Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
12 pages
1 file
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-bainya dan tanpa halangan yang berarti.
Segala puji bagi Allah, Maha Pengasih dan Penyayang, yang telah mengutus pemimpin bagi seluruh umat manusia di dunia. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah. Saya juga bersaksi bahwa Muhammad (SAW) adalah Nabi dan Rasul-Nya. Ia diangkat ke posisi yang terhormat. Allah mengutusnya pada saat belum ada nabi selama beberapa waktu dan tidak ada wahyu selama bertahun-tahun. Ia menyampaikan pesan dari Allah dan memimpin bangsanya untuk memberikan pencerahan dan mengatasi segala perbedaan pendapat. Semoga Allah memberikan ketenangan dan kehormatan pada dirinya, keluarga dan para sahabatnya yang setia, bersujud, dan bertakwa kepada Allah serta siapa pun yang mengikuti mereka hingga Hari Kiamat. Wahai hamba Allah, Bertakwalah kalian kepada Allah, [Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara] 1 , dan ketahuilah wahai Umat Muslim bahwa Allah telah mengutus Nabi Muhammad (SAW) kepada kaum jahil yang selalu terdorong oleh nafsu dan keberpihakan siasia serta tergoda oleh kehidupan dunia. Sebab itu, mereka tidak dapat melihat kebenaran atau tidak dapat dituntun ke jalan yang benar. Allah SWT berfirman [Dan kalian berada di tepi jurang Neraka, dan Ia menyelamatkan kalian darinya]. Pengutusan Nabi Muhammad (SAW) telah menghidupkan era baru di mana manusia telah dituntun ke jalan yang lurus dan tidak menyimpang serta segala kesalahan dan kesesatan telah dihapuskan. [Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah 1 Surat Al-Imran/103
Dr. Murodi, M.A Nip : 150 254 102 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul TRADISI PERAYAAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW PADA KOMUNITAS ETNIS BETAWI KEBAGUSAN telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 27 Agustus 2008. skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Jakarta, 27 Agustus 2008 Sidang Munaqasyah Ketua Sidang, Sekretaris Sidang, Dr. Arief Subhan, M.A Umi Musyarofah, M.A NIP: 150 262 442 NIP: 150 282 980 Penguji, Penguji I, Penguji II, Dra. Hj. Raudhonah, M.A Drs. Wahidin Saputra, M.A NIP: 150 232 920 NIP: 150 276 299 Pembimbing, Dr. Murodi, M.A NIP: 150 254 102 LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S-1) di UIN Syarif Hidyatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya pergunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 10 Agustus 2008 Ahmad Awliya ABSTRAK Dalam sejarah kehidupan Rasulullah Saw., 12 Rabiul Awwal memiliki makna tersendiri. Selain menandai kelahiran beliau, tanggal tersebut juga menandai hijrahnya Rasulullah ke Madinah, bahkan pada tanggal tersebut Rasulullah juga menghadap kepangkuan Allah Swt. Bagi komunitas etnis Betawi Kebagusan, tanggal tersebut diabadikan dalam bentuk perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw. Bagaimana tata cara pelaksanaan perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw. di kelurahan Kebagusan? Apa pengaruh perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw. terhadap kehidupan sosial kemasyarakatan komunitas etnis Betawi Kebagusan?
Abstrak Seperti setiap tahunnya maulid Nabi SAW suku Makassar mempersiapkan ember dan bisa juga disebut oleh suku Makassar yaitu baku dan baku yang terbuat dari daun lontar dan diisi jenis makanan dan juga mereka menhiasi ember dan telur berwarna-warni dan selesai itu mereka membawa ember ke masjid untuk shalawat dan setelah itu panitia masjid menukar ember dan membagikan no antrian. PENDAHULUAN Kata maulid sendiri dalam bahasa arab berarti hari lahir. Jadi perayaan maulid nabi merupakan tradisi merayakan hari lahir nabi yang berkembang di masyarakat islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Secara substansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Bagi orang Makassar tradisi maulid dikenal dengan sebutan maudu'. Setiap tahun orang Makassar. Perayaan ini dikenal dengan sebutan maudu' lompoa (Maulid Besar). Biasanya dilaksanakan setiap 29 rabiul awal atau penanggalan terakhir bulan Rabiul Awal. Seperti halnya budaya maulid maros yang berada di kampung Makassar kota sorong. Dimana setiap tahunnya diadakan upacara maulid nabi dan telah menjadi tradisi masyarakat kampung Makassar. Perayaan ini jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awwal dalam ramalan Hijriyah berupa Maulid besar atau Maudu' Lompoa adalah parade penutupan dari semua perayaan maulid.
