Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
23 pages
1 file
Panti asuhan Budi utomo adalah lembaga swadaya mandiri untuk mengasuh dan membimbing anak yatim, piatu, yatim piatu, dan anak terlantar agar mampu hidup mandiri dan religius dan dapat berfungsi secara wajar setelah terjun ke masyarakat, hingga saat ini dihuni oleh kurang lebih 100 anak asuh/santri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Proses pembinaan moral panti asuhan, (2) nilai yang ditanamkan untuk anak panti asuhan, (3) Faktor penghambat dan pendukung dalam pembinaan moral anak di panti asuhan, (4) cara mengatasi hambatan mengasuh anak di panti asuhan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian menggunakan analisis data secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan: (1) Proses pembinaan moral panti asuhan Budi utomo yaitu pendidikan moral melalui pendekatan religius, nilai budaya, lingkungan, potensi diri yang dilaksanakan melalui sikap dan keseharian seperti menjalankan ibadah, siraman rohani, membersihkan lingkungan, memberikan bimbingan keterampilan. (2) Nilai yang ditanamkan terhadap anak asuh yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, tanggung jawab. Nilai moral tersebut ditanamkan terhadap anak asuh melalui perencanaan, pelaksanaan, materi pengasuhan, dan evaluasi pengasuhan.
Penus Tabuni, 2019
Gereja adalah salah satu objek arsitektur rumah ibadah yang memiliki banyak makna, tidak hanya makna pragmatic atau fungsional, namun mengandung makna-makna keagamaan, yang di ciptakan peradaban manusia pada jaman dulu, makna-makna itu tertuang di dalam arsitektur maupun interior dari bangunan Gereja itu sendiri. Gereja Bethel Indonesia Pondok Daud Bukit Bintang, Gunungkidul tema Dengan Penekanan Desain Arsitektur Kontesktual dan dengan konsep sesuaikan iklim lingkungan alami yang ada.
1.latar belakang teori dan tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap siklus kekerasan oleh mahasiswa dengan melacak akar kekerasan dan mengambarkan anatomi kekerasan mahasiswa di makasar.jika kita meneliti dinamika kasus kekerasan sisiwa sangat mengkhawatirkan karena dampaknya dirasakan hari ini dan masa depan. Kekerasan dan vandalisme yang melibatkan mahasiswa berbagai tempat di Indonesia telah menyebabkan korban dan kerugian ekonomi akibat kerusakan fasalitas umum dan kampus. Selain itu, penggunaan kekerasan sebagai metode mandramatisir tuntunan mareka seperti bisanya digunkan untuk menegaskan identitas diri telah terinternalisasi dalam prilaku mahasisiwa sehari-hari. Asumsi ini menyebabkan peneliti melakukan penelitian anatomi kekerasan mahasisiwa. Melalui peneusuran. Kita mampu memahami anatomi kekerasan motif kekerasan itu, sumber-sumber referensi kekerasan, penelitian ini menggunakan metode kualitatif, paradigma, yang digunkan berakar pada antropologi budaya dan sosiologi.secara umum paradigma ini adalah proses penyelidikanuntuk memahami fenomena sosialdengan membedakan, membandingkan, katalogisasi, dan klasifikasisubjek penelitian, yang berhubungkan dengan kekerasan mahasiswa di Makasar. 2. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Adapun paradigma yang digunakan berakar dalam antropologi budaya dan sosiologi. Pada umumnya, paradigma ini merupakan sebuah proses inventigasi untuk memahami fenomena sosial dengan membedaka,
KUBUHAMA adalah komunitas burung hantu madiun yang didirikan sejak 17 Januari tahun 2014. Dulu Kubuhama didirkan karena banyaknya pecinta burung hantu yang sering berkumpul di alun alun kota madiun, maka dari itu dibentuklah komunitas KUBUHAMA sebagai wadah bertukar informasi mengenai burung hantu. Kubuhama sering tampil di daerah alun – alun kota madiun setiap 2 minggu sekali, hal ini diharapkan agar masyarakat tidak takut lagi dengan burung hantu dan mitos – mitos dari burung hantu tersebut. Bahkan sering menampilkan burung hantu jenis celepuk yang memiliki badan mungil dan ramah yang di tontonkan untuk anak – anak kecil agar tidak takut lagi dnegan burung hantu.
wilayah pesisir merupakan daerah peralihan daerah peralihan laut dan daratan. kondisi ini menyebabkan wilayah pesisir mendapatkan tekanan dari berbagai aktivitas dan fenomena yang terjadi di darat dan di laut. Fenomena yang terjadi di darat dan di laut antara lain: abrasi, banjir, dan berbagai aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat yaitu pembangunan permukiman dan penambangan pasir yang pada akhirnya memberikan dampak pada ekosistem pantai.
