Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
120 pages
1 file
Sesuai dengan tajuk buku kecil ini, persoalan bidaah yang saya beri tumpuan ialah Bidaah Hasanah. Tujuannya bagi menjelaskan salah faham terhadap maksud Bidaah Hasanah dan menyemak perkara ini dengan alasan-alasan ilmiah. Ini kerana istilah Bidaah Hasanah sering digunakan untuk menjustifikasikan amalan-amalan bidaah di kalangan masyarakat. – Sahibus Samahah Prof. Madya Dato’ Arif Perkasa Dr. Mohd Asri Zainul Abidin
Perbankan menjadi penting dalam perekonomian negara karena menjadi salah satu tempat perputaran uang dan modal. Semakin besar perputaran uang ini diarahkan untuk investasi semakin besar pengaruh positifnya terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat dan ekonomi negara pada umumnya.
Penerjemahan buku-buku keilmuan berbahasa asing ke dalam bahasa Indonesia merupakan langkah yang amat penting mengingat akan diperoleh manfaat ganda yaitu, penerjemahan akan membantu memperlancar arus informasi keilmuan dan penerjemahan akan mempercepat proses pendewasaan bahasa Indonesia menjadi bahasa keilmuan. Melalui penerjemahan akan muncul tuntutan-tuntutan yang harus dipenuhi berupa istilah-istilah teknis baru yang tidak dimilki sebelumnya oleh bahasa Indonesia. Mengenai hakikat penerjemahan itu sendiri yaitu proses memindahkan makna yang telah diungkapkan dalam bahasa yang satu (bahasa sumber(BSU); source language (SL); al-lughah al-mutarjim minha menjadi ekuivalen yang sedekat-dekatnya dan sewajar-wajarnya dalam bahasa yang lain (bahasa sasaran (BSA); target language (TL); al-lughah al-mutarjim ilaiha). Menurut Eugene A. Nida dan Charles Taber definisi penerjemahan yaitu “Translating concists in reproducing in the receptor languange thr closest natural aquivalent of the source language messagr, first in terms of meaning and secondly in terms of style” (Penerjemahan adalah kegiatan menghasilkan kembali pesan dalam bahasa sumber (Bsu) ke dalam bahasa sasaran (Bsa) dengan padanan alami sedekat mungkin, pertama menyangkut makna, lalu gaya bahasanya). Untuk menghasilkan pesan teks BSA yang sesuai dengan pesan yang terdapat pada teks BS, seorang penerjemah harus memperhatikan prosesnya, setidaknya dua proses, mulai dari struktur luar BSU hingga menjadi struktur luar BSA. Dalam menerjemahkan suatu objek, metode komunikatif adalah metode yang digemari oleh para penerjemah. Salah satu faktor utamanya adalah karena metode ini menghasilkan terjemahan yang disesuaikan dengan sasaran pembaca dan untuk apa Tsu diterjemahkan. Metode penerjemahan komunkatif bersifat lebih sosial, lebih terkonsentrasi dalam pengalihan pesan teks bahasa sumber, cenderung untuk under-translate, lebih sederhana, lebih jelas lebih singkat, dan lebih alami dalam penyampaian pesan. Dengan kata lain, metode penerjemahan komunikatif yang berorientasi terhadap bahasa sasaran bertujuan untuk memudahkan para pembaca memahami teks yang diterjemahkan oleh penulis. Bahasa sasaran (اللغة المتر جمعة إليها ) atau ( لغة نقل) dalam konteks ini dimaksud dengan bahasa ssaran atau teks sasaran adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia salah satu tabi’ yang menyerap banyak sekali kosakata dan peristilahan bahasa arab. akibat melimpahnya kata-kata bahasa arab yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia, banyak sekali ditemukan kosakata di antara kedua bahasa tersebut. Kondisi ini justru ‘menjebak ‘. Sebab, adanya kesamaan istilah tidak otomatis menunjukkan adanya kesamaan makna dan persepsi dari masing-masing penuturnya. Sebagai contoh, kata-kata serapan berikut. الصبر yang bisa diartikan sabar توكل yang bisa diartikan tawwakal Apabila tidak jeli dan waspada terhadap bahasa serapan semacam ini, penerjemah akan dengan mudah menggunakan begitu saja kata tersebut dalam terjemahannya. Padahal, penutur masing-masing bahasa, pemaknaan dua kata tersebut dipersepsikan secara sangat berbeda. Dalam bahasa arab, kata sabar lebih dominan kepada ‘aktivitas’. Misalnya, sabar dalam melakukan tugas berat, sabar dalam berjuang, dan sebagainya. Sedangkan, dalam bahasa Indonesia makna kata sabar lebih bersifat ‘pasif’, seperti sabar menerima musibah, sabar menerima penderitaan, dan sebagainya. Dalam bahasa arab kata sabar banyak kasus, sesungguhnya akan lebih tepat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai “teguh, tegar atau gigih”, ketimbang diterjemahkan sebagai kata ‘sabar’ itu sendiri. Demikian pula halnya dengan kata tawwakal. Kitab البداع الواقعة فى العبادة فتاوى للإ مامين غبن تمية عبد الل بن باز (Bida’ah-Bid’ah yang terjadi dalam ibadah, dengan dua fatwa ibnu Tamiyah dan abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, mengingat beliau adalah salah satu tokoh dalam ulama tauhid) merupakan karya Murad bin Abdullah yang merupakan teks kontemporer. Kitab ini dari segi penyajiannya sangat menarik, karena yang disuguhkan berupa Tanya-Jawab, agar mudah untuk dipahami para pembaca. Metode penerjemahan yang berorientasi pada keterbacaan TSA (teks sumber) yaitu metode komunikatif yang tujuannya dari hasil terjemahan ini agar mudah dipahami oleh para pembaca.
