Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
15 pages
1 file
Bioremediasi adalah proses degradasi biologis dari sampah organik pada kondisi terkontrol menjadi suatu bahan yang tidak berbahaya atau konsentrasinya di bawah batas yang ditentukan oleh lembaga berwenang. Sedangkan menurut United States Environmental Protection Agency (dalam Lusina et.al., 2011), bioremediasi adalah suatu proses alami untuk membersihkan bahan-bahan kimia berbahaya. Ketika mikroba mendegradasi bahan berbahaya tersebut,akan dihasilkan air dan gas tidak berbahaya seperti CO2
Minyak bumi, batu bara, dan mineral dunia lainnya merupakan sumber energi yang tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Terlepas dari semua hal positif yang didapat dari penggunaannya, ada beberapa hal negatif yang sebaiknya dijadikan pertimbangan ketika menggunakannya dalam eksploitasi, pengolahan, maupun dalam pendistribusian, agar tidak mencemari air, tanah, dan udara. Senyawa organik toksik seperti senyawa aromatik dan hidrokarbon relatif sulit mengalami biodegradasi. Bioremediasi adalah metode dengan memanfaatkan bantuan mikroba. Mikroba yang sering digunakan dalam proses bioremediasi adalah bakteri, jamur, yis, dan alga. Analisis dari ketiga jurnal diperoleh bahwa mikroba memiliki potensi mendegradasi beragam senyawa organik. (1) Konsorsium mikroba yang diisolasi dari minyak mentah mampu bertahan hidup selama 45 hari dan melakukan aktivitasnya dalam mendegradasi hidrokarbon, (2) Bakteri pereduksi sulfat (BPS) yang diisolasi dari limbah industri kertas PT. Indah Kiat Pulp and Paper di Riau mampu menurunkan kadar sulfat pada lahan bekas tambang batu bara dari konsentrasi 48.400 ppm menjadi 9.300 ppm, (3) Bakteri baccillus UK 41 dan baccillus UK 44 yang diisolasi dari Taman Nasional Ujungkulon ditambahkan urea mampu meningkatkan kinerja mikrob endogen dalam bioremediasi tanah yang tercemar hidrokarbon.
Aktifitas pertambangan dianggap seperti uang logam yang memiliki dua sisi yang saling berlawanan, yaitu sebagai sumber kemakmuran sekaligus perusak lingkungan yang sangat potensial. Sebagai sumber kemakmuran, sektor ini menyokong pendapatan negara selama bertahun-tahun. Sebagai perusak lingkungan, pertambangan terbuka (open pit mining) dapat mengubah secara total baik iklim dan tanah akibat seluruh lapisan tanah di atas deposit bahan tambang disingkirkan. Hilangnya vegetasi secara tidak langsung ikut menghilangkan fungsi hutan sebagai pengatur tata air, pengendalian erosi, banjir, penyerap karbon, pemasok oksigen dan pengatur suhu. Salah satu teknik dalam memperbaiki kualitas lingkungan pada kawasan pertambangan adalah dengan teknik bioremediasi. Bioremediasi merupakan teknik pemanfaatan mikroorganisme untuk mendegradasi, menstabilkan, atau memecah bahan pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun. Dalam makalah ini dikemukakan beberapa hal tentang dampak pertambangan batubara, bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara dengan memanfaatkan beberapa mikroorganisme, upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh pertambangan batu bara. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi bagi kita semua, sehingga akan dapat mengurangi pencemaran akibat aktivitas pertambangan batubara dan memperbaiki kerusakan lingkungan yang telah terjadi di sekitar pertambangan.
Penggunaan pestisida kimia atau bahan kimia lain banyak dikurangi berkaitan dengan dampak negatif yang dapat berakibat fatal terhadap manusia dan juga lingkungan ditimbulkan akibat penggunaannya. Biopestisida diperkenalkan sebagai alternatif cara baru menangani hama yang lebih ekologis, murah, serta dapat diterima oleh para petani, yang tidak memiliki dampak negatif seperti pestisida kimia. ] Dalam pembuatan pestisida pengganti pestisida kimia, ilmu bioteknologi banyak berperan untuk membuat pestisida dari tanaman, pestisida dari mikroba, biokontrol, penggunaan feromon dan atraktan dalam pengontrolan hama, tanaman terproteksi/plant-incorporated protectants (PIPs)/GM crops
Sekarang ini sudah muncul berbagai kecanggihan yang dapat di gunakan untuk mengatasi kendala-kendala kehidupan. Salah satunya adalah kesulitan mempunyai anak dengan berbagai faktor. Kemungkinan kehamilan dipengaruhi oleh usia anda dan kadar FSH basal. Secara umum, makin muda usia makin baik hasilnya. Kemungkinan terjadinya kehamilan juga tergantung pada jumlah embrio yang dipindahkan. Walaupun makin banyak jumlah embrio yang dipindahkan
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Nabila Aulia Khoerunnisa, 2021
Prosiding Indonesian Clean Technology Meeting 2017, 2018