SMP Negeri 17 Medan, 2019
1. Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H / Tahun Pelajaran 2019/2020 ini akan berguna bagi remaja Islam dalam mempelajari ilmu pengetahuan, sejarah Maulid Nabi Muhammad, sikap, dan keterampilan hidup beragama secara praktis. 2. Kegiatan ini akan berguna bagi masyarakat untuk dijadikan media pembinaan generasi muda yang lebih baik akhlakul karimahnya serta sopan santun dalam kehidupan sehari-hari 3. Kegiatan ini juga berguna bagi lembaga, sekolah, remaja mesjid khususnya dalam pembinaan generasi muda yang berkualitas Islami.
The commemoration of the birthday of the Prophet Muhammad SAW may be familiar among Muslims aroud. The world,especially in Indonesia. Commemorating the birth of the prophet for Muslims is a matter of pride. The are many wasy for Muslim communities to express their love for the prophet Muhammad, including on Bawean Island. The have their own way of commemorating the prophet's Birthday, it can be said that it is different from Java. Although in practice it may be considered extravagant for some people outside the island of Bawean, for Bawean residents Maulid Nabi has the second number after Eid Al-Fitr in terms of the festiveness of the event.
After The Prophet Muhammad. he died, and his followers were replaced.the first companion to replace the Prophet Muhammad in leadership was sayyidina abu Bakr As-siddiq who was chosen by the Muslims. Furthermore, the caliphate was continued by Umar bin Khattab,Usman bin Affan and the last was Caliph Ali bin Abi Talib. The caliphs focused on education, religious symbols, and the strength of Islam. Educational material exemplified by the Prophet are: monotheistic education, education worship (prayer, fasting, zakat), moral education karimah in the family and in society (social life), personality education. The purpose of this paper is to reveal in detail the Islamic education system and reveal important scientific events that occurred during the Rashidun Caliphate. This paper explores the aspects of Islamic education in a historical review, exploring aspects of Islamic education related to the pattern of Islamic education in the Rashidun Caliphate period. oriented to past educational experience. Thus it is expected to be a reference for better education in the future. It was found that there is consistency in the curriculum of Islamic education that is oriented to the Qur'an as a guide and practice of the Prophet's Sunnah.
