Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
2 pages
1 file
Magister Psikologi Universitas Airlangga Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin tahu dan mampu berpikir, kemampuan ini merupakan modal untuk memeroleh pengetahuan dan mengembangkan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan. Menurut Huijbers (1987), proses berpikir berbeda dengan persepsi mengenai hal-hal yang berada di luar manusia. Persepsi dan penghayatan diri akan diolah lewat berpikir untuk mendapat pemahaman yang luas dan mendalam terhadap realitas. Berpikir adalah upaya mencari, manusia akan mampu menemukan kebenaran jika melalui proses pendalaman realitas secara sungguh-sungguh. Berpikir memiliki tingkat-tingkat yang berbeda sampai jenjang yang paling tinggi yaitu abstraksi. Terdapat hukum-hukum tertentu yang disebut akal budi yang mendasari proses berpikir. Dalam kehidupan sehari-hari, ilmu dan pengetahuan seringkali dianggap sama. Padahal hakikat dari kedua hal ini berbeda, meski saling berkaitan. Pengetahuan muncul ketika manusia melakukan proses berpikir. Proses berpikir ini datang melalui rasa ingin tahu yang secara alamiah mendorong manusia untuk mencerna apa yang ada di sekitarnya dan menampungnya dalam ingatan. Pengetahuan dapat diperoleh dari bermacam-macam sumber, tergantung dengan apa pengetahuan itu diperoleh. Sumber pertama adalah pengalaman indra, indra seperti mata, telinga, dll mampu menangkap apa yang terjadi di lingkungan, hal ini kemudian menjadi dasar perkembangan empirisme dimana kebenaran pasti bias diamati oleh indra. Selanjutnya adalah penalaran, pengetahuan didapat dengan menyatukan dua atau lebih pengertian lewat akal sehat manusia. Pengetahuan juga diperoleh melalui otoritas sebagai kekuatan sah yang dimilikiseseorang atau kelompok. Intuisi adalah pengetahuan yang diperoleh tanpa proses penalaran tertentu. Seseorang yang berkutat dengan suatu masalah dapat tiba-tiba menemukan jawaban atas masalah tersebut tanpa melewati proses berpikir yang berliku. Intuisi bersifat personal dan tidak bias diprediksi. Dalam penyusunan pengetahuan yang teratur, intuisi tidak
Berpikir pada dasarnya adalah sebuah proses yang membuahkan pengetahuan. Aristoteles mengatakan manusia adalah makhluk yang berpikir. Ia menyebutnya sebagai animal rationale (binatang yang rasional). 2 Proses ini merupakan gerak pemikiran dengan mempergunakan simbol yang merupakan abstraksi dari berbagai gejala yang ada dalam kehidupan manusia. Dalam pandangan Susanne K. Langer, 3 manusia terlibat di dalam suatu jalinan simbol-simbol yang merupakan metode untuk mencapai penyesuaian diri yang memadai terhadap alam sekitar. Proses simbolisasi pada diri manusia tersebut, menurut Ernst Cassirer 1 Post Graduate Student, University of Darussalam Gontor. Aqidah and Islamic Philosophy. 2 Hakekat animal mendasari kemampuan-kemampuan pengindraan dan gerakan, sedangkan rationale mendasari kemampuan-kemampuan akal dan kehendak. Lihat Louis O. Kattsoff. 1992. Pengantar Filsafat. Diterjemahkan oleh Soejono Soemargono dari "Elements of Philosophy" (Yogyakarta: Tiara Wacana), hal. 407.
