Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
36 pages
1 file
Suatu produksi tanaman dikatakan berhasil apabila memperoleh hasil tanaman maksimal yang dilihat baik secara kualitas maupun kuantitas. Untuk itu diperlukan suatu benih tanaman yang memiliki kualitas yang baik yang diantaranya memiliki kriteria-kriteria bahwa benih tersebut berasal dari varietas yang jelas, mempunyai persentase perkecambahan yang tinggi, mempunyai kekuatan tumbuh yang tinggi, bebas dari hama dan penyakit, dan beberapa kriteria-kriteria yang lainnya.
Benih merupakan faktor yang sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam budidaya pertanian. Benih adalah bagian generatif tanaman yang digunakan untuk perkembangbiakan / pembudidayaan. Usaha budidaya tanaman diperlukan benih yang memiliki daya kecambah dan tumbuh yang baik agar menghasilkan tanaman yang baik pula. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang baik. Benih yang baik tersebut dapat mempunyai ciri-ciri diantaranya adalah memiliki daya kecambah yang tinggi. Apabila daya kecambah benih tinggi maka hasil produksinya pun akan tinggi. Sebaliknya, apabila daya kecambah benih rendah maka tentunya akan menurunkan hasil produksi tanaman tersebut. Perlu diketahui bahwa daya tumbuh benih adalah munculnya unsur – unsur utama dari lembaga suatu benih yang diuji menunjukkan kemampuan untuk menjadi tanaman normal apabila ditanam pada lingkungan yang sesuai bagi benih tersebut. Benih dapat berkecambah diperlukan suatu tempat yang cocok agar benih tersebut dapat berkecambah dengan baik. Akan tetapi, terdapat macam benih yang tidak dapat berkecambah meskipun diberikan fasilitas yang secukupnya. Keadaan yang demikian biasanya disebut dormansi. Dormansi yaitu keadaan tidak aktif yang bersifat sementara yang artinya walaupun berada dalam lingkungan yang sesuai bagi perkecambahan baginya sementara baginya tidak mau tumbuh..
Dalam upaya peningkatan kualias benih, maka diperlukan sebuah teknologi untuk mengembangkanteori-teori tentang perbenihan dan termasuk di dalamnya adalah perbaikan kualitas benih dan indentifikasi keadaan benih sebelum ditanam di lapangan. Tingkat vigor atau indeks vigor merupakan komponen penting dalam menguji kualitas suatu benih dalam berkecambah pada saat tertentu.vigor lebih memberatkan pada kekuatan benih, kemmpuan benih untuk meghasilkan perakaran dan pucuk yang kuat pada kondisi yang kurang menguntungan (sub optimum) serta bebas dari serangan mikroorganisme. Indeks vigor sangat dipengaruhi oleh faktor luar dan dalam benih. Faktor luar meliputi kadar air, kelembaban, cahaya,suhu dan oksigen. Faktor dalam meliputi dormansi benih, ketebalan kulit benih, dan ukuran benih. Benih berkualitas adalah benih yang memiliki mutu fisik dan daya kecambah yang tinggi. Kemampuan hidup benih dapat diduga dengan berbagai pendekaan fisik, fisiologis dan biokimia. Pendekatan fisiologis dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap pertumbuhan dari embrio dan kotiledon benih menjadi struktur penting kecambah. Kecambah tersebut termasuk kecambah normal, kecambah abnormal, benih mati, benih segar atau benih keras. Penilaian terhadap kecambah benih yang diamati memerlukan ketelitian dan keahlian. Faktor yang mempengaruhi perkecambahan dapat berasal dari faktor internal dan eksternal. Syarat tumbuh benih meliputi syarat internal berupa
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat menyebabkan kebutuhan juga semakin meningkat, terutama kebutuhan pangan. Peningkatan jumlah penduduk yang mengikuti dengan deret ukur tidak seimbang dengan peningkatan ketersediaan pangan yang mengikuti deret hitung. Hal ini menyebabkan tuntutan akan kemajuan dalam bidang pertanian semakin meningkat. Usaha-usaha untuk meningkatkan produksi bidang pertanian terus berkembang dengan ilmu dan teknologi yang kian modern. Keadaan juga menuntut dunia pertanian untuk melakukan perluasan lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan. pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan kebutuhan akan tempat tinggal dan pembangunan sarana dan prasarana demi memenuhi kepuasan penduduk juga meningkat. Alih fungsi lahan pertanian menjadi solusi untuk membangun gedung-gedung bertingkat dan tempat rekreasi. Akibatnya areal pertanian menjadi semakin berkurang, areal yang memiliki tanah subur justru digantikan dengan gedung-gedung. Lahan pertanian yang subur telah banyak dialihfungsikan menjadi lahan perumahan dan lahan industri. Semakin sempitnya areal pertanian, namun pertumbuhan penduduk semakin melonjak. Bagaimana dapat memenuhi kebutuhan penduduk, sementara lahan untuk menanam saja sangat terbatas. Hal ini menyebabkan munculah suatu ide untuk memanfaatkan lahan-lahan pada dasarnnya tidak cocok untuk pertanian. Lahan pasang surut atau lahan tepi pantai
