Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
https://kumparan.com/husnul-fitri1496984164203/mengenali-logika-dalam-terorisme-bagian-1
…
3 pages
1 file
Perilaku teroris seringkali dilihat secara sempit dari sudut pandang motif pribadi yang didasarkan atas latar belakang keagamaan. Kalau kita bertumpu pada hal tersebut saja maka persepsi tentang perilaku teroris akan mandeg pada penjelasan-penjelasan yang dangkal.
Terorisme, Taktik Mencapai Tujuan?, 2021
Dengan semakin berkembangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap hukum yang berlaku di Indonesia saat ini, maka semakin besarlah keinginan masyarakat dan mahasiswa Fakultas Hukum di seluruh Indonesia untuk mengetahui dan mempelajari hukum-hukum tersebut, baik dengan tujuan sekedar mengetahui atau menambah wawasan pengetahuan tentang Hukum di Indonesia. Dengan berlandaskan alasan di atas, maka saya selaku Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mataram diberi tugas untuk membuat resume tentang "Tindak Pidana Terorisme" oleh Bapak Dr. H. M. Natsir, S.H., M.H. selaku Dosen mata kuliah Delik di Luar KUHP yang saat ini menjadi Dosen mata kuliah tersebut. Saya berharap dengan diberinya tugas ini, yang berjudul "Tindak Pidana Terorisme" dapat menambah serta memperluas wawasan Saya Pribadi dan bagi para pembaca sekalian, khususnya bagi yang bergerak dan berprofesi dalam bidang Hukum Pidana.
Teror sebagai sebuah kata hanya punya satu makna: mengekalkan ketakutan. Hal ini ditunjukkan oleh reaksi masyarakat maupun media massa dalam konflik kekerasan dengan isu terorisme di Poso. Penggunaan kata teror menjadi kata yang meneror psikologi warga lalu menyebarkan ketakutan. Dalam hal inilah kata teror sendiri mencapai tujuan katanya: membuat semua orang merasakan kekerasan. Ketika diucapkan dalam susunan kalimat yang panjang atau pendek, kata teror menjadikan ketakutan itu menjadi milik bersama tanpa batas-batas menyisakan ruang kritis. Ironisnya (atau sebaliknya, mungkin demikian tujuannya) ini dimulai oleh berbagai pernyataan resmi pemerintah daerah, aparat keamanan baik pusat maupun daerah tentang serangkaian peristiwa di Kabupaten Poso yang menghubungkannya dengan aksi terorisme. Tulisan ini akan membicarakan peristiwa-peristiwa di Poso, secara khusus dan berbagai tempat di Indonesia saat ini dalam rangkaian politik ingatan dan dampaknya bagi perdamaian yang sejati.
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, 2019
The term Terrorism surfaced in various parts of the world, both in European countries, the Middle East and even Asia, including Indonesia. Due to the emergence of every violence and destruction in every place with the loss of not only property and even human lives. The nickname of the Terrorists has always been addressed to certain groups who echoed jihad, and the events of terrorism which were of concern to the world at the time of the occurrence of an event the United States WTC (World Trade Center) Tower was bombed and destroyed on 11 September 2001. From the tragedy that eliminated thousands of human lives, the war on global terrorism (global war on terrorism) was officially proclaimed by Western countries. So that the study of terrorism invites the attention of various groups, both academics and agencies or national and international institutions by examining various aspects, namely through aspects of theology, ideology, and movements and networks. Until now terrorism has become a threat to the security and security of the country and also frightened the public. This paper will examine the growth of terrorism both inside and outside Indonesia which will elaborate terrorism in the name of religion.
2018
Terrorism; Backround; Socio-History.
Hari Rabu 24 Mei 2017 -pukul 20.30 WIB atau persisnya dua hari sebelum tanggal 1 Ramadhan 1438 H. Seperti biasa suasana Terminal Kampung Melayu selalu diramaikan dengan antrean angkot yang mengular, metromini yang ngetem berebut penumpang, bus-bus kota yang lewat melintas, termasuk juga bus Trans Jakarta. Bising, sibuk dan macet di mana-mana. Namun tiba-tiba saja masyarakat yang sedang beraktifitas di sekitar terminal itu seketika dikejutkan oleh dua kali suara ledakan keras yang beruntun. Orang-orang berhamburan panik, Gumpalan asap tebal mengepul membumbung ke udara malam.
Bagi sebagian mahasiswa, ilmu logika adalah sesuatu hal yang memusingkan. Padahal, ilmu logika justru hal yang menyenangkan untuk dipelajari. Berikut adalah salah satu hasil pengerjaan tugas yang diberikan oleh dosen kami di kampus. Semoga paper ini membuat pembaca lebih memahami proposisi sederhana dalam ilmu logika.
JURNAL YURIDIS UNAJA
Terorisme yang diatur dalam UU tindak pidana terorisme beserta bentuk-bentuk tindak pidana terorisme yang ada di dalamnya, dapat dikatakan bahwa kejahatan terorisme masuk ke dalam kategori kejahatan politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Undang-Undang Tindak Pidana Terorisme Sebagai Kejahatan Politik. Jenis penelitian pustaka ini berupa pendekatan yuridis normatif yaitu pendekatan perundang-undangan (statue approach) yakni melakukan telaah terhadap undang-undang mengenai Undang Tindak Pidana Terorisme. Dari penelitian di atas, terorisme diciptakan dengan sengaja untuk menyebarkan rasa takut melalui kekerasan atau ancaman kekerasan demi mengejar suatu perubahan politik atau sebagai usaha memperoleh kekuasaan politik. Usaha tersebut seringkali dilakukan oleh kelompok-kelompok yang merasa dirugikan dari segi politik. Hal ini terjadi mengingat terorisme sebagai gerakan radikal yang berarti gerakan yang “mengakar” karena suatu ideologi yang ditanamkan, cara-cara ekst...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Akrab Juara, 2019
Al Imam: Jurnal Manajemen Dakwah, 2019
Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi, 2017
JURNAL SOSIO-KOMUNIKA
Justisi Jurnal Ilmu Hukum, 2018
Wahana Literasi: Journal of Language, Literature, and Linguistics