Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
6 pages
1 file
Puji dan syukur yang sedalam-dalamnya penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya kepada penulis dalam penyusunan buku ini. Buku ini dipersiapkan dengan maksud untuk membantu dalam melengkapi literatur yang terkait dengan penelitian yang dilakukan pada bidang ilmu komputer. Sesuai dengan judulnya “Metode Penelitian Informasi Teknologi (IT)” maka buku ini bermaksud untuk mengupas secara lebih mendalam tentang riset metode dalam ilmu komputer. Buku ini menggambarkan berbagai macam metode penelitian yang biasa digunakan oleh peneliti dalam bidang ilmu dan teknologi komputer. Buku ini dibuat untuk memenuhi perkembangan teknik penulisan ilmiah di bidang ilmu komputer dan teknologi informasi. juga membahas bagaimana metode penelitian dalam ilmu komputer itu dapat dilakukan mulai dari metode penelitian sampai kepada metode penulisan. Penulis sangat berarap buku ini bermanfaat bagi mahasiswa dan juga berbagai pihak dalam meperdalam pengetahuan mengenai metode ilmiah pada bidang ilmu komputer. Dalam penulisan buku ini tentu tidak terlepas dari kesalahan dan kekhilafan, oleh sebab itu, saran dan kritik yang menyempurnakan isi buku ini.
Para auditor sistem informasi secara khusus berkonsentrasi pada evaluasi kehandalan atau efektifitas pengendalian / kontrol sistem. 1.1.1. Control Audit Sistem Informasi Control Audit Sistem Informasi terdiri dari : a. Kontrol lingkungan (Environmental controls) Pengendalian lingkungan meliputi hal-hal seperti kebijakan keamanan IS, standar, dan pedoman; struktur pelaporan dalam lingkungan pemrosesan IS (termasuk operasi komputer dan pemrograman); kondisi keuangan organisasi dan vendor jasa b. Kontrol keamanan fisik (Physical security controls) Kontrol keamanan fisik berkaitan dengan perlindungan terhadap perangkat keras komputer, komponen, dan fasilitas di mana mereka berada. c. Kontrol keamanan logis (Logical security controls) Kontrol keamanan logis adalah yang telah dikerahkan dalam sistem operasi dan aplikasi untuk membantu mencegah akses tidak sah dan penghancuran yang disengaja atau disengaja terhadap program dan data. d. Kontrol operasi IS (IS operating controls) Kontrol operasi sistem informasi, yang dirancang untuk membantu memastikan bahwa sistem informasi beroperasi secara efisien dan efektif. Kontrol ini termasuk penyelesaian tepat waktu dan akurat pekerjaan produksi, distribusi media output, kinerja cadangan dan prosedur pemulihan, kinerja prosedur pemeliharaan. 1.1.2. Faktor-Faktor Kontrol dan Audit Faktor-faktor yang mendorong pentingnya kontrol dan audit sistem informasi (Weber, 1999, p.6) adalah antara lain untuk : a. Mendeteksi agar komputer tidak dikelola secara kurang terarah 1. Planning, mendapatkan pemahaman yang lengkap mengenai bisnis perusahaan yang sedang dilakukan audit. Pada proses ini auditor menentukan ruang lingkup dan tujuan pengendalian, tingkat materialitas, dan outsourcing. Pada tahap ini auditor menetapkan mengapa, bagaimana, kapan dan oleh siapa audit akan dilaksanakan. Untuk mematangkan tahap perencanaan, sebuah program audit awal dipersiapkan untuk menunjukkan sifat, keluasan, dan waktu prosedur-prosedur yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan audit dan untuk meminimalkan risiko-risiko audit. 2. Prepare Audit Program, audit program disesuaikan dengan hardware dan software yang dimiliki perusahaan, topologi dan arsitektur jaringan, dan lingkungan serta pertimbangan khusus mengenai industri tersebut. Komponen-komponen dari audit program tersebut adalah: ruang lingkup audit, sasaran audit, prosedur audit, dan rincian administratif (perencanaan dan pelaporan). 3. Gather Evidence, bertujuan untuk mendapatkan bukti-bukti memadai, handal, relevan, dan berguna untuk mencapai sasaran audit secara efektif. Jenis bukti yang sering ditemukan auditor pada kerja lapangan yaitu: 8 observasi proses-proses dan keberadaan dari item fisik seperi pengoperasian komputer atau prosedur backup data, bukti dalam bentuk dokumen (seperti program change logs, sistem access logs, dan tabel otoritas), gambaran dari perusahaan seperi flowcharts, narratives, dan kebijakan dan prosedur yang tertulis), serta analisa seperti prosedur CAATs yang dijalankan pada data perusahaan. 