Sejarah tercetusnya ilmu Berdasarkan buku Philosophy of Science yang ditulis oleh Alexander Bird (1998) menjelaskan bahwa pada sekitar tahun 1995 sempat terjadi perdebatan besar di Amerika terkait digunakannya ajaran agama di kitab suci atau ilmu yang dijadikan landasan tentang terbentuknya kehidupan dan alam semesta. Masyarakat Amerika sangat berpegang teguh pada ajaran agama sebelum ilmu pengetahuan menguasai pola pikir mereka. Menurut mereka, apa yang sudah dicantumkan di kitab suci (Injil) itu tidak perlu diperdebatkan dan sudah pasti benar. Bahkan, ilmu tentang terbentuknya kehidupan atau alam semesta dilarang diajarkan di sekolah karena dianggap bertentangan dengan ilmu agama. Di sisi lain, para ahli tidak mau hanya mempercayai kitab suci tanpa mengetahui sendiri bagaimana proses pembentukan alam semesta. Mereka ingin mengetahui apakah ilmu juga bisa menjelaskan proses pembentukannya dan apakah ada perkembangan ilmu lagi yang bisa dipelajari setelah mempelajari bagaimana terbentuknya alam semesta. Pada tahun 1925, Scopes melakukan percobaan dan pengamatan terhadap evolusi yang dikenal dengan percobaan Monkey. Scopes terbukti bersalah dan dihukum karena melakukan percobaan dan mengajarkan hasil eksperimennya ke sekolah-sekolah. Scopes dianggap melanggar hukum yang sudah dicetuskan bahwa tidak boleh ada ilmu yang bertentangan dengan hukum agama, namun idealisme ilmu pengetahuan oleh para fundamentalis Kristiani ini tidak bertahan lama. Pada tahun 1957 diluncurkanlah satelit buatan yang bernama Sputnik. Satelit ini menjadi bukti bahwa ilmu bisa memberikan kontribusi besar untuk peradaban manusia. Hal ini juga menjadi bukti bahwa dengan ilmu, manusia bisa lebih tinggi derajatnya dibanding manusia yang tidak berilmu. Fundamentalis Kristiani mulai menyadari tentang pentingnya ilmu dan mereka sudah tidak boleh mengekang perkembangannya. Pada perkembangannya, proses agar ilmu dapat diakui dan boleh berkembang bebas tidaklah mudah. Banyak pertanyaan terkait dengan ilmu, seperti "Apa itu ilmu?", "Kapan suatu hal itu dianggap ilmiah?". Disinilah filosofi atau filsafat dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Menurut penegak hukum yang saat itu menangani perdebatan antara ilmu dan agama, teori keilmuan harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut: 1. Ada kendali dari hukum alam. 2. Harus ada penjelasan yang referensinya adalah dari hukum alam.
PERBEDAAN ANTARA ILMU DAN PENGETAHUAN Oleh: Ading Nashrulloh Kesadaran manusia secara garis besar terbagi atas tiga dimensi yang amat penting. Pengalaman, perasaan dan pengetahuan. Ketiga dimensi itu berbeda secara substantif tetapi sangat saling berkaitan. Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu. Dalam perkembangannya pengetahuan manusia berdiferensiasi menjadi empat cabang utama, filsasat, ilmu, pengetahuan dan wawasan. Untuk melihat perbedaan antara empat cabang itu, saya berikan contohnya: Ilmu kalam (filsafat), Fiqih (ilmu), Sejarah Islam (pengetahuan), praktek Islam di Indonesia (wawasan). Bahasa, matematika, logika dan statistika merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis, tetapi keempatnya bukanlah ilmu. Keempatnya adalah alat ilmu. Setiap ilmu (sains) adalah pengetahuan (knowledge), tetapi tidak setiap pengetahuan adalah ilmu. Ilmu adalah semacam pengetahuan yang telah disusun secara sistematis. Bagaimana cara menyusun kumpulan pengetahuan agar menjadi ilmu? Jawabnya pengetahuan itu harus dikandung dulu oleh filsafat , lalu dilahirkan, dibesarkan dan diasuh oleh matematika, logika, bahasa, statistika dan metode ilmiah. Maka seseorang yang ingin berilmu perlu memiliki pengetahuan yang banyak dan memiliki pengetahuan tentang logika, matematika, statistika dan bahasa. Kemudian pengetahuan yang banyak itu diolah oleh suatu metode tertentu. Metode itu ialah metode ilmiah. Pengetahuan tentang metode ilmiah diperlukan juga untuk menyusun pengetahuan-pengetahuan tersebut untuk menjadi ilmu dan menarik