Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
23 pages
1 file
Hukum Perizinan, 2019
Abstrak Pelayanan Terpadu Satu Pintu merupakan upaya pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan perhatian pada peran usaha mikro, kecil dan menengah. Penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu diharapkan efektif agar dapat memacu investasi karena banyaknya potensi yang dimiliki Provnsi Kaltim dan Kabupaten Malang. Berbagai keluhan pelayanan perizinan misalnya mahal, kurang transparannya serta sulitnya prosedur masih sering disampaikan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah, menganalisa dan mendeskripsikan efektivitas penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu di Provinsi Kaltim dan Kabupaten Malang serta untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat efektivitas penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu di Provinsi Kaltim dan Kabupaten Malang. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik analisi data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif Miles, Huberman dan Saldana 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Efektivitas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dalam penyerapan investasi di Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Malang, dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu : (1) Pencapaian Tujuan dapat meningkatkan pengelolaan dan optimalisasi sarana dan prasarana serta sumber daya terkait lainnya untuk mendukung secara penuh aktivitas PTSP, (2) Integrasi yang dilaksanakan dengan memenuhi kebutuhan publik maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sebagai standar pelayanan yang harus dilakukan oleh Instansi, dan (3) Adaptasi lebih ditekankan pada prosedur perizinan yang lebih sederhana dan tidak berbelit-belit, sehingga diperlukan kemampuan dan keahlian pegawai dalam melaksanakan pekerjaan tersebut agar dilakukan secara professional. Dengan harapan dapat menunjang terciptanya pelayanan yang lebih efektif, sehingga mampu membawa perubahan ke arah pencapaian tujuan organisasi.
Hasanuddin Law Review, 2015
Penelitian ini disampaikan untuk menjawab dua pertanyaan: Pertama, bagaimana kerangka hukum mengenai izin pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan pertambangan batubara dan apa masalah-masalah hukum yang terdapat di dalamnya; Kedua, bagaimana implementasi peraturan perundang-undangan mengenai Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk pertambangan batubara. Penelitian ini menggunakan penggunakan pendekatan socio-legal dengan menggunakan sejumlah narasumber dan area terpilih. Penelitian ini menyimpulkan bahwa praktik pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan pertambangan batubara adalah tindakan menghilangkan hutan yang dilegalisasi oleh negara. Terdapat ketidakjelasan status hukum pertanggungjawaban peminjam yang tidak melakukan pengembalian kawasan hutan, kecuali hanya melakukan pembayaran kepada negara berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tanpa reklamasi. Praktik ini juga memunculkan ketidakjelasan makna hubungan hukum pinjam-meminjam. Implementasi Izin Pinjam Pakai Kawasan Hut...
Penelitian untuk mengetahui tingkat kerusakan tegakan hutan akibat pemanenan kayu perlu dilakukan, agar diperoleh hasil untuk peningkatan kinerja tahun berikutnya
Dinas Kehutanan Sumatera Barat, 2008
………..................kami sepakat bila hutan yang ada di nagari guguk malalo di lindungi karena hutan sangat berguna bagi kami untuk penyediaan air danau singkarak dan mencegah galodoh, namun kami tidak ingin ada hutan lindung (status hutan negara) di nagari kami. kami tidak mau anak cucu dan Kemenakan kami di masa depan menuntut kepada kami, karena meyerahkan ulayat kami, biarlah hutan di nagari guguk malalo di lindungi oleh kami....................................(Datuk Nan Kayo / Ketua KAN Nagari Guguk Malalo)
Upaya perbaikan lingkungan melalui penanaman pepohonan dilakukan melalui ragam program dan gerakan, antara lain melalui kegiatan Inpres Penghijauan dan Reboisasi, Pembangunan Hutan Tanaman Industri, Kampanye Indonesia Menanam, Aksi Penanaman Serentak Indonesia, Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon. Dinamika program dan gerakan menanam ini berlangsung sangat cepat. Di Kalimantan Timur, sejak 2011 Gubernur Awang Faorek Ishak mencanangkan Program 'One Mn Five Trees/OMFIT”, dimana hingga 2015 telah berhasil menanam sekitar 193.500.000 pohon. Program ini merupakan bagian dari Kaltim Green, yang kemudian diterbitkan panduan dalam bentuk Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 22 tahun 2011. Tantangan dalam pelaksanaan OMOT adalah keberlangsungan kehidupan pohon yang ditanam, lokasi penanaman yang belum pada lokasi yang pasti aman dan dilindungi, tidak adanya perencanaan yang tepat, baik terhadap lokasi maupun jenis yang ditanam, dan konteks gerakan akan lebih banyak pada seremonial dan swafoto.