Wawancara dengan Institut Francais Indonesia dalam Aspek Hukum Internasional
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) pengaruh motivasi terhadap kinerja guru; (2) pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru; (3) pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan regresi linier berganda. Sampel penelitian ini sebanyak 35 orang yang ditarik berdasarkan teknik kuesioner untuk mendapatkan data motivasi , kepuasan kerja dan kinerja guru. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja guru dengan t hit 4.624 dan nilai sig 0.000 < 0.05 semakin tinggi motivasi seseorang maka semakin tinggi pula kinerjanya, (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja dengan t hitung 2.126 dengan tingkat signifikansi 0.041 < 0.05. semakin tinggi kepuasan kerja seseorang maka semakin tinggi pula kinerjanya, (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru SMK secara bersama-sama dengan F hitung sebesar 14.121 dengan tingkat signifikansi 0.00 < 0.05. Artinya semakin tinggi motivasi dan kepuasan kerja maka semakin tinggi pula kinerjanya, dan sebaliknya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa motivasi dan kepuasan baik secara individu maupun bersama-sama mempengaruhi kinerja guru secara positif dan signifikan. Semakin tinggi motivasi dan kepuasan kerja semakin tinggi pula kinerjanya. Demikian pula sebaliknya. Peneliti menyarankan agar kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja agar guru lebih meningkat kinerjanya. Kata kunci: Motivasi , Kepuasan , Kinerja
Dividen memiliki arti penting bagi perusahaan karena berkaitan dengan pengalokasian laba yang tepat sehingga pertumbuhan perusahaan dan kesejahteraan para pemegang saham dapat terjamin. Penetapan dividen di pengaruhi oleh dua kelompok faktor yaitu faktor keuangan dan faktor non-keuangan. Penelitian ini memfokuskan pada pembahasan faktor keuangan yang diukur dengan rasio keuangan karena dapat memberikan gambaran mengenai kinerja perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan terhadap dividend payout ratio. Penelitian ini menggunakan lima variabel bebas ( Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Price Book Value, Return On Investment, dan Total Asset Turn Over). Metode sampling yang digunakan adalah purposive random sampling. Alat analisa yang digunakan adalah regresi linier berganda dan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F. Sampel yg digunakan adalah 14 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 5 tahun periode 2005 sampai dengan 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Debt To Equity Ratio (DER), Return On Investment (ROI) dan Total Asset Turn Over (TATO) berpengaruh terhadap cash dividend pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan Earning Per Share (EPS) dan Price Book Value (PBV) tidak berpengaruh terhadap cash devedend. Sedangkan secara bersama-sama (simultan) kelima variabel tersebut Earnings Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Book Value, Return On Investment, Total Assets Turn Over bepengaruh terhadap Cash Devidend. Memungkinkan tidak ada variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap DPR. Hal ini dikarenakan adanya kondisi krisis ekonomi global.
Perangkat lunak berperan penting dalam setiap pekerjaan, maka kualitas perangkat lunak harus menjadi perhatian khusus agar tidak ditemukan cacat saat proses pengujian dan pemeriksaan. Biaya untuk pengujian perangkat lunak dapat menghabiskan lebih dari 50% dari biaya pengembangan, untuk mengurangi biaya dibutuhkan model pengujian cacat perangkat lunak (Paksoy & Göktürk, 2011) dan prediksi cacat perangkat lunak merupakan bagian vital dimana kualitas produk yang sedang dikembangkan bergantung (Aroraa, Tetarwala, & Sahaa, 2015). Teknik prediksi cacat perangkat lunak mengklasifikasikan modul perangkat lunak sebagai rawan cacat atau tidak cacat atau memprediksi jumlah cacat dalam perangkat lunak (Ranaa, Awaisa, & Shamail, 2015). Sekitar 77.46% dari tahun 2000 sampai 2013 studi penelitian cacat perangkat lunak dilakukan pada topik klasifikasi disusul oleh optimasi, dataset analisis, clustering dan asosiasi (Wahono, 2015). Banyak metode yang telah digunakan untuk prediksi cacat perangkat lunak, seperti penelitian yang dilakukan oleh (Siers & Islam, 2015) yang menggunakan metode Cost Sensitive Classification (CSForest), (Wahono, Herman, & Ahmad, 2014) melakukan perbandingan terhadap 10 metode klasifikasi dalam cacat perangkat yaitu Logistic Regression (LR), Linear Discriminant Analysis (LDA), Naive Bayes (NB), k-Nearest Neighbors (k-NN), K*, Back Propagation (BP), Support Vector Machine (SVM), C4.5, CART, dan Random Forest (RF) atau (Erturk & Sezer, 2015) yang membandingkan metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS), Artificial Neural Network (ANN), dan Support Vector Machine (SVM), namun belum ada metode standar yang dapat digunakan. Masalah yang paling sering muncul dalam penelitian cacat perangkat lunak ialah ketidakseimbangan kelas (Aroraa, Tetarwala, & Sahaa, 2015) (Siers & Islam, 2015) (Ranaa, Awaisa, & Shamail, 2015) (Choeikiwong & Vateekul, 2015) (Chen, Fang, Shang, & Tang, 2016) (Yu, Zhou, Chen, & Deng, 2017) yang mempengaruhi kinerja klasifikasi (Punitha & Latha, 2016), selain itu kebisingan data juga mempengaruhi akurasi prediksi cacat (Yang, Tang, & Yao, 2015). Algortima Naive Bayes yang dikombinasikan dengan Minority Synthetic Over-Sampling Technique (SMOTE) dan Information Gain untuk menangani ketidakseimbangan kelas dan pemilihan atribut, hasilnya menunjukan nilai rata-rata AUC 0.798 (Putri & Wahono, 2015), hasil tersebut sama dengan algoritma Logistic Regression yang dilakukan (Wahono, Herman, & Ahmad, 2014). Pada penelitian ini diusulkan algoritma Logistic Regresion untuk prediksi cacat perangkat lunak yang dikombinasikan dengan teknik SMOTE dalam memperbaiki masalah ketidakseimbangan kelas dalam dataset dan Information Gain untuk menemukan atribut yang sesuai, metode yang diajukan akan dievaluasi menggunakan dataset publik dari NASA Metric Data Repository.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.