pengetahuan lain yang dibutuhkan untuk melengkapinya. Untuk bepengetahuan seseorang cukup buka mata, buka telinga, pahami realitas, hafalkan, sampaikan. Adapun untuk berilmu, maka metodenya menjadi lebih serius. Tidak sekedar buka mata, buka telinga, pahami realitas, hafalkan, sampaikan, secara serampangan. Seseorang yang ingin berilmu, pertama kali ia harus membaca langkah terakhir manusia berilmu, menangkap masalah, membuat hipotesis berdasarkan pembacaan langkah terakhir manusia berilmu, kemudian mengadakan penelitian lapangan, membuat pembahasan secara kritis dan akhirnya barulah ia mencapai suatu ilmu. Ilmu yang ditemukannya sendiri. Apa maksud " membaca langkah terakhir manusia berilmu " ? Postulat ilmu mengatakan bahwa ilmu itu tersusun tidak hanya secara sistematis, tetapi juga terakumulasi disepanjang sejarah manusia. Tidak ada manusia, bangsa apapun yang secara tiba-tiba meloncat mengembangkan suatu ilmu tanpa suatu dasar pengetahuan sebelumnya. Katakanlah bahwa sebelum abad renaisansi di Eropa, bangsa Eropa berada dalam kegelapan yang terpekat. Karena larut dalam filsafat skolastik yang mengekang ilmu dan peran gereja. Para ilmuwan dan para filsafat abda itu tentu memiliki guru-guru yang melakukan pembacaan terhadap mereka tentang sampai batas terakhir manusia berilmu di zaman itu. Ilmu kimia abad modern sekarang adalah berpijak pada ilmu kimia,
Ilmu dan pengetahuan merupakan hal yang penting dimiliki individu dalam menjalani hidup, namun kita masih rancu akan pengertian keduanya. Apakah ilmu dan pengetahuan adalah hal yang sama? Atau apakah ilmu dan pengetahuan ternyata memiliki pengertian yang berbeda? Alexander Bird (1998) dalam bukunya, Philosophy of Science menjelaskan bahwa pada sekitar tahun 1995 sempat terjadi perdebatan besar di Amerika terkait penggunaan ajaran kitab suci atau ilmu yang dijadikan landasan terbentuknya kehidupan dan alam semesta. Masyarakat Amerika sangat berpegang teguh pada ajaran agama sebelum ilmu pengetahuan menguasai pola pikir mereka. Menurut mereka, apa yang sudah dicantumkan di kitab suci (Injil) itu tidak perlu diperdebatkan dan sudah pasti benar. Bahkan, ilmu tentang terbentuknya kehidupan atau alam semesta dilarang diajarkan di sekolah karena dianggap bertentangan dengan ilmu agama. Di sisi lain, para ahli tidak mau hanya mempercayai kitab suci tanpa mengetahui sendiri bagaimana proses pembentukan alam semesta. Mereka ingin mengetahui apakah ilmu juga bisa menjelaskan proses pembentukannya dan apakah ada perkembangan ilmu lagi yang bisa dipelajari setelah mempelajari bagaimana terbentuknya alam semesta. Pada tahun 1925, Scopes melakukan percobaan dan pengamatan terhadap evolusi yang dikenal dengan percobaan Monkey. Scopes terbukti bersalah dan dihukum karena melakukan percobaan dan mengajarkan hasil eksperimennya ke sekolah-sekolah. Scopes dianggap melanggar hukum yang sudah dicetuskan bahwa tidak boleh ada ilmu yang bertentangan dengan hukum agama, namun idealisme ilmu pengetahuan oleh para fundamentalis Kristiani ini tidak bertahan lama. Pada tahun 1957 diluncurkanlah satelit buatan yang bernama Sputnik. Satelit ini menjadi bukti bahwa ilmu bisa memberikan kontribusi besar untuk peradaban manusia. Hal ini juga menjadi bukti bahwa dengan ilmu, manusia bisa lebih tinggi derajatnya dibanding manusia yang tidak berilmu. Fundamentalis Kristiani mulai menyadari tentang pentingnya ilmu dan mereka sudah tidak boleh mengekang perkembangannya. Pada perkembangannya, proses agar ilmu dapat diakui dan boleh berkembang bebas tidaklah mudah. Banyak pertanyaan terkait dengan ilmu, seperti "Apa itu ilmu?", "Kapan suatu hal itu dianggap ilmiah?". Disinilah filosofi atau filsafat dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Bahwa manusia tahu akan sesuatu, rasanya tak disangkal seseorang. Manusia tahu akan dunia sekitarnya, akan dirinya sendiri, akan orang-orang lain, ia tahu akan yang baik dan akan yang buruk, akan yang indah dan yang tidak indah.