4. Form Conclusion, mengevaluasi bukti-bukti dan membuat suatu kesimpulan tentang hasil pemeriksaan yang pada akhirnya akan mengarah pada opini audit. Auditor juga akan melaporkan kelemahan dan kelebihan dari sistem. 5. Deliver Audit Opinion, informasi umum yang harus ada dalam sebuah laporan audit yaitu: a. Nama dari organisasi/perusahaan yang diaudit b. Judul, tanda tangan, dan tanggal c. Pernyataan sasaran audit dan apakah audit tersebut telah memenuhi sasaran Ruang lingkup audit, termasuk didalamnya area audit fungsional, periode audit yang tercakup, dan sistem informasi, aplikasi, atau lingkungan proses yang diaudit d. Pernyataan bahwa telah terjadi pembatasan ruang lingkup dimana auditor tidak dapat melaksanakan pekerjaan audit dengan memadai untuk mencapai sasaran-sasaran audit tertentu e. Pengguna laporan audit yang dikehendaki, termasuk beberapa pembatasan dalam pendistribusian laporan audit f. Standar-standar dan kriteria yang menjadi dasar auditor untuk
Dokumen rangkuman kuliah riset pemasaran semasa kuliah di Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta
PENGANTAR Akuntan forensik bekerja sama dengan praktisi hukum dalam menyelesaikan masalah hukum. Karena itu akuntan forensik perlu memahami hukum pembuktian sesuai dengan masalah hukum yang dihadapi, seperti pembuktian untuk tindak pidana umum (dimana beberapa pelanggaran dan kejahatan mengenai fraud diatur), tindak pidana khusus (seperti korupsi, pencucian uang, perpajakan, dan lain-lain), pembuktian dalam hukum perdata, pembuktian dalam hukum administrasi dan sebagainya. Bab ini membahas teknik analisis dengan menggunakan rumusan mengenai perbuatan-perbuatan melawan hukum seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (selanjutnya disingkat " Undang-Undang Tipikor "). Perbuatan melawan hukum dirumuskan dalam satu atau beberapa kalimat yang dapat dianalisis atau dipilah-pilah ke dalam bagian yang lebih kecil. Unsur-unsur ini dikenal dengan istilah Belanda, Bestanddeel (tunggal) atau bestanddeelen (jamak). Penyidik atau akuntan forensik mengumpulkan bukti dan barang bukti untuk setiap unsur tersebut. Bukti dan barang bukti yang dikumpulkan untuk setiap unsur akan mendukung atau membantah adanya perbuatan melawan hukum. TIGA PULUH JENIS TINDAK PIDANA KORUPSI Undang-undang tipikor merumuskan 30 jenis atau bentuk tindak pidana korupsi yang dibagi dalam tujuh kelompok yang diringkas dalam Tabel 1.
Langkah 1 LAPORAN PENELAAHAN INFORMASI AWAL DUGAAN PENYIMPANGAN …………………….. I. SUMBER INFORMASI Sumber informasi pengaduan berupa surat yang ditandatangani seseorang yang tertulis bernama Budi S, mengaku mewakili LSM pemerhati korupsi. (Dapat ditambahi hasil penelusuran informasi dari sumber lain, misalnya media massa, dsb yang dilakukan oleh penelaah). II. MATERI PENGADUAN Penyimpangan dalam penyaluran bansos keagamaan pada Setda Pemprov Mudabelia TA 2012 kepada beberapa madrasah dan LSM.
2021
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmatnya, modul laboratorium observasi ini bisa terselesaikan. Penyusunan modul ini bertujuan sebagai media mahasiswa untuk berlatih meningkatkan keterampilan melakukan observasi. Modul ini disusun untuk melengkapi bahan ajar dosen dalam mengampu mata kuliah observasi. Modul ini berisi tiga bab, yaitu pendahuluan, kurikulum, dan materi modul. Dalam bab pendahuluan terdapat informasi terkait profil laboratorium, manejemen laboratorium, pengggnaan laboratorium, dan peralatan yang digunakan dalam laboratorium psikologi. Bab dua berisi tentang analisis instruksional, silabus praktik, dan satuan acara perkuliahan praktik. Dalam modul ini, dirancang enam jenis praktik untuk menerapkan enam teknik dasar melakukan observasi. Bab tiga modul ini merupakan penyajian dan prosedur untuk menerapkan enam teknik observasi, mulai dari pengantar observasi dasar, teknik deskripsi specimen, sampling waktu, sampling peristiwa, checklist, dan...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Direktorat Jenderal Pajak, 2016