Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
13 pages
1 file
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan penyakit. Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat menyempurnakan. Pengobatan komplementer dilakukan dengan tujuan melengkapi pengobatan medis konvensional dan bersifat rasional yang tidak bertentangan dengan nilai dan hukum kesehatan di Indonesia. Standar praktek pengobatan komplementer telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan, sehingga untuk Indonesia jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun -temurun pada suatu negara.
A. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) 1. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program priontas yaitu KIA, Gizi, KesehatanLingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat / AsuransiKesehatan / JPKM. Sedangkanpenyuluhan PHBS itu adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya. 2. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Masyarakat mempunyai tujuan yakni: 1. Tujuan Umum: Memperdayakan seluruh masyarakat lingkungan agar tahu, mau, dan mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan dengan menerapkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat yang sehat. 2. Tujuan Khusus: a. Meningkatkan pengetahuan tentang PHBS bagi seluruh masyarakat. b. Meningkatkan peran serta aktif seluruh masyarakat. 3. Manfaat a. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
Manajemen merupakan suatu proses bekerja dengan dan melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu lingkungan yang berubah.
Adsorpsi adalah fenomena fisik yang terjadi saat molekul -molekul gas atau cair dikontakkan dengan suatu permukaan padatan dan sebagian dari molekul -molekul tadi mengembun pada permukaan padata tersebut. Jika interaksi antara padatan dan molekul yang megembun tadi relative lemah, maka proses ini disebut adsorbs fisik. Walaupun adsorpsi biasanya dikaitkan dengan perpindahan dari suatu gas atau cairan ke suatu permukaan padatan, perpindahan dari suatu gas ke suatu permukaan cairan juga terjadi. Substansi yang terkonsentrasi pada permukaan didefinisikan sebagai adsorbat dan material pada mana adsorbat terakumulasi didefinisikan sebagai adsorben [3]. Untuk mengetahui karakteristik yang terjadi dalam proses adsorpsi dapat diilustrasikan dengan gambar 2.1 , padatan berpori yang menghisap (adsorp) dan melepaskan (desorp) suatu fluida disebut adsorben. Molekul fluida yang dihisap tetapi tidak terakumulasi/melekat kepermukaan adsorben disebut adsorptive, sedangkan yang terakumulasi/melekat disebut adsorbat [4]. Gambar 2.
Landasan teori penurunan konsep berisikan teori-teori dan cara yang digunakan untuk menyelesaikan rumusan masalah. Landasan teori yang digunakan pada bab penurunan konsep sebagai berikut. Pengembangan produk merupakan penelitian terhadap produk yang sudah ada di pasaran untuk dikembangkan lebih lanjut agar mempunyai tingkat kegunaann yang lebih tinggi dan lebih diinginkan oleh konsumen. Menurut Ulrich (2001) proses pengembangan produk terdapat 6 fase, yaitu (Rohimi, 2014): 1. Fase 0 : Perencanaan Produk kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai "zero fase" karena kegiatan ini mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual. 2. Fase 1 : Pengembangan Konsep Fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternatif konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh. 3. Fase 2 : Perancangan Tingkat Sistem Fase perancangan tingkat sistem mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen 4. Fase 3 : Perancangan Detail Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan toleransitoleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok.
2014
Menurut Hampden-Turner dalam Firmansyah menyatakan bahwa kegiatan sinergi merupakan suatu tindakan yang melibatkan segala aktivitas, kegiatan tersebut akan beriringan bersama sehingga menciptakan sesuatu yang baru sebagai hasil dari akumulasi berbagai macam pengetahuan yang membentuk gagasan baru (kebijakan) (Firmansyah, 2016). Sedangkan Najianti dalam Rahmawati (Rahmawati et al, 2014) mengatakan bahwa sinergi merupakan perpaduan unsur dengan kerja sama mutualisme dengan didasari oleh pemikiran rasional dan demokratis yang dapat menghasilkan output yang lebih baik dan lebih besar ketika dibangun secara baik bersama dengan pemangku kepentingan di dalamnya dengan tujuan membangun masyarakat. Lebih lagi, menurut Najianti (Rahmawati et al, 2014) sinergi dapat diwujudkan melalui tiga cara, yakni komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi :
Setiap kendaraan membutuhkan sesuatu yang menghasilkan gerak,sesuatu yang mendorong kendaraan tersebut dan memberikan percepatan.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kekuatan Karakter (Character strength) yang merupakan salah satu bidang kajian Psikologi Positif. Teori Kekuatan Karakter (Character strength) ini terdapat dalam buku Character Strength and Virtue a Handbook and Classification oleh Peterson and Seligman (2004). Teori ini digunakan karena adanya kesesuain dengan fenomena yang didapatkan, tujuannya untuk menjawab permasalahan penelitian mengenai gambaran Character strength pada guru SMP Terbuka Cibeunying Kidul. 2.2 Kekuatan Karakter (Character Strength) 2.2.1 Pengertian Character strength Konsep Character Strength pertama kali dikemukan oleh Peterson dan Seligman (2004) berpendapat bahwa karakter mencakup perbedaan individual yang bersifat stabil dan general, tetapi juga dapat berubah. Character strength merupakan karakter baik yang mengarahkan individu pada pencapaian kebajikan (virtue), atau Trait positif yang terefleksikam dalam pikiran, perasaan, dan tingkah laku (Park,Peterson& Seligman, 2004). Karakter yang baik adalah kualitas dari individu yang membuat individu dipandang baik secara moral (Park & Peterson, 2009). repository.unisba.ac.id 13 Kekuatan-kekuatan tersebut membentuk satu konsep kebajikan (Virtue) yang sama, namun memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Setiap Individu membutuhkan identifikasi terhadap kekuatan (Strength) dan kebajikan (Virtue) yang dimiliki dan digunakan diberbagai aspek kehidupan untuk dapat menghayati kebahagian. Kekuatan (Strength) dan Kebajikan (Virtue) merupakam karakter positif yang mampu menghasilkan perasaan positif dan gratifikasi. Kemauan dan usaha yang dilakukan individu dalam melakukan suatu kebajikan akan mendatangkan inspirasi dan perasaan yang melambungkan (Seligman, 2005). Kekuatan karakter adalah unsur psikologis yang membentuk kebajikan (Peterson dan Seligman, 2004). Dengan kata lain, setiap kebajikan terbentuk dari beberapa kekuatan karakter, misalnya kebajikan "wisdom and knowledge" terdiri kekuatan karakter creativity, curiosity, openmindness, love of learning, dan perspective. Apabila seorang individu mempunyai satu atau dua kekuatan karakter dari setiap kebajikan, maka individu tersebut dapat dikatakan memiliki karakter yang baik. Secara keseluruhan, terdapat enam kebajikan yang terdiri dari dua puluh empat kekuatan karakter. Seligman (2002) juga memperkenalkan istilah kekuatan khas (signature strength) yang merupakan karakteristik khas seorang individu. Signature strength dapat dilihat dari lima kekuatan karakter teratas yang dimiliki individu. Menurut Seligman (2002), individu dapat mencapai keberhasilan dan kepuasan emosional yang terdalam dengan menggunakan dan mengembangkan kekuatan khas dalam repository.unisba.ac.id
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.