Tesis ini membahas tentang sebuah pokok masalah yakni bagaimana bentuk- pemberian mahar yang ada pada masa Nabi Muhammad saw. yang dalam hal ini termaktub dalam hadis-hadis, baik dari pengertian mahar, benda dan jasa apa saja yang dapat dijadikan sebagai sebuah mahar dan sejarahnya serta bagaimana aplikasi pemberian mahar dalam konteks kekinian. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Karena objek utama penelitian ini adalah hadis Nabi Muhammad saw. tentang mahar maka penelitian ini hanya dapat dilakukan melalui riset kepustakaan (library research). Pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan ilmu hadis dan sosio histori. Kedua pendekatan ini digunakan untuk memeriksa kebenaran hadis dan menganalisis tentang sejarah mahar agar diketahui makna-makna yang terkandung oleh setiap hadis Nabi. Dalam penelitian hadis penulis menggunakan metode maud}u>’i dengan mengumpulkan hadis sesuai dengan topik masalah. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa mahar merupakan syarat nikah yang telah ditetapkan secara syar’i baik oleh al-Qur’an maupun hadis, untuk diberikan oleh suami kepada istrinya baik secara kontan maupun secara tempo. Dari penelusuran hadis-hadis mengenai pemberian mahar terdapat 24 klasifikasi hadis. Berikut rincian klasifikasi berdasarkan kualitas hadis, yang dikategorikan s}ah}ih} ada 12 klasifikasi. Untuk hadis berstatus h}asan ada 6 klasifikasi dan untuk hadis yang berstatus d}a’i>f ada 6 klasifikasi. Diketahui pula bahwasanya jenis-jenis pemberian mahar terbagi atas dua klasifikasi yaitu 1). Macam-macam cara memberikan mahar, dalam hal ini ada dua yaitu mahar yang dinyatakan kadarnya pada waktu akad nikah inilah yang disebut dengan istilah mahar musamma. dan apabila mahar tidak disebutkan ketika akad nikah dilangsungkan maka si suami wajib membayar mahar mitsil ketika waktu dukhul. 2). Pemberian yang dapat dijadikan sebagai mahar terbagi atas tiga bentuk yaitu mahar dalam bentuk benda, mahar dalam bentuk jasa (manfaat) dan sesuatu yang tidak dapat dijadikan sebagai mahar. Selain itu dari penelitian ini dapat dipahami bahwa tujuan pemberian mahar adalah sebagai bentuk penghormatan Nabi saw. kepada seorang perempuan. Secara keseluruhan dinyatakan bahwa mahar itu mudah dan tidak untuk dipersulit. Sesuai dengan kemampuan mempelai pria sedangkan besar kecilnya nilai mahar tidak menjadi masalah asalkan mempelai wanita rela menerima. Dengan adanya penelitian hadis di atas, diharapkan umat Islam khususnya yang berada di Negara Indonesia dapat mengamalkannya. Yang mana hampir semua proses pernikahan di Negara ini diatur oleh adat istiadat yang terkadang mempersulit pernikahan itu sendiri dengan tingginya nilai mahar. Yang artinya hendaknya ketidaksanggupan seseorang membayar mahar karena besar jumlahnya menjadi penghalang bagi berlangsungnya suatu perkawinan.
Hayu batur pada kumpul Ngahormat ka Gusti Rasul Supaya urang dikabul Sagala anu diusul Urang maraca solawat Ka Nabi nuhun syafaat Supaya urang salamet Di dunya sareng aherat Nabi Muhammad saw. dilahirkan di kota Mekkah pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah atau bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi. Beliau dilahirkan dalam keadaan yatim yang telah ditinggalkan ayahnya, Abdullah, sejak masih berusia 2 bulan di dalam kandungan dan menjadi piatu karena ditinggal mati ibunya, Siti Aminah, pada usia 6 tahun. Seumur hidupnya, Nabi Muhammad saw. terus berdakwah menyiarkan ajaran agama Allah kepada seluruh umat manusia. Berbagai aral dan rintangan ia hadapi dengan penuh kesabaran dengan senantiasa mengharap pertolongan Allah swt. Tidak sedikit ancaman, hinaan dan cobaan yang diterima bahkan sampai terluka parah akibat peperangan yang dialaminya hingga nyaris meninggal dunia. Itu semua dilaluinya dengan tanpa amarah dan perasaan balas dendam, melainkan ia selalu bermunajat kepada Tuhannya agar misi yang ia emban-yakni i'lâi kalimatillâh (menegakkan ajaran agama Allah) di muka bumi-dapat tercapai dengan gemilang. Kegigihan Rasulullah saw. dalam memperjuangkan agama Islam serta beratnya penderitaan yang ia alami diabadikan oleh Allah di dalam al-Qur'an : * *) Disusun oleh Miftahul Khaer, S.Th.I. Tulisan ini dibuat dalam rangka menyambut dan memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Otentisitas dan Validitas Hadits Nabi, 2020
Melayu: Jurnal Antarabangsa Dunia Melayu, 2015
http://www.jurnaliainpontianak.or.id/index.php/jrtie/article/view/1277, 2018