious stress for a lifetime, wich may cause ineffective coping. Methods Design used in this study was experimental (pre post test control group design).The population was every family of patient with mental disorder in Menur Mental Hospital along the year of 2010, has been taking care there twice, in minimum, lived in Surabaya. The samples were chosen by allocation simple random. Samples were 13 persons in each treatment and control group. The intervention was given in 60 – 120 minute in 8 times meeting with average interval about 1 week. Data analysis was done using paired t-test and independent t-test. Result Results in this study showed that there was significant change in total of family coping (p=0,040), maintaining family integration, cooperation and an optimistic definition of the s...
WAHYU EKA WIJAYANTO, 2018
Abstrak Latar Belakang Dukungan keluarga merupakan faktor terpenting untuk kesembuhan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Dukungan keluarga yang baik harus diimbangi oleh pengetahuan keluarga yang baik pula, pengetahuan keluarga yang baik akan menimbulkan dampak positif dan juga dapat mencegah kekambuhan bagi anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan keluarga dengan dukungan keluarga merawat pasien gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Neglasari Kota Tangerang. Metodologi Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 45 orang. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji chi square. Hasil Penelitian terdapat keluarga yang memiliki pengetahuan kurang yaitu 15 orang (33,3%) dan terdapat keluarga yang memiliki dukungan keluarga rendah yaitu 24 orang (53,3%). Berdasarkan hasil analisis bivariat menggunakan uji chi square didapatkan hasil p-value 0.009 (p<0.05) yang artinya ada hubungan signifikan antara pengetahuan keluarga dengan dukungan keluarga. Kata kunci : pengetahuan keluarga, dukungan keluarga, gangguan jiwa Abstract Background family support is an important factor for the recovery of family members who have mental disorders. Good family support must be matched by knowledge is also good family, a good knowledge of the family will have a beneficial impact and also to prevent a recurrence of family members who have mental disorders. The aim of research to determine the relationship of the family with the knowledge of the family support care for mental patients in community health center Neglasari Tangerang City. Methodology research quantitative with study cross sectional design. The number of respondents in this study as many as 45 people. Sampling method using total sampling technique. Data analysis in this research use chi square test. Results are families who have less knowledge of 15 people (33.3%) and there are families who have low family support that is 24 people (53.3%). Based on the results of the bivariate analysis using test chi square show p-value of 0.009 (p<0.05), which means there is a significant relationship between the knowledge of the family with family support.
There are some teens who have failed in the adjustment itself, such as inability to undertake real appearance, unable to adapt to a variety of groups, can not interact socially with the community, can not accept his situation. This failure was provoked by a problem with the family, such as economic status of parents down to the middle, the parents are very busy at work, parents who are less attentive to their children, parents who are too authoritarian, causing the child lacks self-esteem, no confidence , academic achievement is low, less able to hang out with friends, having problems when adjustments with friends that the economic status of their parents upper middle, the child became naughty, hostility, anxiety, and aggressive.The purpose of this study to determine the extent of the role of family environment on the adolescent ctadjustment.. This research uses quantitative methods. Based on the results of data analysis in this study obtained the r value of 0.769 and significance of P = 0.000 (P <0.01) means that there is a role that is very positive and very significant between family environment to the adjustment. Family environment is one of the variables that contribute relative to the adjustment in the amount of 59.2%. It is clear that the better the family environment, the better adolescent adjustment, and vice versa. Families are required to realize the positive values, religious values that nurtured the child's personality is good and able to adjust in society. ABSTRAK Penelitian ini diawali dengan beberapa kenyataan bahwa banyak remaja yang mengalami kegagalan dalam penyesuaian dirinya. Kegagalan tersebut diprovokasi oleh masalah dengan keluarga seperti status ekonomi orang tua menengah ke bawah, orang tua yang sangat sibuk bekerja, orang tua yang kurang perhatian kepada anak-anaknya, orang tua yang terlalu otoriter sehingga menyebabkan anak kurang memiliki harga diri, tidak percaya diri, prestasi belajar rendah, kurang dapat bergaul dengan teman, sehingga anak menjadi nakal, sikap bermusuhan, gelisah, dan agresif dalam penyesuaian dirinya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui korelasi peran keluarga terhadap penyesuaian diri remaja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Variabel bebas adalah keluarga dan variabel dependen adalah penyesuaian diri. Subyek berjumlah 125 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode dalam bentuk skala Likert. Analisis data menggunakan teknik korelasi Product moment Karl Person, dengan SPSS versi 17.0 for Windows.
BTH, 2017
ABSTRAK-Skizofrenia masih merupakan masalah kesehatan penting karena tingginya angka kesehatan jiwa di dunia dan indonesia. Hal ini menimbulkan kecemasan pada keluarga, Oleh karena itu, diperlukan penanganan terhadap kecemasan yang dialami oleh keluarga. Tujuan penulisan ini adalah untuk menarik sebuah kesimpulan berdasarkan temuan evidence-base yang membahas tentang efektifitas intervensi psikoedukasi pada kecemasan keluarga dalam merawat klien skizofrenia. Metode dalam artikel ini menggunakan literature review dari hasil penelitian tahun 2010-2014 yang telah dipublikasi dalam media elektronik seperti ProQuest, Pubmed, Ebscohost dan CINAHL. Jumlah artikel penelitian Randomized Controlled Trials (RCTs) yang diperoleh sebanyak 15 artikel, hanya 9 artikel yang memenuhi kriteria. Kata kunci yang digunakan adalah psychoeducation, schyzophrenia, dan family anxiety. Artikel direview oleh dua orang untuk mengkaji kualitas penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa intervensi psikoedukasi ini membantu menurunkan tingkat stress dan kecemasan pada keluarga dalam merawat klien skizofrenia serta meningkatkan kualitas tidur dan kualitas hidup. Review ini menyimpulkan bahwa intervensi psikoedukasi lebih direkomendasikan untuk digunakan pada penurunan kecemasan keluarga dalam merawat kllien skizofrenia. Intervensi psikoedukasi ini dapat diaplikasikan sebagai salah satu intervensi pada keluarga dan merupakan praktek keperawatan profesional yang paling sederhana, murah, dan mudah diaplikasikan oleh perawat secara mandiri.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
PERCERAIAN DAN PERNIKAHAN KEMBALI, 2019
Penelitian, 2019
Selvina Widianti, 2023
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)
Jurnal Bisnis dan Manajemen (JBM), 2021