Hasad itu tidak diperkenankan, kecuali dalam dua hal. Pertama, hasad pada seseorang yang diberi oleh Allah akan harta yang melimpah, lalu ia menghabiskan harta itu di jalan kebenaran. Kedua, hasad pada seseorang yang diberi oleh Allah akan ilmu, lalu ia menggunakan ilmu itu untuk memutuskan perkara dan mengajarkannya." (Muttafaq 'alaih) b. Memudahkan penuntut ilmu masuk surga ن ي م د و د ك د ل د س د ها ل ريق إ ط د س ج م إ ت د ل ي ي د ه إ في إ ها ل لم ي ع إ ، ل د ه ل س د ه ج الل ه ج ل د ها ل ريق إ ط د ل ى د إ إ ة إ ن ل ج د ال رواه . مسلم . "Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim) c. Ilmu merupakan salah satu sumber pahala tiada henti ذا د إ إ ت د مها د ن ج ب ي ا م د د د آ ع د ط د ق د ن ي ا ه ج ل ج م د ع د ل ل إ إ ن ي م إ ث ث ثال د ة ث ق د د د ص د : ة ث ي د ر إ جها د ، و ي أ د م ث ل ي ع إ ع ج ف د ت د ن ي ي ج ه إ ب إ ، و ي أ د د ث ل د و د ح ث ل إ صها د عو ج د ي ي د ه ج ل د رواه . مسلم . "Apabila anak Adam (manusia) meninggal, maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga hal, yaitu: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang senantiasa mendoakannya." (HR. Muslim) d. Orang yang belajar itu sama dengan berjihad ن ي م د ج د ر د خ د في ب إ ل د ط د م إ ل ي ع إ ال و د ه ج ف د في ل إ سيبي د ه إ الل ت ى ل ح د ع د ج إ ر ي ي د رواه . الترمذي "Barangsiapa keluar rumah untuk menuntut suatu ilmu, maka ia sama dengan orang yang berangkat jihad fi sabilillah, sampai ia kembali ke rumahnya." (HR. Tirmidzi) e. Malaikat pun membentangkan sayap untuk pencari ilmu ن ل وإ د ة د ك د ئ إ ال د م د ال ع ج ض د ت د ل د هها د ت د ح د ن إ ج ي أ ب إ ل إ طها د ل إ م إ ل ي ع إ ال ها ل راض إ مها د ب إ ع ج ن د ص ي ي د رواه . أبو داود والترمذي . "Sungguh para malaikat itu membentangkan sayapnya pada orang yang sedang menuntut ilmu sebagai tanda ridha malaikat pada orang itu. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi) 2. Keutamaan Ilmuwan a. Ditinggikan derajatnya "Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (QS. Al-Mujadilah: 11) b. Hanya orang yang berilmu yang selamat يها د ن ي د د ال ة ل ن د عو ج ل ي م د ، ن ل عو ج ل ي م د مها د هها د في إ ، ل ل إ إ ر د ك ي ذ إ الله ل ى د عها د ت د ، مها د و د ه ج وال د ، ها ل لم إ عها د و د ، و ي أ د ها ل لم ق ع د ت د م ج رواه . الترمذي
Tulisan ini membahas tentang sejarah terbentuknya ilmu dan pengetahuan serta meninjau perbedaan antara ilmu dan pengetahuan
Jurnal Sosioteknologi, 2011
Islam Prioritize to the role of science, technology and art in the advancement of civilization and the Islamic da'wah. Muslims are required to master these three things that can lead to world civilization. This is reflected in a series of revelations received by Prophet Muhammad SAW for the first time that the letter of Al-Alaq paragraphs 1 to 5. Afzalur Rahman in "Muhammad's Encyclopedia of Seerah (1981) said:" The Prophet Muhammad has successfully introduced a new dimension of life order for mankind. His followers were the lovers of true science. They also build a solid foundation for the development of world science, technology, art, and explore the science of God who has never known before. Centuries after the death of his range, they have influenced European culture and civilization. The hadist of Prophet Muhammad elaborates a lot on the importance of science, technology and art for the Muslim future.
ilmu dan keutamaannya, 2019
ABSTRAK Makalah ini bertujuan membahas tentang pengetahuan (‘al-‘ilm) dan cendekiawan (al-‘ālim) dalam Al-Qur'an dengan fokus pada makna etimologis, klasifikasi dan interpretasi (tafsir). Selain itu, ia memeriksa kata-kata ayat-ayat yang berkaitan dengan al-‘ilm dan al-ālim, sedang dianalisis oleh teori tafsir Al-Qur'an, terutama tafsir mauḍū’ī. Perlu diketahui bahwa al-‘ilm adalah pengetahuan nyata tentang suatu objek sesuai dengan kondisi dan karakternya. Al- Ilm dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kasbi (pengetahuan yang diperoleh) dan ladunnī atau mawhibah (pengetahuan yang berbakat). Kata kunci: Pengetahuan, Tafsir, 'Ulama'
SARI: Jurnal Alam dan Tamadun …, 2009
Ilmu dan ngelmu adalah dua istilah yang ada perbezaannya terutama dalam mendapatkannya. Ilmu boleh didapati daripada pembelajaran formal atau tidak formal sedangkan ngelmu harus didapati secara melakukan "Laku" yang berkait pula dengan konsep kebatinan Jawa. Aksara Ha Na Ra Ca Ka adalah dasar dalam memahami kehidupan di dunia terutama bila berhubungan dengan Tuhan, sesama manusia, dan dengan dirinya sendiri. Elemen diri seperti heneng, hening, dan heling diperlukan dalam pencarian ilmu dan ngelmu, selain kekentalan sikap diri seperti sabar, pasrah, nrima dan rela. Walaupun orang Jawa ada yang dikelompokkan sebagai Muslim norminal /marginal tetapi dasar Islam dapat disejajarkan dengan pegangan pencarian Ilmu dan ngelmu yang semuanya bersumber daripada Sang Pencipta iaitu Allah swt.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.