Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
17 pages
1 file
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata'ala karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang "Mobilitas Sosial dan Penduduk" sebagai bentuk pelaksanaan kewajiban tugas mata kuliah Sosiologi Ekonomi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Suryadi Marthadinata selaku dosen mata kuliah Sosiologi Ekonomi.Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah yang penulis susun ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan atau kritikan dari pembaca, agar penulis dapat memperbaiki serta meningkatkan kualitas pada makalah-makalah yang akan penulis susun di lain kesempatan. Demikian kata pengantar yang dapat penulis tuliskan, semoga makalah ini bermanfaat bagi semuanya.
Education plays an important role in promoting social mobility in society. This article examines the relationship between education and social mobility, highlighting how education can be a tool to address social inequality and improve the social status of individuals. Based on a literature review and analysis of empirical data, it is found that access to quality education opens up opportunities for individuals to acquire the skills, knowledge and social networks needed to improve living standards. However, structural barriers such as economic inequality, unequal access to education and social bias often hinder the function of education as a motor of social mobility. This article emphasizes the importance of inclusive and equitable education policies to ensure that every individual, regardless of their socio-economic background, has equal opportunities to improve their quality of life through education.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sejarah telah mencatat bahwa Malthus sebagai orang pertama yang secara sungguh-sungguh memikirkan persoalan " ledakan penduduk " dunia. Malthus berpendapat bahwa kesentosaan kehidupan sosial masyarakat senantiasa terganggu oleh kenyataan adanya pertambahan penduduk lebih cepat daripada pertambahan bahan makanan. Pendapat tersebut, ternyata telah mendapatkan kritik tajam dari para ahli kependudukan lain, yang kemudian melahirkan berbagai teori kependudukan. Namun pada kenyataanya, sampai abad 21 ini, teori Malthus yang banyak dikecam tersebut, semakin lama semakin kuat dirasakan mengandung banyak kebenarannya. Di negara-negara berkembang seperti di Amerika Latin, Afrika dan Asia sampai sekarang masih harus bergulat meningkatkan taraf kehidupan rakyatnya, khususnya memenuhi kebutuhan dasar seperti makan, perumahan, kesehatan dan seterusnya. Menurut Ehrlich ( 1981 ), sampai sekarang hannya ada 10 negara di dunia yang menghasilkan lebih banyak makanan dari pada yang dikonsumsikan. Pertambahan penduduk yang terus menerus itu, memang banyak menjadi beban bila tidak diimbangi dengan penduduk yang berkualitas. Pertambahan penduduk juga telah menimbulkan gajala pengedukan berbagai sumber daya alam oleh manusia. Semua itu dapat dihubungkan dengan berbagai masalah pemenuhan kebutuhan dasar penduduk seperti pangan, perumahan, kesempatan kerja, fasilitas kesehatan, gizi, pendidikan dan sandang. Belum lagi apabila dihubungkan dengan HAM, seperti hak untuk makan, hak untuk menghirup udara segar, hak minum bersih, hak untuk hidup layak dan tidak berjubel dan sebagainya.
Pemebelajaran game seru bagai mana sirkulasi imigrasi ddi jelaskan dengan bahasa game untuk meningkatkan kesadaran siswa berpikir kritis
Dalam standar isi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), khususnya Standar Kompetensi (SK) memahami kehidupan sosial manusia, memuat tiga Kompetensi Dasar (KD), yaitu: 1) mengidentifikasi interaksi sebagai proses sosial, 2) mendeskripsikan sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian, dan 3) mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial. Lebih lanjut dikemukakan bahwa mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat. Kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan peserta didik untuk memasuki kehidupan masyarakat yang dinamis. Berikut ini akan diuraikan lebih lanjut bahasan mengenai kehidupan sosial manusia terkait proses sosial dalam masyarakat, interaksi sebagai proses sosial, syarat-syarat interaksi sosial, sumber-sumber interaksi sosial, dan bentuk-bentuk interaksi sosial. A. Proses Sosial dalam Masyarakat Dalam kehidupan sehari-hari, individu selalu melakukan hubungan sosial dengan individu lain atau kelompok-kelompok tertentu. Hubungan sosial yang terjadi antar individu maupun antar kelompok tersebut juga dikenal dengan istilah interaksi sosial. Interaksi antara berbagai segi kehidupan yang sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari itu akan membentuk suatu pola hubungan yang saling mempengaruhi sehingga akan membentuk suatu sistem sosial dalam masyarakat. Keadaan inilah yang dinamakan proses sosial. Proses sosial yang terjadi dalam masyarakat tentunya tidak selalu berjalan dengan tertib dan lancar, karena masyarakat pendukungnya memiliki berbagai macam karakteristik. Demikian pula halnya dengan interaksi sosial atau hubungan sosial yang merupakan wujud dari proses-proses sosial yang ada. Keragaman hubungan sosial itu tampak nyata dalam struktur sosial masyarakat yang majemuk, contohnya seperti Indonesia. Keragaman hubungan sosial dalam suatu masyarakat bisa terjadi karena masingmasing suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, bahkan dalam satu suku bangsa pun memiliki perbedaan. Namun, perbedaan-perbedaan yang ada itu adalah suatu 1 Dosen Pendidikan Sosiologi FIS UNY. Makalah disampaikan pada diskusi pengembangan materi ajar.
Pengantar : Sejak zaman Yunani, Aristoteles, mengungkapkan ada 3 unsur lapisan masyarakat dalam suatu negara : mereka yang kaya sekali, mereka yang di tengah-tengah nya, mereka yang melarat.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Theologi Aletheia, 2014
Ryan Darmawan, 2019
Sustainable Jurnal Kajian Mutu Pendidikan
Percetakan Kanisius (anggota IKAPI) Yogyakarta, 2014