Abstrak Program ketahanan pangan di Kota Tasimalaya, Jawa Barat terancam, karena lahan pertanian yang terus menerus tergerus. Banyak lahan sawah diwilayah ini sudah berubah menjadi pasar, lahan perumahan, gudang, mini market, warung dan infrastruktur lain. Saat ini lahan pertanian yang tersisa didaerah ini hanya 5990 hektare. Penyusutan lahan pertaniantidak terhindarkan karena para petani pemilik lahan tidak bisa bisa menolak dana yang ditawarkan investoryang akan membangun perumahan atau pertokoan. Hal tersebut tentunya banyak pertentangan dari masyarakat yang mempunyai lahan didekatnya. Karena akan mengganggu proses panen. Jika sawah di daaerah ini semakin berkurang, mata pencaharian petanipun terancam hilang pula. Sebagaimana yang kita tahu, asupan makan kita sebagian besar berasal dari pertanian. Padi contohnya, yang dipanen dari sawah. Jika sawah susut, tentunya padipun berkurang. Jika padi berkurang tentu saja langkah selanjutnya adalah impor, mau tidak mau harus impor dikarenakan stok padi menipis dan tentu saja harganya yang melambung tinggi.hal tersebut tentunya trelihat aneh jika melihat negara kita Indonesia adalah negara agraris. Semua bahan pertanian bisa kita temukan disini dengan kekayaan alamnya. Maka dari itulah hukum lingkungan dibuat untuk mengkaji tentang lingkungan dan dampaknya untuk kehidupan sekarang dan kehidupa pada masa yang akan datang. Kembali lagi pada permasalahan di Tasikmalaya, disini masyarakat setempat dan pemerintah lokal harus digaris bawahi, pasalnya merekalah yang merupakan andil terbesar dan memiliki tanggung jawab besar karena harus menjaga lingkungannya sendiri. Jangan semata mata tergiur dengan uang seorang investor yang akan membangun infrastuktur demi ekonomi mereka sendiri dan tidaka memikirkan kehidupan yang akan datang. Kata kunci: (pertanian, ekosistem, ekonomi, pangan, masyarakat) PENDAHULUAN Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang teberntuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mepengaruhi 1. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu siklus. Ekosistem sawah merupakan ekosistem yang mencirikan ekosistem pertanian sederhana dan monokultur berdasarkan atas komunitas tanaman dan pemilihan vegetasinya. Sebenarnya merupakan hubungan komponen yang membentuk sistem. Ini berarti baik dalam struktur maupun fungsi komponen-komponen tadi adalah suatu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Sebagai konsekwensinya apabila salah satu komponen terganggu, maka komponen
2021
The success of managing the forest management unit cannot be separated from the availability of human resources. The purpose of this study is to study the implications of the issuance of Law Number 23 of 2014 concerning Regional Government on Human Resources in the Gedong Wani Production Forest Management Unit. Data obtained through interviews and library studio analyzed descriptively qualitative. The results showed that there have been changes in human resources in the Regional Technical Implementation Unit (UPTD) KPHP Gedong Wani. In addition, there are also several inhibiting and supporting factors in its application. The most important implication is an increase in human resources both in quantity and quality due to the transfer of authory from the center to the regions. Education and training are still needed to guarantee and improve the quality of human resources in the UPTD KPHP Gedong Wani.
Pertumbuhan penduduk di Jawa Barat ternyata telah memicu perubahan tata guna lahan dikarenakan adanya peningkatan kebutuhan akan pangan, sandang dan papan. Hampir semua lahan yang cocok untuk pertanian di Jawa Barat sudah diolah secara intensif. Hutan yang terbatas di dataran tinggi telah diperuntukkan bagi areal perlindungan daerah tangkapan air meskipun juga telah banyak berubah menjadi wilayah pertanian dan permukiman. Di wilayah pantai, sebagai akibat tekanan penduduk, hutan bakau yang demikian luas sudah terpakai habis atau diubah untuk kepentingan-kepentingan lain, berubah menjadi persawahan, pertambakan ikan dan udang. Masalah aktual yang terjadi di dataran tinggi di Jawa Barat sekarang adalah perambahan hutan, termasuk ke dalam hutan lindung, perubahan besar atau konversi lahan sawah beririgasi untuk permukiman dan industri, yang sebagian besar terkonsentrasi di dan sekitar perkotaan telah menimbulkan berbagai masalah terhadap lingkungan perkotaan.
2008
Differences in logging intensity, forest fires and forest encroachment have caused the variability of natural forest conditions, including its horizontal and vertical stand structures. Information on stand structure variability and dynamic of secondary forests is essential for projecting the future stand structure, which can be used to develop forest management plan. This study, which used 109 permanent sample plots data established on low and dry-land logged over natural forests in Kalimantan, showed that there was an obvious variability of the stand conditions after logging in terms of the trees number per hectare and horizontal stand structures.
Air susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia karena kelezatan dan komposisinya yang ideal selain air susu mengandung semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh, semua zat makanan yang terkandung didalam air susu dapat diserap oleh darah dan dimanfaatkan oleh tubuh.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
JOURNAL OF INDONESIAN TROPICAL FISHERIES (JOINT-FISH) : Jurnal Akuakultur, Teknologi Dan Manajemen Perikanan Tangkap, Ilmu Kelautan
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia
OISAA Journal of Indonesia Emas, 2019
JIHAD : Jurnal Ilmu Hukum dan Administrasi
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Buletin Loupe
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa, 2015
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 2007
Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan, 2012
Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 1995
Jurnal Risalah Kenotariatan
Jurnal Agrista, 2013