Perbedaan Qiraat al Quran
Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan mendiskripsikan secara analitis perbedaan qirâ " ât al-Qur " an ditinjau dari kaidah Bahasa Arab. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif. Dan untuk membahas persoalan yang ada dalam tulisan ini, penulis menggunakan penelitian kepustakaan (library research), dengan pendekatan metode analisis komprehensif dan komparatif. Penulis meyimpulkan bahwa perbedaan qirâ " ât al-Qur'an ditinjau dari aspekqawâìd bahasa Arab meliputi mustawâ sharfî (aspek morfologi), dan mustawâ nahwî (aspek sintaksis). Kata Kunci: qirâ " ât, kaidah Abstract The aim of this research is to analyze and describe analitically the difference in " qirâ " ât al-Qur " an" from the point of view of Arabic language structure. The writer applies qualitative method. In discussing the problems of this research, she applies library research by using comprehensive and comparative approaches. The result shows that the difference in "qirâ " ât al-Qur'an" analyzed by "qawâìd" aspects in Arabic language can be classified into "mustawâ sharfî" (morphological aspects), and " mustawâ nahw" (syntactic aspects). Key Words: qirâ " ât, the arabic language structure. Pendahuluan Qirâ " ât, baik yang disepakati atau diperselisihkan membacanya, adalah wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT dengan menggunakan bahasa Arab kepada Nabi Muhammad SAW. Bahasa Arab dalam perkembangannya, sebagaimana yang sudah dipaparkan, mempunyai aturan-aturan dan ketentuan yang harus dipatuhi oleh sipemakai bahasa itu sendiri. Aturan-aturan dan ketentuan itulah yang disebut denganqawâìd atau undang-undang. Qawâìd bahasa Arab, dalam pembahasannya, selalu diawali dengan pembicaraan tentang bentuk-bentuk pembagian kata (kalimah), yaitu: ism (kata benda),fìil (kata kerja), dan harf (huruf). Masing-masing kata, khususnya ism danfìil dalam proses perubahannya, tentu sesuai dengan kebutuhan maknanya, mempunyai aturan-aturan atau kaidah tersendiri pula. Setiap bentuk perubahan, berupa penambahan atau pengurangan, baik huruf atau harakah, selalu ada pola dan timbangan yang dijadikan acuan, yang di dalamqawâìd biasa disebut al-wazn. Proses pembentukkan dan perubahan kata (ٌفظي اشتماق) dalamqawâìd biasa disebut tashrîf. Metodologi Penelitian Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif yakni merupakan prosedur penelitian yang menurut Taylor," menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis. (Taylor dalam Lexy J. Moleong, 2000: 4-6). Adapun karakteristik penelitian kualitatif antara lain adalah ia akan