Proses budidaya pertanian yang sangat panjang mencakup banyak hal. Salah satu yang terpenting dalam proses budidaya pertanian adalah benih. Benih merupakan tanaman atau bagian tanaman yang berupa organ tanaman baik organ vegetatif maupun organ generatif yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakan tanaman. Benih mempunyai banyak kegunaan diantaranya sebagai sumber makanan, cikal-bakal tanaman, dan sebagai sarana produksi. Penggunaan teknologi pertanian seiring dengan kemajuan zaman bertujuan untuk meningkatkan hasil pertanian, diantaranya adalah penyediaan dan penggunaan benih bermutu yang merupakan kunci utama dalam meningkatkan hasil produksi pertanian. Kegiatan produksi benih merupakan serangkaian kegiatan dimana suatu benih diproduksi dari mulai diciptakan, perbanyakan hingga pengujian-pengujian yang dilakukan terhadap benih tersebut sebelum dipasarkan. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam produksi benih yaitu kadar air benih. Tinggi rendahnya kandungan air dalam benih memegang peranan penting dan berpengaruh terhadap viabilitas dan pertumbuhan umum benih tersebut. Penentuan kadar air benih dari suatu kelompok benih sangat penting untuk dilaksanakan karena laju kemunduran suatu benih dipengaruhi pula oleh kadar airnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan dan penahanan uap air oleh benih serta pengaruhnya terhadap benih meliputi ketebalan, struktur, dan komposisi kimia kulit benih. Kulit benih yang
Budidaya tanaman dalam dunia pertanian bertujuan untuk mendapatkan hasil yang optimal baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Budidaya tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor, baik eksternal maupun internal. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan dalam budidaya tanaman adalah kondisi benih yang digunakan. Benih merupakan tanaman atau bagian tanaman yang berupa organ tanaman, baik organ vegetatif maupun organ generatif yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakan tanaman. Benih merupakan salah satu bahan dasar dalam budidaya tanaman yang memegang peranan sangat penting dalam memperbanyak tanaman maupun dalam mendapatkan produk hasil pertanian. Benih bermutu dengan kualitas yang tinggi selalu diharapkan oleh petani. Oleh karena itu, benih harus selalu dijaga kualitasnya sejak diproduksi oleh produsen benih, dipasarkan hingga sampai di tangan petani untuk proses penanaman. Kualitas benih yang digunakan perlu diuji untuk didapatkan tanaman budidaya yang memiliki potensi hasil pertumbuhan serta produksi yang tinggi. Salah satu uji yang dilakukan untuk melihat kualitas benih yakni dilakukan dari aspek genetiknya, yaitu dilihat dari kemurnian benihnya. Kemurnian benih dapat dilihat dari benih yang tidak tercampur dengan benih tanaman lain atau varietas lain, serta tidak tercampur dengan kotoran benih. Benih benar-benar harus terjaga
Tetrazolium merupakan suatu cara pengujian terhadap viabilitas benih secara cepat dan bersifat tidak langsung. Pengujian ini menggunakan garam tetrazolium. Garam tetrazolium ini merupakan senyawa kimia yang dapat direduksi secara enzymatic di dalam jaringan benih yang masih hidup. Reduksi senyawa ini akan merubah senyawa formazan yang berwarna merah cerah. Garam tetrazolium merupakan bahan yang tidak berwarna, di dalam jaringan-jaringan sel hidup, zat ini ikut serta dalam proses reduksi. Melalui proses hidrogenasi, dalam sel hidup terbentuklah triphenyl formazan yang berwarna merah stabil dan bersifat tidak difus. Hal ini kemungkinan untuk dapat membedakan sel