MENCOBA MEMAHAMI AL FATIHAH SEBAGAI PEMBUKA AL QUR'AN
2018
The education and da’wah movement carried out by the Majelis Tafsir Alquran (MTA) Surakarta particularly and in Indonesia generally is very dynamic. Since its establishment in 1972 by Abdullah Thufail, now the number of MTA branches in Indonesia has reached more than 427 branches. The MTA education and missionary movement carries the idea of purification with the aim of eradicating superstition, heresy and philosophy. This article aims to reveal the concept of heresy and nationalism in the view of MTA. The study was conducted with a qualitative approach through text studies and interviews with MTA figures. The findings of this study indicate that MTA’s view of the concept of bidah (heresy) is textualist, where teachings that are not based on the Qur’an and hadith are heretics and each case that is propagated in religious affairs is heresy. This understanding has the potential to be intolerant towards local cultures such as salvation traditions and talents that are popular in the com...
Saudaraku yang semoga kita selalu mendapatkan taufik Allah, seringkali kita mendengar kata bid'ah, baik dalam ceramah maupun dalam untaian hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Namun, tidak sedikit di anatara kita belum memahami dengan jelas apa yang dimaksud dengan bid'ah sehingga seringkali salah memahami hal ini. Bahkan perkara yang sebenarnya bukan bid'ah kadang dinyatakan bid'ah atau sebaliknya.
Katalanlah:"Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasulrasul. (QS. al-Ahqaf: 9) Maksudnya: aku bukanlah yang pertama.0 F 1 Makna kedua yang disebutkan oleh Ibnu Faris kembali kepada makna pertama, sebagaimana yang disinggung oleh Ibnul Atsir 1 Mu'jam Maqayis Lughah 1/209. Materi 'Bada'a.
Tidak syak lagi bahawa nabi Muhammad s.a.w adalah merupakan sebaik-sebaik manusia di atas muka bumi ini. Pengiktirafan ini bukan datang daripada kalangan orang Islam sahaja, bahkan yang turut bersama dalam pengiktirafan ini daripada kalangan bukan Islam.Oleh itu, Allah taala menjadikan sirah rasulNya sebagai contoh teladan kepada setiap mukmin dalam semua aspek kehidupan mereka ; kecil dan besar.Setiap individu Islam mahupun para pendakwah hendaklah meneliti dan mempelajari sirah Baginda s.a.w, supaya mereka memperolehi kemuliaan, lantaran mengambil teladan daripada Rasulullah s.a.w. Mudah-mudahan, kita semua mendapat kemuliaan berada bersama Rasulullah s.a.w di dalam syurga yang kekal abadi.Tulisan ini hanyalah sekadar catatan nota ringkas berkaitan sirah nabawiyyah; definisi & kepentingan mempelajarinya. Saya memohon maaf atas segala kekurangan. Mudah-mudahan, Allah menerima usaha kecil saya ini dan menjadikannya antara amalan kebaikan yang menjadi sebab kepada keampunan dan keredhaanNya. Wallahu a’lam.
Inai (nama saintifik; Lawsonia inermis) merupakan khazanah alam semulajadi yang istimewa. Penyebutan tentangnya yang dirakamkan dalam himpunan al-Hadith telah menyerlahkan sisi istimewanya. Namun begitu, tidak ramai yang menyedari akan fakta ini. Inai dianggap tumbuhan yang tidak berharga disebabkan tidak bernilai komersial. Populariti inai yang kurang berbanding delima, anggur dan kurma menjadikannya dipandang sepi. Kedangkalan manusia untuk mengenal, mengkaji dan memahami manfaat inai menjadikannya tidak dikenali, kurang dikaji, tidak diyakini dan jarang digunakan. Oleh itu, penulisan ini akan menonjolkan kelebihan dan manfaat-manfaat yang boleh didapati daripada inai. Artikel ini menggunapakai keutamaan perincian saintifik untuk menyenarai secara fakta manfaat-manfaat inai. Dalil dari al-Hadith akan menjadi asas bagi menyatakan signifikan inai daripada perspektif Islam. Berikutan itu, corak penerbitan menggunapakai metodologi kajian bibliometrik terhadap inai turut dikaji. Ini penting bagi mendapat data berautoriti. Hasilnya, didapati majoriti penyelidikan lepas mengenai inai didominasi oleh artikel jurnal sebanyak 91.3%. Penyelidikan lepas berkenaan inai kebanyakannya berkisar tentang perincian saintifik. Fokus aspek perbincangan saintifik terhadap inai meliputi bidang sains botani, farmakologi, bioperubatan, bio-kimia, bio-teknologi dan Mikrobiologi. Hasil analisis kandungan turut menemui bahawa daun, bunga, akar dan ekstrak daripada pokok inai mempunyai pelbagai nilai tambah dari segi perubatan misalnya sebagai antiulser, antioksidan, antiparasit, antibakteria, antimikrob, antifungus dan antimalaria. Melihatkan potensi sedia ada, lanjutan penyelidikan terhadap inai penting bagi manfaat Malaysia.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Ikke Nailul Afifah, 2020
al-maslahah, 2019
Journal Of Hadith Studies, 2021
Jurnal Syariah, Jil. 26, Bil. 3, 2018
al-Afkar, Journal For Islamic Studies
TAFSIR TEMATIK “AL-ILAAH” DAN “AL-RABB”
Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 2018
Thesis Pendidikan Akhlak, 2011
AL-TURATH JOURNAL OF AL-QURAN AND AL-SUNNAH, 2020
MADANIA: JURNAL KAJIAN KEISLAMAN, 2017