hidup yang berwarna merah dari bagian sel mati yang tidak berwarna. Dilihat dari posisi dan ukuran daerah berwarna dan tidak berwarna pada embrio atau endosperm dapat ditentukan apakah benih digolongkan sebagai vabel atau non vabel. Reaksi tetrazolium akan sangat baik apabila berada pada suhu udara sekitar 40°C dan dalam larutan dengan Ph 7. Dasar dari pertimbangan uji tetrazolium adalah keterbatasan waktu, benih bersifat dorman dan kepentingan riset. Kriterian pewarnaan untuk uji tetrazolium meliputi: jika warna merah cerah maka jaringan masih hidup, warna merah jambu maka jaringan sudah lemah, jika warna merah tua maka jaringan rusak, dan jika tidak berwarna maka jaringan sudah mati. Prinsip kerja tetrazolium adalah berdasarkan perbedaan warna dari benih setelah direndam dalam larutan
: Mutia Utami LAPORAN PRAKTIKUM ENTOMOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2017 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Serangga termasuk filum Arthropoda yaitu kelompok hewan yang mempunyai kaki beruas-ruas, tubuh bilateral simetris dan dilapisi oleh kutikula yang keras (exosceleton). Serangga digolongkan dalam kelas insecta (hexapoda), karena memiliki 6 buah (3 pasang) kaki yang terdapat di dadaerah dada (thorax). Jumlah kaki menjadi ciri khas serangga yang membedakannya dengan hewan lain dalam phylum Arthropoda seperti laba-laba (arachnida), kepiting (decapoda), udang (crustacea), lipan dan luwing (myriapoda). Diperkirakan, jumlah serangga sebanyak 30-80 juta spesies yang meliputi sekitar 50% dari keanekaragaman spesies di muka bumi (Ahmad, 1995). Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi Serangga termasuk dalam kelas insekta (subfilum Uniramia) yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya kupu-kupu dan ngengat). Kelompok Apterigota terdiri dari 4 ordo karena semua serangga dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya termasuk dalam kelompok Pterigota karena memiliki sayap. Serangga di bidang pertanian banyak dikenal sebagai hama. Sebagian bersifat sebagai predator, parasitoid, atau musuh alami. Kebanyakan spesies serangga bermanfaat bagi manusia (Pracaya, 2004). Kehidupan serangga sudah dimulai sejak 400 juta tahun (zaman devonian). Hewan ini dapat hidup di dalam tanah, di darat, di udara, di air tawar atau sebagai parasit pada tubuh makhluk hidup lain. Insekta atau serangga mempunyai spesies yang paling banyak jumlahnya di antara semua hewan. Kebanyakan spesies serangga bermanfaat bagi manusia. Sebanyak 1.413.000 spesies telah berhasil diidentifikasi dan dikenal, lebih dari 7.000 spesies baru ditemukan hampir setiap tahun. Karena alasan ini membuat serangga berhasil dalam mempertahankan keberlangsungan hidupnya pada habitat yang bervariasi, kapasitas reproduksi yang tinggi, kemempuan memakan jenis makanan yang berbeda, dan kemampuan menyelamatkan diri dari musuhnya (McGavin, 2001).
Kemajuan teknologi manufaktur saat ini menjadi suatu kebutuhan yang penting dalam kehidupan seharihari, salah satunya kemajuan pada kendaraan roda dua, dengan itu peneliti mencoba mengembangkan teknologi suspensi agar terciptanya kenyaman dalam berkendara. Peneliti mencoba mendesain Bellows atau Balon udara berbahan karet (Ruber Natural) yang mampu menahan beban 50-150 kg. Demi terwujudnya kenyamanan dan keamanan bagi pengendara ataupun penumpang. Dengan ini penulis menganalisis desain air suspensi agar dapat menjadi solusi dengan menekan respon getaran/kekakuan suspensi tinggi, supaya mencapai steady state tidak terlalu lama, dan daya kejut/redam yang terjadi di system air suspension sangat lembut , untuk hasil analisa dengan beban 50 kg didapat data kekakuan dan redaman diperoleh 0,041 Hz dalam 0,61 second, beban 100 kg didapat kekakuan 0,029 Hz dalam 0,87 second, dan beban 150 kg didapat redaman sebesar 0,023 dalm waktu 1,06 second. Sehingga ketika berkendara penumpang tetap merasa nyaman. Penggunaan suspensi udara sebagai pengganti suspensi baja jelas sebagai suatu perkembangan dari teknologi. Respon getaran pada suspensi, osilasi yang dihasilkan tidak terlalu panjang dan memiliki stabilitas yang dan responsive.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.